Tentang Sera..

Gue senang banget akhirnya masalah gue dan khristal kembali membaik, sebenarnya khristal engga pernah mempermasalahkan bahkan menyalahkan gur, hanya aja gue selalu merasa bersalah sama dia, merasa menjadi orang paling jahat.

Gue tetap memaksa dia mau memaafkan gue meskipun itu ga perlu bagi khristal, namun karena gue masih ngotot, akhirnya dia memaafkan gue. Senangnya bukan main loh...

Hati khristal tulus banget ya, gue salut sama dia, dan perlu kalian ketahui gue juga salah satu orang yang mau bantu dirles mencari khristal. Buktinya setelah gue ketemu dengan khristal, gue langsung chat dirles, kabari ke dia kalau istri dan baby nya kembali kejakarta tepatnya dikampus.

Percayalah di saat gue pergi dari taman, gue masih berada disekitaran mereka, gue sembunyi di balik dinding belakang kelas ekonomi. Disitu lah gue  ngechat dirles.

Setelah gue chat dirles, gue juga belum niat keluar dari persembunyian gue, ntah kenapa gue memikirkan mirisnya percintaan gue, mencintai pria yang udah menikah bahkan udah mau punya anak. Namun gue juga bersyukur semua nya belum terlambat. Kalau sempat gue menikah dengan dirles, gue ga tahu mau bilang apa lagi. Gue udah dicap pelakor nih. Huh..!!

Setelah bermain dengan pikiran gue tadi, akhirnya gue memutuskan untuk kembali pulang kerumah. Namun langkah gue terhenti karena suara keras, dan suara ribut disamping tembok dinding dimana gue berdiri.

Dan gue kembali mundur untuk sembunyi, setelah gue melihat siapa dan apa yang terjadi, gue syok ternyata itu josh dan dirles. Mereka berkelahi. Udah gue duga pasti ada sangkut pautnya sama khristal.

Gue mendengar semua apa yang mereka bicarakan. Ga lama muncul james untuk meleraikan mereka. Gue terharu banget sama persahabatan mereka, kepedulian dan sayang mereka untuk khristal.

Dan gue sedih banget dengan diri gue sendiri, sedari SMP selalu dibuly dan sedikit mau berteman sama gue hingga sampai sekarang gue ga punya sahabat seperti persahabatan mereka.

Gue cemburu dengan mereka saling peduli dan mendukung, gue ingin sekali diperhatikan seperti khristal. Namun gue bisa apa? gue juga udah terbiasa kan. Tapi arti cemburu gue bukan jadi membenci apa lagi iri. Gue bukan wanita seperti itu.

Ga selang lama gue tersadar dari pikiran gue sendiri barusan setelah gue lihat james kembali ke taman kemudian disusul oleh dirles sementara josh sembunyi dibalik pohon besar. Gue melangkah pelan semakin mendekati mereka tepatnya dipohon besar dua jarak pohon dari pohon mereka.

Gue melihat dengan kepala gue sendiri sikap manisnya dirles sama khristal, meski di barengi sama kemarahan khristal setelah mengetahui semuanya dari gue tadi, air mata gue jatuh saat khristal masih membela gue, masih memperdulikan gue. "thanks you khristal.." ucap gue dalam hati.

Setelah semua mulai tenang, gue melihat josh menghampiri dirles dan kembali memukulnya sama seperti tadi. Dan ga lama disusul julia dan james. Dan gue? berlari pelan dibalik pohon besar dimana mereka sembunyi tadi sebelum ketahuan sama mereka.

Gue melihat masih ada rasa cinta khristal untuk dirles. Buktinya dia masih membela dan melindungi dirles dari pukulan josh.selain itu gue melihat dia masih khawatir dengan dirles yang terluka ga lupa dia juga mengobati dirles.

Semua percakapan mereka gue denger sampai mereka mau pulang, namun khristal belum mau pulang kerumah mereka dulu. Gue salut dirles ga memaksa khristal lagi, dia menuruti apa keinginan khristal sekarang. Dirles banyak berubah demi istrinya dan anaknya.

