Sera gelisah..

"Saya berjanji dihadapan Tuhan untuk menerima SERA LAISTER menjadi istri saya dalam suka dan duka, dalam sehat dan sakit." ucapan tegas james sambil menyematkan cincinya ke jari gue dengan senyum tulusnya.

"Saya berjanji dihadapan Tuhan untuk menerima JAMES ROLLINS menjadi suami saya dalam suka dan duka, dalam sehat dan sakit." bedanya gue malah grogi saking terharunya melihat keseriusan janji james sambil menyematkan cincin ke jarinya.

"kalian resmi menjadi suami, istri dan apa yang dipersatukan Tuhan tidak bisa dipisahkan kecuali kematian." dan kita pun sah menjadi sepasang suami istri.

Kita dipersilahkan untuk mengungkapkan bukti cinta, james pun mendekati gue, gue meleleh banget sama tatapan matanya. Gue ga nyangka akan menikah dengan dia, sahabatnya dirles yang merupakan mantan tunangan gue. Sungguh gue sangat bahagia miliki james.

"sera istriku.." kedua tangannya mengusap leher dan pipi gue.

"james.." cicit gue kaget saat dia ucapkan aku,  biasanya lo gue. Berarti mulai sekarang kita melepaskan kata gaul itu.

"mulai sekarang kamu sah menjadi milikku selamanya, dan aku sah milik kamu selamanya. Aku bahagia banget menikahi kamu, doaku terjawab Tuhan, menantikan kamu selama 4 tahun. Aku sangat mencintai mu istriku." blashhh.., air mataku pun jatuh, dia romantis banget sih.

"james, hiks..hiks aku juga sangat mencintai kamu, terima kasih udah menunggu dan mencintaiku selama 4 tahun. I'm your sayang.." balasku menatap matanya.

Aku pun menutup mata saat james mencium bibirku. Dan ini untuk pertama kali dia menciumku, james terlalu menghargai aku sebagai wanita.

Tok..tok..tok..!!

Aku tersentak saat pintu kamar diketuk. Ya ampun selama itu aku mengingat janji pernikahan kami. Ya ini udah berjalan 4 bulan lebih pernikahan kita.

Astaga, itu pasti james yang ngetok, sialan biasanya juga aku ga pernah kunci kamar kita, karena memang cuma kita berdua tinggal dirumah yang udah dipersiapkan james untuk kita.

Ceklekk..!!

"james, maaf.." sesalku saat buka pintu buatnya.

"maaf kenapa sih istriku?" tanyanya heran.

"ya maaf baru buka pintunya, biasanya juga ga pernah aku kuncikan." dia pun masuk ke kamar sambil gandeng tangan gue, dia mendudukkan gue dikursi meja rias dan dia duduk diatas kasur.

"ya, kamu benar ga biasanya kamu kunci pintu. Coba cerita sama aku, ada masalah hem?" tanyanya sambil megang kedua tanganku.

"ga kok, ga ada masalah sayang.."

"kamu bohong sayang, aku tahu itu.."

"hehehe, iseng aja cuma mau bikin kamu kesal, habisnya ya kan, kamu ga pernah nunjukin muka kesel, jelek, jadi penasaran akunya, tahunya kamu ga kesel juga, huft.. " mencoba mengalihkan dia.

"kamu ini ya, ada-ada aja.."

"hihihi, sory suami.."

"nih.., untuk kamu."

"eh," aku kaget saat dia memberikan kotak mungil.

"dibuka donk sayang.." aku pun membukanya.

"hahahah, lucu ih.."

"suka hem?" aku mengangguk cepat.

"suka banget, jepitan rambutnya lucu gambar kupu-kupu lagi. Makasih suamiku.."

Iya, dia memberikan aku jepitan rambut bermotif kupu-kupu cantik. Simpelkan? tapi aku suka, dia itu suka banget bikin aku kejutan. Ada aja caranya membuat hatiku semakin jatuh cinta sama dia.

"suami pasangin donk.." manjaku.

"duh..duh..manjanya istri seorang pengacara ini." lalu dia memasang jepitannnya dirambutku.

"udah nih, duh cantiknya bidadariku ini.." gombal james, aku hanya kedipin mata berkali-kali dengan centilnya.

