Ga akan menyerah..

Ceklekk...!!

"Tante...hiks...hiks...hiks.." tangis gue pecah saat mereka udah pergi.

"sabar nak..." balas tante memeluk dan mengusap kepala gue.

"hiks...hiks...sakit tante..hati khristal sakit tante.." tangis gue dipelukannya.

"tante mengerti sama perasaan kamu nak, jangan sakit nak...kamu harus tetap kuat dan sehat demi baby kamu nak." balas tante yang masih memeluk gue. Air mata gue semakin deras aja mengalir.

"nak, kita masuk kekamar kamu ya? diluar ini dingin banget, malah kamu ga pakai jaket lagi. Pasti kamu kedinginan kan apa lagi babynya pasti kedinginan, kasihan sama babynya ya nak, kita kedalam yok.." dan gue pun mengangguk dengan mata yang masih berair. Kemudian tante membantu gue berdiri dan berjalan kekamar.

"nak, jangan menangis lagi..." ucap tante, tapi gue tahu kok bahwa tante juga sedih terlihat dari raut wajahnya.

"hiks...hiks...dia dirles tante. Hiks...hiks...dia lelaki yang khristal cintai tan, dia yang pernah menikahi khristal..dan dia...hiks...hiks...dia papa nya sibaby tante." jawab gue yang masih menangis sambil memeluk perut gue sendiri.

"iya nak..,ibu tahu kok. Dia suami kamu dan apakah wanita itu istrinya sekarang?" tanya tante pelan diakhir berkata. Dan gue pun menunduk.

"nak..." panggil tante sambil mengelus tangan gue yang bertender diperut buncit ini.

"nak..." panggil tante lagi, dan akhirnya gue pun mengangguk.

"wanita itu istrinya tante.." gue menatap tante dengan wajah sedih.

"yang sabar nak, jangan menangis lagi nak, jangan menangisi pria yang selalu menyakiti mu nak, jangan sampai kamu sakit nak karena memikirkan dia, kamu harus kuat nak." nasehat tante.

"kamu tahu nak? baby kamu ini sekarang bersedih, sekarang dia ikut menangis lihat mama terbaiknya menangis.." tante memegang perut gue sesekali mengelus sayang.

"kamu tahu nak, baby kamu ini ingin sekali memeluk mama terkuatnya, dan bayi mungil ini ingin sekali melindungi mama tercintanya.." ucapan tante berhasil buat gue kembali terharu.

"jika kamu tidak bahagia bersama dirles mantan suami kamu, setidaknya kamu bahagia bersama anak kamu." ucap tante kembali.

"tan..." ucapan gue terpotong.

"jika suami kamu tidak mencintai kamu setidaknya anak kamu mencintai kamu nak."

"tan..." dan lagi terpotong.

"dan jika suami kamu ga menginginkan kamu setidaknya anak mu sangat menginginkan kamu nak, jadi ingat lah baby yang ada disini nak.." jelas tante sambil menunjukkan perut gue.

"makasih tante..hiks...hiks...makasih buat supportnya tante." balas gue memegang tangan tante.

"sama-sama nak, dan kamu juga harus kembali kuat donk." gue cuma mengangguk meski ga yakin.

"oh iya nak, tante mau nanya juga nih."

"tanya apa tan?"

"kenapa mereka sampai kesini ya? Kenapa mereka mencari kamu ya? Dan dari mana mereka tahu kamu ada disini?" tanya tante penasaran.

"khristal kurang tahu kenapa mereka sampai kesini tan, mungkin dia hanya menyampaikan kabar bahagia mereka buat khristal tan, tadi tante denger kan apa dbilangnya tadi? Dan khristal yakin mereka tahu dari mama sharon dan papa robert. Mereka orang tua dirles sekaligus sahabat orang tua khristal juga tante." jelas gue.

"hem...gitu ya? tapi kalau kamu bilang mereka mau kasih kabar bahagia kenapa dirles sampai frustasi gitu? bahkan sampai berteriak menangis ingin jumpa sama kalian. Dia seperti kehilangan kalian nak?" ucap tante kembali bingung.

"huhh...!! mungkin dia sekalian rindu sama anaknya tan." balas gue kembali mengelus perut gue. Namun ada yang buat gue tiba-tiba terkekeh.

"hehehe..." kekeh gue.

"loh, kok kamu tertawa sih nak? ada lucu ya?" tanya tante heran.

"hehehe, engga kok tan. Cuma khristal merasa ada yang lucu. Bisa gitu ya saat kita hari ini pengen ketemu papanya sibaby dan pengen peluk bobo, ehhhh...papanya sibaby datang kesini." gue kembali terkikik.

"Dan kita melihat secara langsung tante, meskipun ga mendapatkan bobo peluknya. Setidaknya kita melihat dia, merasakan detak jantung dan hati nya papa baby dirumah ini, akhirnya sibaby bisa juga melihat papanya langsung tan. Hihihi" kikik gue.

"aduh nak, tante kira apaan sih sampai kamu terkekeh gitu. Tapi iya juga ya, bisa bertepatan ya nak. Hem....pasti kamu ya bayi mungil yang kasih alamat papa kamu kesini ya. Hayo ngaku baby...hehehe" canda tante bicara dengan baby depan perut gue.

"hihihi, iya donk oma, baby bahkan yang nelpon papa supaya kesini.." jawab gue berlagak suara anak kecil dan seolah jadi sibaby.

"hahahaha.." dan kita bertiga pun tertawa.

"yasudah, nih udah malam, kalian istirahat ya nak, dan sibaby juga harus tidur nih."

"he em..., makasih tante."

" iya nak, hei kamu baby mungil selamat malam ya cucu, dan selalu jaga mama kamu ya cucu." ucap tante sama sibaby dan kembali mengelus perut gue kemudian pamit pulang.