Setelah mereka beranjak dari taman. Gue kembali menyandarkan punggung gue dibatang pohon besar ini. Ga salahkan kalau gue menangis? gue hanya masih teringat dengan kebersaman gue dengan dirles dulu, tatapan sayang dirles pada khristal itu juga gue rasakan dulu, ungkapan cinta dirles pada khristal juga gue rasakan dulu. Sekarang gue yakin CINTA dirles pada khristal udah 100%.

Air mata gue semakin deras mengalir, akhirnya dirles mencintai khristal, "cinta lo terbalaskan khris..., dan lo pasti bahagia kan? gue juga bahagia khris melihat tadi. Pliss kasih kesempatan dan terima dirles dihidup lo lagi ya.." isak gue dalam hati.

Dan sekarang gue akan belajar melupakan dan melepaskan cinta gue yang pernah ada buat dirles. Gue akuin rasa 💗 masih ada dan untuk melupakan itu ga mudah, itu lah perjuangan gue sekarang.

Masih mencoba untuk kembali menenangkan diri dibalik pohon dan didukung angin sejuknya. Dan masih dalam posisi menyandar dan air mata masih tersisa dipipi. Gue di kagetkan dengan tarikan seseorang yang lumayan kuat. Sehingga gue berputar membalikkan badan dan dada gue bertubrukan dengan bidang dada seseorang tuh bahkan sekarang dia meluk gue. Dan lebih kagetnya karena orang itu adalah JAMES.

"lo wanita hebat sera..., jangan menangis sera...gue ada disini buat lo.." itulah ucapan tulus james, ga lupa dia juga mengelus kepala gue. Wajarkan gue kembali mengeluarkan air mata.

"james..hiks...hiks..." akhirnya gue menangis di pelukannya.

"pliss jangan menangis sera..." mohonnya, namun masih belum melepaskan pelukannya.

"hiks...hiks..., gue menyedihkan james. Gue....gue....hiks....gue..." ucapan gue terpotong saat james tiba-tiba menggendong gue ala bridal dan membawa gue ke bangku taman tempat mereka kumpul tadi.

"james..." cicit gue saat kita udah duduk dibangku.

"kenapa menangis hem?" gue cuma menggelengkan kepala.

"cerita sama gue ser...." balasnya lembut.

"gue...gue ..." lagi-lagi terpotong.

"lo masih mencintai dirles kan?" gue mendadak diam, bagaimana dia tahu ya.

"gue mengerti posisi lo sera, gue mengerti apa yang lo rasakan sekarang, gue juga ga bisa marah menyalahkan lo. Karena lo juga korban disini dan lo juga ga tahu kan kebenarannya sebelumnya." gue masih diam juga.

"sera, yang harus perlu lo tahu, sikap dan keputusan lo ini sangat hebat.!! gue beneran kagum sama sikap lo ini.!! Lo wanita hebat sera...sangat hebat..!!" ucap james.

"makasih james...makasih.." balas gue tersenyum tipis.

"sera..?" panggilnya lagi.

"iya james?" tanya gue.

"kalau boleh tahu bagaimana lo bisa mencintai dirles?" pertanyaan nya bikin gue syok.

"gue mencintai dirles karena gue membutuhkan rasa dicintai, rasa disayangi, rasa diperhatikan sama orang sekitar gue james. Udah lama gue ga merasakan dipedulikan james, gue mendapatkan itu semua dari dirles. Dia benar tulus mencintai dan gue percaya itu." gue melihat james mengangguk dengar cerita gue.

"betapa senangnya gue saat dirles mencintai gue, bahkan saat dia melamar gue. Rasanya mimpi gue menjadi nyata. Namun mimpi indah itu seketika menjadi buruk. Sangat buruk...sangat buruk.." curhat gue yang mulai sedih.

"kalau boleh tahu, kenapa lo membatalkan pernikahan itu? maksud gue apa yang buat lo berani dan siap melakukannya?" jawab james.

"hum....karena.." ucap gue ragu.

"sera, gue ada disini sama lo, gue ada disamping lo.., lo ga sendirian kok.." balasnya sambil mengusap kepala gue.

"gue..karena gue ga mau jadi orang jahat james, cukup mama tiri gue yang merebut papa dari mama kandung gue james. Gue bisa merasakan sakit hatinya dan betapa menyedihkan dan terlukanya mama ssat itu. Jadi gue bisa merasakan hancurnya hatinya khristal, hiks...hiks...gue ga mau sama seperti mama tiri gue james. Hiks...hiks...gue bukan wanita jahat james.." isak gue, kali ini james kembali meluk gue.

