Kemarahan mama Sharon

Saya sharon adalah mamanya dirles sekaligus mertuanya khristal. Hari ini mama mau kasih kejutan sama khristal, tentu mama ga bakalan pernah lupa hari kelahiran khristal karena dari dulu kami pasti merayakan acara kecilan keluarga aja meskipun dia sempat benci merayakan ulang tahun sejak kematian orang tua khristal, menantu saya selalu merasa bersalah karena kecelakaan orang tuanya tepat dihari ulang tahunnya saat kita semua lagi berlibur menuju puncak.

Tentu itu menjadi kenangan pahit bagi khristal tapi mama, papa terutama dirles selalu membangkitkan semangat hidupnya lagi, selalu berusaha membuat dia kembali seperti khristal yang dulu. Berkat ketulusan kami yang selalau ada buat dia akhirnya khristal berhasil bangkit dari terpuruknya dan rasa bersalahnya.

Dan disini lah mama sekarang berada dijalan menuju rumah mereka dan mama tentu selalu bawa kue bergambar gitar,  jangan salah loh.., khristal itu paling jago main gitar apa lagi kalau nyanyi suaranya romantis banget loh.

Mama sepanjang jalan senyum muluh udah ga sabaran ingin ketemu mereka, mama udah yakin dia pasti lagi ngambek karena sampai sekarang mama belum mengucapkan sama dia. Hehehe dan ini lah kejutan mama sekarang buat dia.

Akhirnya sampai rumah juga, dan mama diam-diam masuk rumah tanpa mereka tahu,  syukur deh pintu ga terkunci. Mama mencari keberadaan dia, dia sekarang berada didapur. Dan....siapa wanita disampingnya itu? itu bukan julia karena mama udah kenal sama julia.  

Baru aja mama mau menyapa mereka, suara mama terhenti saat mendengar percakapan mereka. Deg..!! Mama beneran syok. Jantung mama seakan terhenti. Kenapa jadi seperti ini. Jadi wanita itukah yang bernama sera? wanita yang dicintai dirles bahkan yang ingin dirles nikahi.

Ya Tuhan khristal!!  Kenapa kamu jadi seperti ini nak? kamu malah mendukung dia dengan suami kamu sendiri? mama kecewa sama kamu khristal dan mama lebih kecewa sama kamu dirles.

"SIAPA YANG AKAN MENIKAH?" ucap mama tegas. Mama bisa melihat mereka sangat terkejut.

"MAMA.. "

"ibu ini siapa khris?" tanya sera ke khristal.

"di..dia mamanya dirles.." sera pun kaget.

" tante.." ucapnya mencoba ramah.

****

Saat mereka masak didapur gue kembali kekamar mau ambil handphone. Dan begitu gue masih ditangga gue seperti mendengar suara mama. Awalnya gue udah deg-degan nih takut kalau itu beneran mama. Begitu gue sampai dapur...mampusss, gue beneran melihat mama. Dan gue melihat wajah panik luar biasa dari khristal dan wajah bingung dari sera.

"mama.." ucapan gue berhasil ngebuat mereka menoleh kearah gue. Dan saat mama melihat gue, gue menelan ludah melihat tatapan kecewa mama ke gue. Kemudian mama kembali melihat kearah sera. Mampuss lah semua ini bisa ketahuan sama sera.

"kamu yang bernama sera ya?"

"i..iya tante.."

"kamu siapanya dirles?" sera jadi tiba-tiba menciut.

"saya pacaranya dirles tante.."

"kamu tahu kal___" ucapan mama terputus karena khristal.

"hem,  sera lo pulang dulu ya..." ucap khristal memegang bahu sera

"gue takut khris... " ucapnya pelan.

"lo ngapain takut sih? ga da apa-apa kok, Semua aman aja. Mama ini  pasti lagi berakting ngerjain gue pura-pura serius. Hari ini kan gue ulang tahun, gue udah hapal mama."  bisik khristal pelan ke sera.

"oh ya? beneran gapapa kan?"

"he em.." sera pun berjalan kearah mama mungkin mau pamit.

"tante sera pamit pulang dulu  ya, permisi.." dan sera pun keluar rumah.

"jelaskan semua ini..!! " tegas mama namun tersirat aura marah dan kecewa.

"khristal..dirles... JAWAB!!"

"mama.." ucap kami barengan.

"kalian ini kenapa hah? kalian udah menikah.  Kalian udah 7 bulan bersama. Apakah kaliah masih sama seperti awal nikah? apa kalian belum saling menerima pasangan hah?" marah mama.

