"Jadi kalian selalu pulang barengan nih?" tanya mama saat aku dan mama kembali duduk sedangkan Khristal buat teh didapur.
"Ya iya lah mama.."
"Tapi ini bukan karena ada mama kan?"
"Yaelah mama, gimana bisa mama bilang kalau ini karena mama. Memangnya kami tahu mama datang kerumah, engga kan?"
"Eh, iya juga ya.." ucap mama sambil nepuk jidatnya, wkwkwk.
"Hey bocah, sini dekatin dikit duduk sama mama, ada yang mau bisikkan" gue pun melakukan perintah si mama.
"Hem, ada apa ma? kok harus pake bisikan segala sih. Jangan-jangan mama mau cerita tentang brondong mama? Oh no... Ini ga bisa dibiarin, dirles akan lap__ hadoh...mama... " geram gue sumpah, suka banget sih mama ga jewer lah, jitak lah, mukul lah, demen amat sih.
"Kamu ya, asal nuduh mama aja.. "
"Lah kok nuduh sih, emang bener kan ma?"
"Mampuss deh kita, kamu ini ya makanya dengerin mama dulu donk, main nyerocos aja"
"Heh, jadi bukan itu ya ma? Hehe peace mama.."
"Bukan bocah, sini dekatin kuping mu." gue pun dekatin kuping gue ke mama, emang apa sih yang mau dibisikkan.
"Gimana nak, udah ena-ena an kan? Menantu mama aman ga?" Ehhh busyettt...., apaan tu cakap mama bin aneh ini.
"Busyett dah, mama ngomong apa sih? demam mama? kagak tu." kata gue sambil pegang jidat mama.
"Aishh, ga usah sok polos kamu nak, mama kan mau tau loh."
"Hahaha, mama ngomong apa sih, beneran Dirles ga ngerti." lagak gue dengan sok bingungnya.
"Itu loh, yang mama papa lakukan buat hadir kan kamu lah, gimana sih."
"Bru.. Bruakakakakka....., hahhahha.. Mama..mama.., udah tua juga masih aja ngomong kep kep.." balas gue.
"Hah? apa pula lagi itu kep kep?"
"Hahaha, tanya sama papa aja deh."
"Ish, pelit amat kamu. Jadi gimana uda belum? kamu paham kan maksd mama?"
"Iya mama, sangat paham lah. Lagian untuk apa mama sih nanya seperti itu? Udah lama puasa ya ma?"
"Dasar sok tahu kamu ya. Baru aja tadi malam papa ka__ upss..!!"
"Nah loh, hayo..hampir keceplosan kan mama, wkwkwk." goda gw.
"Udah deh, ga usah tanya balik ke mama, sekarang kamu yang jawab mama."
"Hehehe, belum mama."
"What the fuck.." teriak mama tetiba.
"Huanjirrr, mama akh.." omel gue.
"Kamu bikin mama syok Dirles." geram mama.
"Lah, kenapa coba Dirles bikin mama syok?"
"Kamu juga kenapa belum ena-ena sama Khristal? Astagaaa... Gimana mama bisa cepat punya cucu. Ya ampun.."
"Yaelah mama, masa gegara itu aja sampe stres segala sih. Kan bisa kapan-kapan aja."
"Apa yang kalian tunda lagi? Udah nikah juga."
"Mama ku sayang semua ga segampang itu loh mama, kami kan masih kuliah, ya kali tiba-tiba Khristal bunting masih kuliah. Kan kasian dia nya juga. Ngerti napa sih mama."
"Tapi kan mama juga pengen cucu. ini juga mama datang kesini berharap dapat kabar bahgia dapat cucu."
"Iya mama, maaf banget. Dirles ngerti kok perasaan mama. Tapi kami memang lagi menunda dulu sampe beneran siap jadi orang tua." gue kasih pengertian ke mama.
"Kamu janji ya? ga bohong sama mama kan?"
"Iya mama, Dirles janji." astaga, gue malah janji lagi ke mama, gimana kalau kami udah pisah tapi gue juga belum janjikan cucu ke mama.
"Oke, mama akan mencoba mengerti dengan kondisi kalian sekarang." huft..., selesai juga pembahasan ini.
Sementara gue didapur lagi bikin teh sama cemilan untuk mama, dari tadi mereka asyik ngobrol diruang tamu. Awalnya gue udah mulai curiga karena suara dari mereka kok tiba-tiba hilang. Gue pun akhirnya menghampiri mereka. Ohh, ternyata mereka lagi bisikan, ckckc ada-ada mereka ngapain pake bisikan segala. emang nya ada rahasia besar apa.
Hampir aja langkah gue lebih mendekat, gue dikagetkan dengan suara teriakan mama. Untung aja gelasnya ga jatuh. Hadeh simama pake teriakan segala lagi.
Ya ampun, ternyata ini pembicaraan mereka mengenai cucu. Kok gue jadi lemes bercampur sedih sih. "Maaf mama sampe sekarang khristal belum bisa kasih cucu ke mama dan papa". hati gue bicara.
Gue apa lo yang sebenarnya ga siap Dir? Kenapa lo bilang kita belum siap punya anak? Asal lo tahu Dir, gue udah siap punya anak, sejak kita sah suami istri disitu gue udah siap jadi istri dan jadi ibu.
