Sudah selesai..

"Hiks..hikss..apa yang ada diotak lo dirles? Jawab hah?" bentak sera namun gue belum juga bersuara.

Plak...plak....plak....

sera kembali nampar gue, lagi-lagi gue cuma pasrah ditampar olehnya.

"maaf....maaf....maaf...maafin gue.." akhirnya gue bicara.

"hiks...hiks..kenapa lo melakukan ini dir? kenapa lo sebangsat ini dir? hiks...hiks.., gue sunggu bodoh ya Tuhan..." tangis sera frustrasi, gue berusaha mendekati dia namun penolakannya memghentikan langkah gue.

"diam lo disitu....jangan coba dekati gue." bentaknya lagi.

"sera, gue ga mencintai khristal..., gue hanya mencintai lo..dan gue cuma anggap khristal sabahat gue, gue ga ada maksud menyakiti dia.." jelas gue.

"ya Tuhan., maafin sera ya Tuhan. Seharusnya dari awal sera bisa melihat dan mengartikan kebaikan dan kepedulian khristal selama ini, hiks..hiks..." tangisnya kembali.

"sera, lo ga salah..dan kita sudah memilih kesepakatan yang sama untuk berpisah. Ini bukan salah lo sera.." balas gue yang udah mulai menangis.

"seharusnya lo peka apa arti setiap ucapan dan tingkah dia bangsat!! dia hanya mementingkan kebahagian lo..!!

seharusnya lo tahu dia menyetujui pisah dari lo demi lo..., demi orang bodoh yang dicintai.." gue pun terdiam.

"sedari kalian berdansa bersama bahkan saat kalian ciuman, jujur gue cemburu tapi menahannya, namun gue curiga disaat dia pergi dan lo juga pergi mencari dia lalu gue ikutin lo dir, kita sama-sama mendenger curahan hati khristal." jelasnya dengan masih menangis.

"disitu gue menyadari, bagaimana dengan khristal menahan cemburu selama kita bersama dir? bagaimana dia menahan cemburu saat kita tunangan dir? gue ingin marah namun dia ga melukai hati gue dir..hiks...hiks..., gue jadi orang jahat mengambil kebahagiaan dia, merebut sahabatnya yang dia cintai.." sementara gue masih diam mendengar ucapan sera.

"dan barusan gue dengar omongan lo sama mama, ternyata kalian udah menikah bangsat!! kalian suami istri dir..!! hiks..hiks..jadi gue lah yang bener melukai perasaan khristal..hiks....hiks..." tangisnya.

"sekarang kalian udah punya baby dir, khristal mengandung anak lo..!! dia akan menghadapi kehidupan selanjutnya dengan sendirian, dimana hati lo bangsat?? hiks...hiks...maafin gue khris.." tangisnya semakin pecah.

"lo bilang cinta sama gue? andai gue menolak cinta lo, pasti hati lo terluka kan? itulah yang dirasakan khristal dengan penolakan mentah lo..!!  meminta berbohong sama orang bahkan meminta berbohong sama gue bahwa kalian hanya sahabat. Bisa ga lo merasakan diposisi khristal saat itu hah??" bentaknya lagi.

"cinta itu akan timbul seiring waktu kalian bersama dir, kalian udah menikah dan seharusnya tugas lo hanya belajar menerima dan mencintai khristal ISTRI lo..!"  ucapan ini paling menusuk dan menyentakkan hati gue. Sera bener, seharusnya gue menerima dan belajar mencintai dia.

"hiks...hiks. .maafin gue Khris..haks...haks...maafin gue khris..maafin gue udah melukai hati lo. Andai lo jujur dari awal khris..gue ga akan menerima sibangsat ini.., kita sesama wanita khris..gue mengerti posisi lo sekarang. Plisssss...kembali khristal..hiks...hiks.., gue ga bisa maafin diri gue sendiri kalau terjadi sesuatu sama lo khris..." kali ini sera menangis tersungkur dilantai, julia dan josh menghampiri dia.