"maaf ma.." cicit gue.

"dan kamu dirles? bisa-bisanya kamu bawa wanita itu kerumah kalian. Apa dia ga tahu kalian nikah? atau dia memang wanita jalang..hah!!" astaga mama, mama udah mengundang kemarahan dirles.

"CUKUP mama..!!  Mama jangan mengatakan sera jalang. Dia wanita baik,," emosi dirles

"hah!!  Baik kamu bilang, bagian mana dia baik hah?"

"mama, bahkan dia ga tahu kalau dirles udah menikah dengan khristal."

"kurang ajar kamu ya.." Plakk....!!

"mama..stop.." ucap gue mencoba hentikan emosi mama.

"huh!!  Puas mama.. Puas mama nampar dirles hah?" balas dirles.

"kamu....."

"apa hah? dasar kalian egois..pernah ga kalian memikirkan perasaan dirles hah? pernah kah kalian tahu maunya dirles hah? pernah kalian tahu kalau dirles tertekan dengan pernikahan bodoh ini  hah?"pernah ga!!!!! " bentak dirles kembali.

Plakk....!!

"dasar anak durhaka kamu dirles, kamu sama aja kayak papa mu dulu..." ucapan marah berhasil buat kami kaget bukan main. Jadi papa...??

"bodoh amat sama kehidupan kalian dulu.  Yang harus mama ketahui kalau sera itu CALON ISTRI dirles.."

Plak... Plak... Plak.. Plak...

Tamparan mama bertubi-tubi kewajah dirles hingga mengeluarkan darah dari sudut bibir dirles.

"mama..udah mama..stop mama...stop...hikss..hiks.. Stop mama" ucap gue sambil menjauhkan tangan mama dari wajah dirles.

"mama plis... Stop mama...khristal mohon..hiks.. Hiks..." akhirnya tamparan mama terhenti saat gue berdiri tepat didepan dirles dengan merentangkan tangan untuk menghalangi mama nampar dia.

Gue semakin menangis karena sedih melihat ibu dan anak saling berantam. Dan gue pun langsung memeluk dirles erat, yang juga udah menangis namun tanpa suara.

"hiks...hiks...hiks.." tangis gue dipelukan dirles,  gue juga terluka lihat dirles. Dia juga ga sepenuhnya salah disini. Saat gue masih meluk dirles mama masih bersuara.

"apa yang dipikiran kamu dirles? kenapa kamu jadi brengsek seperti ini?  kamu sama aja udah menyakiti hati mama sebagai perempuan. Mama melakukan ini karena mama tahu yang terbaik untuk kamu.." ucap mama yang udah ikutan menangis, namun dirles masih diam menunduk kepala.

"kamu juga hanya memikirkan diri mu sendiri nak, bahkan kamu ga memikirkan ada hati yang lebih terluka disini nak.., dan bukan hanya kamu yang terluka nak."

Ucapan mama yang ini buat dilres kaget.  Maksudnya siapa hati yang lebih terluka dari pada gue, dirles jadi penasaran.

Deg..!!  Ucapan mama membuat gue deg-degan, sepertinya mama akan membongkar perasaan cinta gue ke dirles. Ini ga bisa dibiarkan, belum saat nya.....! gue pun langsung melepaskan pelukan ini, gue kembali menoleh ke arah mama. 

Gue menunjukkan wajah memelas dan memohon jangan dikasih tahu sama dirles, belum saatnya. Air mata gue semakin deras mengalir,  gue bener-bener memohon sama mama untuk menahan ucapannya. 

Mama yang udah kebawa emosi hampir aja kasih tahu dirles bahwa istrinya yang lebih terluka, istrinya lebih menderita dibanding dia. Istrinya memilih setia meskipun dirles udah punya pacar.

Tapi ucapan mama terhenti saat mama melihat wajah sembab khristal, wajah ketakutannya, wajah paniknya, wajahnya memelasnya, wajah memohonnya sama mama untuk tidak melanjutkan ucapan mama. 

Dan mama menangis melihat khristal menantu mama sendiri, mama ikut merasakan gimana perasaannya sekarang karena sebelumnya mama pernah merasakan Itu dulu saat diawal nikah dengan papa dirles. Dan suara dirles berhasil menyentakkan mama dari pikiran mama tadi

"siapa ma? siapa maksud mama yang lebih terluka?" tanya dirles penasaran.