"maaf sera, gue ga ada maksud membuka luka lama lo, hanya aja gue ingin lo membagi kesedihan lo sama gue, gue ingin membantu mengurangi beban lo sama gue, gue siap menampungnya ser.." jawab james tulus.

"dan karena itu gue dibully dari SMP james, gue dijauhi teman gue james. Mereka bilang gue ikut membuang mama kandung gue james, mereka bilang gue memilih mama tiri karena harta. Nyatanya bukan seperti itu james. Gue..hiks...hiks...gue diancam sama mama tiri gue james. Gue ga ingin mama kandung gue kenapa-kenapa james. Dan sampai akhirnya mama kandung gue meninggal james. Hiks...hiks...dan gue juga disalahkan atas kematian mama hisk...hiks...bukan gue james." semakin pecah tangis gue.

"udah....udah..., itu semua udah berlalu. Jangan diingat-ingat lagi ya. Dan gue percaya sama lo, bahwa bukan lo penyebab mama lo meninggal."

"james.., tapi mereka ga percaya gue.."

"bodoh amat sama mereka, yang penting gue PERCAYA sama lo.. Ingat itu bukan salah lo. Jadi hilangkan rasa bersalah itu, okey...?"  akhirnya gue mengangguk.

"makasih james..., makasih udah denger dan percaya sama gue, baru lo orang pertama yang percaya sama gue. Sekali lagi makasih ya james.." akhirnya gue balas pelukannya.

"yaudah, ini udah mulai gelap, gue antar lo pulang ya, dan jangan ditolak.." tegasnya, tahu aja james gue mau ngomong.

"huh..!! kalau lo maksa ya mau gimana lagi nolak.." kesel gue.

"hehehe.., ayok" ajak james dan kami pun pergi meninggalkan taman ini.

****

Sekarang kita berada dalam mobil, gue mengantar mereka pulang kerumah mertua gue.  Dari tadi di mobil khristal ga banyak bicara, dia paling cuma berbicara saat gue bertanya. Gue mengerti itu kok.

Gue tadi sempat sedih karena dia menolak untuk gue genggam tangannya. Dan lagi-lagi gue harus bersabar. Dan senyum dari wajah gue ga boleh hilang, ntar dia merasa gue marah atau dia merasa bersalah lagi.

"ya...si mama ga izinin papa megang tangannya loh nak, pelit ya mama kamu sayang." berpura mengadu sama si baby.

"eh," ucapnya kaget.

"emank lo ga izininkan, berarti lo pelit donk..!" berusaha untuk mencairkan suasana.

"nak, mama ga pelit ya, mama kan masih kesal sama papa kamu nak. Jangan marah sama mama ya nak.."  wkwkwk dia kembali mengadu sama anak kita. Gue gemes lihat dia kalau kayak gini apa lagi sambil ngelus perut buncitnya. Gue masih ga nyangka aja tuh isi perutnya anak kita berdua😊.

"yaudah kalau mama masih pelit dipegang tangannya, papa pegang kamu aja ya nak.." balas gue sambil meletakkan telapak tangan gue di perut buncitnya sesekali mengusap lembut. Gue tahu dia mau bicara, langsung deh gue potong.

"eitsssss,, jangan protes mama. Nih yang di pegang papa kan baby nya. Baby kan suka disentuh sama tangan papa. Mama tahukan kalau baby selalu merindukan tangan papa.." ucap gue memotong dia hendak bicara.

"hah?" tanyanya kayak orang bego.

"lah, sayang sendiri kan yang bilang kalau anak kita suka disentuh sama tangan papanya dan selalu merindukan tangan papanya." jawab gue sambil mengedipkan 😉 mata ala genit gitu.

"ih.., terserah lo aja deh..." keselnya, dan gue menyukai wajah keselnya sekarang, gue kembali teringat dengan sikapnya ini saat kita masih bersama.

"he em.., i love you....." goda gue balik, langsung deh wajah istri gue kayak gini..😠😠

~•~•~

(Ternyata begitu kehidupan sera..😢😥

Dirles, lo mah....bisa-bisanya godain istri lo..😂😅😒😌(