"sera.." panggil julia.

"seharusnya gue tahu dibalik dukungan dan perjuangan lo menyatukan gue dan dirles. Hiks..hiks..lo hanya berpura baik-baik aja, lo berpura ikut bahagia, lo berpura semangat. Nyatanya hati lo terluka kan khris? hiks..hiks..lo wanita yang sangat baik khris, hati lo sangat lembut, lo ga pantas mendapatkan kepahitan ini, hiks..hiks.."

"sera udah..." julia berusaha menenangkan sera.

"julia, maafin gue ya..gue udah menyakiti hati khristal sahabat kalian, jujur gue ga ada maksud melukai dia julia, maafin gue ya..." julia memeluk sera, mereka menangis bersama.

"ini bukan salah lo sera, hiks...hiks..khristal tahu lo wanita yang baik, jadi dia ikhlas kalau dirles bersama lo, dia bahkan lega kalau mereka pisah karena dirles jatuh ditangan lo."

"hiks...hiks..tapi gue tetap merasa bersalah jul, dia pergi karena gue juga.."

"josh.., maafin gue juga ya..gue tahu lo paling ga suka lihat kebersamaan gue dan dirles. Seharusnya gue juga bisa merasakan arti ketidaksukaan lo ke gue. Hiks...hiks...maafin gue josh." tangisnya lagi.

"julia bener kok ser, lo ga salah disini. Dasar sibangsat ini aja yang ga punya otak dan hati. Egois!! memaksa!! bodoh!!" gue terima semua makian josh ke gue dan itu memang pantas.

"hiks..hiks..makasih julia, josh..makasih udah memaafkan gue." kemudian sera bangkit berdiri dan menghadap gue.

"demi khristal..demi bayi dalam kandunganya gue menolak melanjutkan pernikahan sama lo..!!" tegas sera sambil melemparkan cincin tunangan kita ke wajah gue.

"maafin gue sera, maaf kalau cara gue ini juga menyakiti perasaan lo. Gue mengerti dengan kekecewaan lo sama gue." ucap gue pelan.

"huh.., Ingatlah kebersamaan kalian selama belasan tahun, ingatlah saat dan waktu apa dia bisa tertawa dan tersenyum dengan lo dan lihatlah perjuangan dia sama lo demi menyatukan kita, dan ingatlah sekarang bahwa lo akan menjadi ayah buat anak kalian, kalau lo masih punya otak dan punya hati dan masih menginginkan dia, sekarang lo yang harus berjuang mendapatkan KHRISTAL..!! Jemput kembali khristal dan bayi kalian!! Jangan jadi PENGECUT!!" tegasnya

"hah..!! gue rasa cukup sampai disini hubungan bodoh ini, berkaca lah lalu tanya dan cari jawaban dari hati lo sendiri, bisa kah lo hidup tanpa KHRISTAL!?" dan hubungan kita pun berakhir disini.

****

"Dek, jangan menangis lagi donk..!!" ucap james saat kami masih dalam mobil menuju bandara.

"khristal ga papa kok bang, gue cuma khawatir sama mama tadi, gue juga mengabaikan panggilan mama tadi bang, gue merasa bersalah sama mama." jawab gue.

"yakin karena itu dek? bukan karena khawatir sama dirles hem?" tebaknya dan gue pun terdiam.

"kalau lo belum sanggup jauh dari dirles, lo masih punya waktu dek batalin kebandara nya. Kita kembali kerumah ya?" tanya james.

"eh..engga bang..khristal ga mau kembali bang, khristal tetap pergi bang...maaf khristal cuma sedih aja karena kita ga bakalan jumpa lagi tapi pasti khristal akan terbiasa kok bang, hihihi.." ucap gue meyakinkan.