"kamu cari sendiri jawabannya.." ucap mama kemudian pergi ketaman belakang. Mungkin mama mau menahan emosi dan menenangkan pikiran. Gue kembali lega, ini lebih baik untuk sekarang. Dan gue pun kembali menoleh kearah dirles.

"bibir lo berdarah dir, pipi lo juga memar. Kita kekamar ya biar gue obatin dulu luka lo.." ucap gue ngeri  lihat hasil tamparan mama. Syukurnya dirles kali ini menurut sama ucapan gue, kita kembali kekamar dirles.

"dir,  bentar ya gue ambil obat dulu.."

Ucap gue buru-buru dan ga lama kembali lagi masuk kamarnya.

"dir,  maafin mama ya.., mama hanya kaget aja.." ucap gue lembut ke dia sambil obatin lukanya.

"kamu tetap tenang ya dir,  ntar gue akan ngomong sama mama tentang rencana lo nikah sama sera. Tapi kamu sabar dulu ya., karena mama mungkin belum bisa nerima kenyataan ini dengan cepat.  Kalau mama akhirnya merestui,  baru lo bisa lebih fokus kenikan kalian ya.."

Sumpah ya, gue ga tahu terbuat dari apa hati lo khris,  dengan seperti ini lo masih dukung gue sama sera bahkan lo masih perduli sama gue,  padahal masalah tadi sangat besar karena tentang pernikahan kita khris. Apa lo bener-bener ikhlas akan kenyataan selanjutnya nanti? Apa lo bener ga anggap pernikahan kita ini? Tapi yang gue lihat dan rasakan tadi bahwa lo sedih khris bahkan menangis.

"khris.." panggil gue sambil memandang wajahnya yang masih setia obatin luka gue dengan tangan lembutnya

"hem... "

"kenapa lo masih perduli sama gue khris?  Apa lo ga marah sama sperti mama tadi? "

"kenapa gue harus marah hem..?" Tanyanya kali ini dia menatap gue.

"karena..karena mama aja bisa segitu marahnya sama gue, gimana dengan lo yang notabene istri gue sendiri, apa lo ga marah?" tanya gue memastikan. Tapi dia senyum dan gelengkan kepala.

"gue masih perduli sama lo karena lo sahabat gue, kita udah belasan tahun bersama dir,  gue hanya melakukan apa yang lo lakukan dulu ke gue,  saat ganti takut, saat gue menagis, saat gue terluka, lo selalu ada buat gue dir, lo selalu melindungi gue dir, dan sekarang biarkan gue yang lindungi lo dir." ucapnya mencoba senyum tapi gue merasakan dia juga sedih. Dan ucapannya berhasil meremuk jantung gue.

"makasih khris, makasih karena lo masih peduli dengan isi hati gue, kemauan hati gue,  bahkan masih peduli buat obatin luka gue ini. Dan ga salah gue punya sahabat sebaik dan sehebat lo khris."

"he em.., karena kita sahabat dir.." ucapnya semyum.

"oh ya,  tadi gue penasaran ya sama ucapan mama tadi, dia bilang ada hati yang lebih terluka. Siapa ya maksud mama?" gue malah lihat dia ketawa. Ada yang lucu apa?

"lo kok jadi ketawa ya.."

"hahahaha,,  kalau tuh mah pasti maksud mama itu papa loh.."

"hah!  Kok papa sih?  ga nyambung kali akh."

"hahah,  nyambung lah,  kan mama bilang gitu supaya lo takut. Dan batalin nikah sama sera.  Lo mah kagak tahu papa aja. Tegas, keras dan ucapannya susah dibantah."

"hummm...  Iya juga ya.. Ckckck mama..mama.."

"hem, yaudah lo istirahat aja ya. Gue mau kebawah temui mama. Gue mau menenangkan mama dulu dan akan kasih pengertian ke mama. Gue kebawah dulu ya.."

"iya khris,  sekali makasih ya..dan semoga lo berhasil bujuk mama ya.." khristal cuma kasih jempol menandakan semua baik aja.

Ceklekk....

Begitu gue nutup pintu kamar dir, air mata gue kembali jatuh.., sekarang belum saatnya khris,  perjuangan lo belum selesai. Lo kan janji kalau lo pergi dengan keadaan baik aja, yaitu dengan mama dan papa akhirnya memaafkan, berdamai dan merestui dirles dan sera. Tinggal sedikit lagi khris.....!!  Semangat gue.