Sebulan sudah kami lewati dihari dimana dirles dan sera baikan kembali. Meskipun gue sama dirles masih sepeti biasa kalau pergi kampus berangkat masing-masing. Tapi gue senang karena sikap dia ke gue banyak berubah ga mau bentak dan marah apa lagi cuekin gue lagi.
Selain itu gue udah mulai bisa menahan dan mengontrol hati gue meski terkadang timbul rasa cemburu.
****
"huh.! Sarapan udah selesai tinggal nulis memo deh. " ucap gue sambil nyari pulpen dan kertas.
"gue berangkat dulu ya dir, jangan lupa sarapan dan hati-hati dijalan, jangan lupa jemput sera, oke??" itu lah isi memo yang gue tempel dikulkas. Kemudian gue berangkat kampus.
Selalu aja gue kalah cepat dari khristal, gue tadinya mau maksa ajak berangkat kampus tapi gagal lagi deh. Emank sih dari awal salah gue tapi tuh kan dulu sebelum gue beneran berdamai sama khristal.
Seminggu setelah gue dengan sera baikan, gue ngomong ke khristal meminta kalau berangkat kampus kita barengan aja, tapi dia malah tetap nolak, alasannya selalu ga enak sama sera. Masuk akal ga sih? Kan sera juga fine aja tuh. Gue paksa pun dia tetap nolak dan berusaha lebih cepat berangkat kayak sekarang ini.
" Aissssss...,lagi-lagi gue kalah cepat dari lo khris. Huh..! kenapa sih lo ga mau berangkat bareng sama gw? karena sera lagi? ga masuk akal alasan lo. Gemesshh gue sama lo khris. " kesal gue sendiri.
"nih ya, kalau makanan lo mah selalu ga lupa ya, hemmmm...dasar anak baik. Makasih sarapannya ya.." dan gue pun lanjut sarapan.
****
"khris,, woi.. asyik bener nih denger lagu.." panggil julia.
"eh, hehehe...yang lain mana? kok belum kekantin juga ya?" balas gue.
"ya ampunnn khrisss selain menikmati lagu ternyata lo melamun ya, tuh lihat donk siapa disamping lo dan depan lo? jangan lihatin gue aja.." gue pun syok setelah denger ucapan julia kemudian liat kesamping dan depan gue.
"astagaa...!! kalian..?? bikin gue kaget aja sih." ucap gue syok.
"auuhh.., sakit dirles main sentil aja sih lo.." kesal gue.
"makanya jangan melamun trus lo, kirain cuma masak aja lo ngelamun, demen banget sih ngelamun. " jawab dirles.
"suka-suka gue donk.. " omel gue balik.
"hemm,, dek udah lama nunggu nya?" tanya james.
"udah lama banget, adalah 3 menit nunggunya, lama banget tauk... "
"njir,,, khristal kampret lo ya, kirain 3 jam. " balas josh.
"hahahah" ketawa kami semua.
"yaudah ayo kita pergi sekarang yuk.. " ajak gue ke mereka. Ya tujuan kita sekarang adalah rumah. Hari ini mereka main-main kerumah kita ga lupa sera juga ikut.
"ayok..., lo bareng sama gue aja khris." ajak dirles.
"ekh ga usah dir, gue barengan sama james julia dan josh aja dirles." tolak gue halus.
"ya, kok lo gitu sih khris, barengan ama gue sama sera aja yok.." pintanya.
"wkwkwkwk, ga usah dir, nanti kalian romantis depan gue, ya kali gue jadi obat nyamuk dimobil sama kalian. iyuuuuhh... Kagak mau akh.." canda gue.
"ga kok khris, gue janji ga gitu dimobil." kali ini sera yang jawab.
"yaudalah sera, biarkan aja khristal sama kita, debat gini ga bakalan jadi pergi kita. Ayok khris.. " sahut james sambil narik tangan gue.
"ayoooo berangkat.... " teriak julia mencairkan suasana. Dan kami pun gerak.
"dek, lo baik-baik aja kan? " tanya james dalam mobil, sontak gue pun menoleh.
"emank gue kenapa bang?"
"lo ga bisa bohongi kita khris. "
"mau gimana lagi bang, gue harus lewati ini semua. " ucap gue yang mulai lemah.
"khris, kenapa lo harus lakukan ini hem? " sahut julia.
"kan gue udah pernah bilang sama kalian kalau gue ga mau dibenci sama dirles lagi. " balas gue sambil lihat pemandangan dari samping kaca mobil.
"dan karena lo cinta sama sama dia, iyakan khris?" kali ini josh bertanya dan berhasil ngebuat gue menitikkan air mata tapi gue tetap diam aja.
"josh, jangan sudutkan khristal.. " balas james. Barusan josh mau jawab tapi gue potong
"iya, lo bener josh. Gue lakuin ini karena gue cinta sama dirles. Hiks...hiks..maaf.." isak gue.
"dan lo ga mau semobil sama dirles, karena lo ga sanggup kan lihat tingkah mereka? Lo cemburu kan?" timpal josh lagi dan gue cuma mengangguk.
"josssh.... " gerem james.
Elusan tangan julia dibahu gue semakin ngebuat terisak, gue tahu dia berusaha menguatkan gue.
"lo tetap sabar ya khris, lo harus kuat, ada kita yang support lo, lo ga sendiri kok. " ucap julia.
"iya, makasih jul. Maafin gue juga josh yang udah langgar janji gue untuk ga menangis karena dia lagi."
Drapp....