"selamat malam juga tante..dan selamat malam juga oma.." balas gue kembali. Kemudia kita kembali tertidur dan menyambut esok yang lebih baik lagi.

****

"dirles...plis tenang.." ucap sera mulai khawatir karena gue terlalu kencang bawa mobil tapi gue mengabaikannya.

"dir...jangan kayak gini.." ucapnya semakin panik.

"dirles...pelan...pelan..."

"ya Tuhan, dirles kita hampir menabrak tadi..aakh..."

"dirles..., kamu gila hah?" teriaknya kencang.

"dirles...stop..!!"

"dirles...plis stop..." ucapnya mulai menangis ketakutan.

"dirles..., KHRISTAL dan BAYI kalian masih membutuhkan mu.." teriak sera menggema dikuping gue.

shhit.....!!

"aaw..., brengsek kamu dirles.." bentak sera saat gue rem mendadak. Untungnya kita ga kenapa-kenapa. Namun ucapan terakhir sera lah yang kembali menyentakkan dan menyadarkan gue dari kegilaan gue bawa mobil. Dan gue kembali menitikkan air mata mengingat khristal dan bayi kita.

"lo mau mati hah?" bentak sera yang masih gue diamin.

"jawab? lo mau mati hah?" gue masih diam namun air mata got semakin deras mengalir dan tangan gue semakin erat mencekram stir mobil.

"pengecut banget sih lo, baru dua bulan aja lo udah selemah ini. Lo mau nyerah?" gue masih diam

"berkali-kali gue bilang, kalau lo masih belum mendapat maaf dari dia terus berjuang lagi bukan menyerah kayak gini."

"mikir ga sih lo kalau mereka ga melihat lo lagi hah? mikir ga sih lo gimana mereka akan menjalaninya tanpa lo? mereka hanya menghukum lo bukan meminta lo menjauhi mereka bangsat..!!" bentak sera diakhir kata.

"hiks...hiks...gue pengecut sera, gue lemah sera, gue ga sekuat dia ser.." akhirnya gue cengeng lagi.

"huh!! emank lo pengecut kok. Dan lo beda jauh dari khristal. Dia aja wanita bahkan lagi hamil masih aja kuat. Nah lo? tinggal berjuang aja udah kalah." hina sera.

"hiks...hiks..gue takut ser, gue takut ga bisa ketemu mereka lagi, gue ga mau kehilangan mereka sera gue ga sanggup sera.." ucap gue lemah.

"yang buat lo ga akan bisa ketemu mereka kan lo, bukan mereka..! kan lo yang berniat cari mati kan? kenapa malah lo yang takut kehilangan mereka, dasar bodoh..!!" sentaknya kesal.

"sera..." lirih gue pelan.

"dan seharusnya mereka yang takut kehilangan lo bangsat!!" bentaknya lagi.

"harus kemana lagi gue mencari mereka sera? Ga da lagi yang tahu tanda keberadaan mereka.." balas gue sedih.

"hufft.! dirles, gue ngerti perasaan lo sekarang. Gue ngerti apa yang lo hadapi sekarang dan gue tahu tantangan berat lo sekarang. Tapi ini lah yang harus hadapi, Ini lah perjuangan lo sekarang. Dan lo ditantang sama Tuhan untuk melakukan seperti Khristal mendapat tantangan menghadapi sikap tolol lo selama kalian bersama." gue kembali diam. Dan mencoba untuk kembali menerima beratnya tantangan gue sekarang dan gue harus tetap berusaha.

"iya, lo bener sera.., ini tantangan yang harus gue terima. Dan tantangan serta perjuangan gue harus mendapatakan hasilnya, mereka harus kembali bersama gue. Bukan kah begitu ser?" tanya gue berusaha kembali tegar.

"he em.., perjuangan lo harus mendapatkan hasilnya. Dan lo harus membawa mereka kembali bersama lo." balas sera untuk kembali support gue.

"iya harus gue BISA!!" semangat gue.

"harus BISA!!" semangat sera lagi.

"BISA..!!" ucap kami bersama dengan lebih semangat. Lalu tertawa berusaha untuk menghilangkan kesedihan gue hari ini.

"makasih ya sera.."

"iya dir, sama-sama..., itu lah gunanya saudara."

"hah?" ucap gue heran.

"he em.., bukannya kita kakak adik? seperti james dan khristal, bukannya mereka juga menganggap abang adik?" balas sera mencoba menjahil dengan gue.

"nah gitu donk, harus semangat dan ceria lagi, dan iya..kita kakak adik, seperti james dan khristal. Hehehe.." balas gue kembali.

"mari kita pulang kakak, ini udah jam 23.00 hemm..., 1 jam lebih kita akan sampai jakarta." ucap sera sambil lihat jam.

"ayo.., mari kita pulang adik." ucap gue sedikit tertawa.

"eitttttssss, ingat jangan kencang-kencang.. Gue masih mau hidup, gue masih mau menikah loh kakak, tapi bukan sama kakak bweek...."ledeknya.

"ada-ada lo ya, suka banget ngelawak kayak khristal kakak ipar lo.." balas gue.

"hahaha, iya ya..khristal sekarang kakak ipar gue. Wkwkwk..."

"kakak ipar....., tunggu kakak gue ya sampai berhasil menemukan kalian. Dan ponakan kecil gue tunggu tante sera ya, yuhuuuu...." semangat sera.

"gue harus bisa menemukan kalian sayang, tunggu gue khris...tunggu papa ya nak..." lanjut gue dalam hati. Dan kami pun kembali jalan.

~•~•~

(tuh, sera baik loh.., udah pada kesal juga sama sera ye kan..😂😅😄)