"hemm, emank lo mau pergi kemana sih dek? kasih tahu donk.., siapa tahu kita bisa berkunjung jalan-jalan tempat lo berada nanti." iseng james.

"mmm.....ada deh. Wkwkwk.."

"kamu ya...masih aja sempat becanda.." james mengusap kepala gue.

"bang.."

"iya dek?"

"jangan marahin dirles ya..? jangan pukul dirles ya? pokoknya jangan sampai dirles terluka ya bang.." pinta gue.

"ga janji abang..." cueknya.

"yaaaaa..janji donk bang jangan pukul dirles., abang kalau marah seram ih..."  ucap gue berlagak takut.

"hahaha, ada-ada aja lo dek.."

"bang janji nya mana...?" rengek gue.

"Mm.."

"ih...bang kok cuma hem doank sih. Janji lah.."

"iya adik kecil manjanya abang james ini, abang janji ga mukul suami bodoh lo itu.. auuw...sakit dek.." ngeluhnya.

"abang sih, bilang dirles bodoh..!! diakan suami khristal...ih.."

"iya..iya...iya..suami khristal deh.."

"hahahaha.." tertawa kami bersama hingga kami sampai bandara.

"dek, sampai disana langsung kabari abang ya..jaga kesehatan lo, jangan menangis lagi, tetap semangat ya dek..kalau ada apa-apa kabari abang langsung." ucapnya bertubi.

"ihhh..gemesh deh sama abang, iyaaaa abang...khristal akan kabari kalian kok."

"harus itu..."

"bang salam sama josh dan julia ya, maaf gue pergi ga pamit sama mereka." sesal gue.

"iya dek, nanti abang sampaikan sama mereka."

"makasih banyak bang, kalian selalu ada buat khristal, padahal kita baru kenal tapi udah seperti keluarga aja. Heheh.."

"sama-sama dek, hemm dek?"

"iya bang..?" aku tersentak kaget saat james meluk aku.

"abang sayang banget sama lo, abang jadi seperti punya adik lagi. Makasih udah mau nerima dan anggap gue sebagai abang lo.." ucapnya tulus sambil meluk gue.

"seharusnya khristal yang bilang makasih sama abang karena udah mau anggap khristal adik, makasih ya bang.." balas gue meluknya.

"yaudah, lo masuk kedalam ya, hati-hati ya dek."

"iya bang, bye..bye..abang.." ucap gue melambaikan tangan, james juga membalas lambaian gue sambil tertawa.

Sekarang gue duduk manis dalam pesawat, begitu lepas landas gue masih melihat kebawah dari dalam jendela, lagi-lagi gue menangis kembali.

"selamat tinggal dirles...hiks..hiks..." isak gue pelan ga mau ganggu penumpang lainnya.

"nak, ucapkan selamat tinggal sama papa yok.." ucap gue berbicara pelan dengan bayi gue sambil mengelus perut dengan lembut.

"selamat tinggal papa..." dengan lagak suara anak kecil. Dan gue kembali duduk tenang sambil menutup mata namun air mata gue tetap jatuh.

"semoga kalian bahagia dirles.., maafkan kita  yang akan selalu merindukan kamu nantinya. I love you sayang..." lanjut gue dalam hati.

****

"ya halo, ada apa josh?" tanya james.

"baru aja gue keluar dari gerbang bandara antar khristal, kenapa?" tanya kembali

"APA??" kaget james.

"lo ga becanda kan josh?"

"sialann..., gue menuju kesana sekarang." james langsung mematikan sambungannya dengan josh dan langsung tancap gas kerumah dirles.

"bangsat....!! bajingan lo dirles. Astaga..!! Khristal hamil? adek gue hamil? anak dirles bangsat itu? andai gue tahu dari awal, gue akan larang dia pergi dengan bawa bayi dalam kandungan. Ya Tuhan..., siapa yang akan menemani khristal disana? Arghhh...lo harus mati ditangan gue bangsat....!!" emosi james.