"maafin gue khris, gue ga da maksud ngebuat lo menangis. Hanya aja gue ga suka lihat lo terlalu lemah karena sibangsat itu." balas josh sambil ngelus kepala gue dalam pelukannya. Ucapan dia hanya gue balas dengan anggukan.
"yaudah, lo hapus air mata lo ya, ntar lagi udah mau sampai rumah ntar dirles curiga lihat wajah sembab lo." ucap josh sambil hapus air mata gue.
"huahhh..., sampe juga akhirnya. Mau rebahan gue akh... " semangat julia begitu sampai rumah.
"hey...hey.. lo cewek jul, masa langsung rebahan sih? "omel josh.
"lah!! Jadi maksud lo gue ga boleh rebahan gitu?"
"njirrr,, suara lo sempreng banget sih, untung cinta.. "
"prett.."
"halahh, ntar cinta beneran lo sama gue baru tahu, denger ya calon istrinya joshua, lo kan cewek seharusnya lo siapin makan siang buat kita, lapar nih gue.. "
"MASIH LAMA GUE NIKAH!!" teriak julia.
"gue perkosa juga lo sekarang ya, trus hamil dan lo nikah sama gue." kesel josh.
"joshhhuaaaa..... " teriaknya balik.
"anjirrr, gimana nanti anak gue ya? suara emaknya aja mampus kek gini."
"lo sih, bahas nikah dan nyuruh-nyuruh gue masak." sebel julia.
"maksud gue ya kalian tiga lah. Lo, khristal dan sera siapin makan dan minum kita sekalian latihan sayang, ya kali cowok yang masak."
"pret...sayang. sayang..pala lo sayang.."
"udah..udah..kalian dua nih mah ribut nya hoby banget sih. Yaudah kalian pada cowok rehat ditaman belakang aja ya, dan julia lo bantu gue sama sera masak. "
"julia nih antar dulu jusnya kemereka ya, dan lo langsung balek kesini. Jangan lama-lama."
"yaelah khris, galak amat sih..." balasnya sambil nerima jus dari gue. Kemudian pergi ketaman.
"khris..."
"ya sera.?"
"kalian kompak banget ya semua, gue iri tau lihat persahabatan kalian."
"heheheh, awalnya gue cuma sahabat sama dirles doank, kalau josh dan james teman sekelas pas semester 4 terus dikenalin ke gue dan dan julia kita baru kenal juga kok dan sampai sekarang kami jadi sering bersama."
"hem....gitu ya.. "
"he em..."
"hemmm sera, kata dirles lo ga bisa masak ya? Hehe maaf kalau tersinggung.." ucap gue kembali sesal.
"heheh, iya khris karena dirumah kan ada bibi yang masak kadang juga mama yang masak dan mama ga izinin gue masak katanya takut gue kenapa-kenapa..aneh kan mama? Hehe." jelas sera
"hem.., gapapa kok mungkin mama khawatir ama lo. Ehh sera sini gue ajarin masak mau? Yang mudah aja dulu? gimana? " tanya gue antusias.
"emank boleh khris? ntar lo ribet ajarin gue."
"ya boleh lah sera, lo juga harus belajar masak mulai sekarang, karena...karena..." ucapan gue terhenti, ada rasa kembali sedih mengingat akhir kami nanti.
"karena apa khris..?" tanya nya
"hemm, iya lo harus belajar masak karena nanti saat gue pisah dari dirles lo harus masak, dirles itu lebih suka makan dirumah dari pada diluar. Ya kali lo vicall sama gue hanya buat masak."
"khris, bukannya kalian pisah saat tamat kuliah ya? kok kata-kata lo seperti mau pisah secepatnya ya."
"hah!! heheheh iya maksud gue selesai kuliah, cuma kan lo bisa aja belajar dari sekarang. Nih gue kasih tahu juga ya apa aja makanan kesukaan dirles. Dia itu paling suka ayam gulai, parkedel sama udang sambal.Tuh makanan favorit dia banget."
"o yaaaaaa.., jadi itu toh makanan kesukaan dirles. Hem...ngerti-ngerti. Ajarin donk tapinya ya khris."
"tenang sera, selama gue masih tinggal dengan dia disini, gue akan banyak-banyak ajarin lo mulai dari masak sampai kebiasaan dia tuh apa, biar nanti pas kalian nikah lo ga bingung lagi, iya kan..?" sera langsung meluk gue.
"makasih khris...makasih lo udah dukung gue sama dirles." ucapnya haru. Gue lagi-lagi berusaha tegar jangan sampai air mata gue jatuh lagi
"iya sera sama-sama.., kebahagiaan dirles sahabat gue adalah kebahagiaan gue juga."
"uhmmm, sekali lagi makasih ya khris." balasnya sambil melepaskan pelukan ini.
"huh..!! Udah tenang dan lega banget gue sekarang loh sera, gue udah ga khawatir sama dirlesnya lagi karena udah ada lo disampingnya. Hadeeehhhhh dan gue bisa bebas, aahhh....." ucap gue sok senang tapi hati terluka.
"hahahahah, lo ada-ada sih, masa senang pisah dari sahabatnya."
"hehehe, udah mulai bosen gue ketemu dia mulu trus, hehehe. Seraa...."
"ya khris? "
"hem, saat kita pisah nanti tolong jaga dirles buat gue ya sera." tanya gue serius.
"lo tenang aja khirs, gue bakalan jaga dia dan bakalan trus kabari lo kok." balasnya dengan tersenyum.
"makasih sera, gue percaya ama lo.."
Balas gue dengan senyum juga lalu kita melanjutkan kegiatannya.