Ngaur banget alasan lo ya Dir, bilang aja kalau lo ga mau punya anak dari gue kan? lo jijik kan punya anak dari gue. Gimana kita punya anak bahkan nyentuh gue aja lo belum, pastinya lo juga jijikan nyentuh gue. Lo berharapnya dari SERA kan dir.
Akhirnya gue memutuskan
menghampiri mereka. Berakting pura-pura ga tau pembicaraan mereka.
"Serius amat sih mama, lagi ngomongi apa sih ma?''
"Oh, mantu biasalah bicara tentang bisnis"
"Gitu ya, oh sambil dinikmati makanan dan minumannya ma."
"Aduh, enak nya punya mantu. Ada yang perhatikan mama. Bahkan anak kandung mama aja ga perhatikan kebutuhan mamanya." celetuk mama sambil lirik Dirles.
"Ya ampun mama, jangan bicara aneh lagi lah." ketus gue.
"Ih, kesindir kamu bocah?"
"Hehehe, mama sama Dirles lucu ya. Kalau berantem ributnya ga selesai tapi kalau lagi damai so sweetnya minta ampun." sahut gue meleraikan mereka.
"hehehe, itu lah kami mantu. Kalau ga seperti itu rumah ga seperti pelangi, iyakan nak mama."
"Hem, suka-suka mama aja deh. Dirles mah ngalah aja"
"Bagus lah.."
"Eehh, busyet dah mama."
"Hahaha, kamu juga lucu nak kalau lagi ngambek. Oh iya mama juga mau bilang, kalau mama ma__."
"Mau bilang apa lagi sih ma?"
"Hush!! lo bisa diem dulu ga, mama belum siap ngomong. Kebiasaan banget sih."
"Aish, gue lagi yang salah, jadi mama ku mau bicara apa sih?"
"Tuh bener tuh kata istri mu, biasa banget sih mw motong."
"Iya..iya maaf mama."
"Jadi gini, mama kan terlalu kangen ama kalian, kangen masak-masak sama Khristal."
"Iya, trus...."
"Dirles ih, diem."
"Hihihi peace." balas gue dengan jari tanda peace.
"Jadi mama mau nginap disini, 2 hari aja kok, boleh kan sayank?"
5 menit ruangan hening
"Lah, kok kalian jadi diem sih, boleh kan sayank?"
"BOLEH.." "ENGGA.. " Ucap kami bersamaan dan kami pun saling melihat.
"Astaga, kok beda sih nak? dan kamu bilang apa tadi nak? engga? kamu ga kasih mama nginap disini hah?"
"Hah, eh..hah..hemm.." ucap gue gagap
"Apa hah, hem, eh.. jelas kamu bicara." ketus mama.
"Eh, maksud Dirles. Iya Dirles ga setuju mama nginap disini." ucap gue beraninya.
"Astaga nak, tega kamu.." kaget mama.
"Mama jangan salah paham dulu, maksud Dirles juga baik, kalau mama disini gimana dengan papa ma?"
"Mama juga berani nginap karena papa kamu lagi keluar kota urusan kerja dan lusa papa mu baru pulang. Mama ga berani sendirian dirumah. Kan kamu juga tau itu nak,hiks..hiks.."
"Ya ampun mama, mama jangan nangis ya mama boleh kok nginap disini." balas Khristal.
"Lo juga apaan sih Dir, kan mama jadi sedih karena sikap lo." lah diomelin Khristal lagi
"Haduh.., haduh mama.., maaf mama, dirles ga da maksd seperti itu. Dirles juga ga tau kalau papa lagi keluar kota. Mama boleh kok nginap disini. Maaf ya mama ku sayang." ucap gue sambil meluk mama.
"Hiks..hiks, kamu jahat sama mama. Ada dengan ga adanya papa dekat mama kamu ga boleh larang mama nginap disini."
"Iya mama, maaf ya.. Mama boleh kok kapan aja nginap disini. Mama jangan nangis lagi ya." balas gue sambil ngusap air mata mama dan mama cuma ngangguk aja. Mampus lah kalian dua Khristal dan Dirles...!!
"Karena mama nginap disini gimana kita masak yok mama, buat makan malam. Mumpung masih jam 18.30, gimana ma?" ucap Khristal memotong pembicaraan gue sama mama.
"Boleh juga tuh mantu.."
"Ayo ma, kita langsung dapur aja.."
"Ayo sayang, dan kamu bocah nakal istirahatlah sebentar. Pasti kamu capek bawa mobil kan, mama mau masak kesukaan kamu dulu. Okey?"
"Hehehe, ada aja cara mama ngebuat mood Dirles baik. Okey mama,Dirles tunggu ya."
"Hum...ayok mantu.." kami pun menuju dapur.
bukk..!! aku menutup pintu cukup kuat saking paniknya karena mama mau nginap disini.
"Mampus lah ini, simama pakai acara nginap lagi. 2 hari lagi coba. Aduh... Sikhristal ngerti ga sih maksud gue nolak mama nginap? Dia lupa apa kalau mama nginap sini otomatis kita tidur sekamar lah, untung aja dari awal dia ga tidur dikamar tamu, jadi barangnya ga da satu pun dikamar tamu." ucap gue mondar mandir dikamar.