"oh iya, aku udah masak makanan kesukaan kamu loh."

"oh ya, semakin enak kamu masak loh sayang, pakai google ya?"

"ihh, enak aja, ini tuh berkat adek kesayangan kamu si khristal yang sering ajari aku masak loh.."

"ohh, khristal yang ajari ya." aku pun mengangguk.

"ayo berdiri biar aku bantu buka bajunya.." sahutku sambil membuka dasi dan jasnya sementara tangannya juga membuka kancingnya kemejanya.

"oke, kamu mandi dulu ya biar aku siapin makan kita dulu."

"iya, tunggu aku ya istri.."

"okeee suami.." dengan jari 👌

James pun masuk kekamar mandi, aku pun menyiapkan pakaiannya dulu lalu keluar dari kamar.

"huhh.., maafin aku sayang. Aku hanya kepikiran sama kecurigaan diriku. Huft,  semoga baik-baik aja." lalu beranjak kedapur.

Ga lama dia pun datang dengan kaos yang dan celana pendeknya, ganteng sekali suamiku ini. Kita pun akhirnya makan bersama namun disaat makan, ada aja keributan gemes ini.

"aaakkkkk..," dia menyodorkan sendok berisi sayur.

"ihhhh, aku bisa makan sendiri james."

"nolak nih? ga sayang lagi sama suaminya?" ancamnya.

"eehh engga kok, aakkk.." gue pun menerima suapannya, dia-nya malah kekeh lagi.

"nah gitu donk, kan romantis sayang."

"iya..aauu..oonayyanis"

"dimakan dulu baru bicara istriku.." gue langsung menelan saking ga sabaran mau ngomel.

"iya, aku tahu itu romantis sayangku, suamiku, tapi ga gini juga keles, kamu mah bikin aku hampir 100% ga bergerak, kebanyakan kamunya yang lakuin kalau kita berdua. Uhhh.."

"wkwkwkw, kapan lagi sayang? kalau aku kekantor kan ga bisa kayak gini."

"hehehe iya juga ya, unch..unch..so sweetnya suami aku ini."

"harus donk.." kita pun tertawa.

"james.."

"ya?"

"hem, kamu ga menginginkan..maksudnya ga meminta sesuatu dari aku?"

"yang aku inginkan dirimu selamanya.."

"serius james..." geram gue.

"sayang, dengar ya..kamu udah jadi milikku aja adalah keinginan aku."

"iya tahu, tapi.."

"anak? kamu pertanyakan anak?" degh!!

"Dia tahukah?" ucapku dalam hati.

"benarkan?" aku pun mengangguk pelan.

"sayang, pernikahan kita baru 4 bulan lebih, masih baru. Perjalanan kita masih panjang, masih banyak waktu. Mungkin Tuhan masih ingin kita berdua dulu, untuk belajar menjadi suami dan istri yang baik dulu, lulus ujian itu, pasti Tuhan akan kasih percayakan anak sama kita."

"james.."

"jangan terlalu takut sayang, jangan jadi beban kamu, aku ga mau kamu jadi sakit memikirkan itu."

"maafin aku james.."

"kamu ga salah kok sayang, aku tahu kok perasaan kamu, apa lagi melihat khristal udah punya anak, kamu jadi merasa sedihkan?" aku pun mengangguk lalu air mataku pun jatuh.

"jangan menangis sayang, yang kamu dan aku inginkan akan terkabulkan sayang, satu hal yang harus kamu pegang janjiku."

"apa?"

"aku ga akan pernah meninggalkan kamu.." aku pun langsung bangkit dari kursi begitu juga dia, aku memeluk dia erat. Baik sekali suamiku ini.

"aku sangat mencintaimu james.."

"aku apa lagi sayang.."

****

Gue dibuat gila sama sikakak sha, cerewetnya ya ampun..., kayak mertua gue, mama sharon.  Masih ingatkan sama mama sharon?

"mama, kakak sha maunya balonnya banyak jangan 10 aja ih..."

"kok jadi kakak yang heboh sih nak, kan yang mau ulang tahun adek dean loh."

"ihh,  mama mah pelit..ga kayak papa. Huhh!!"

"hahaha, enak dikatain pelit sama anak kamu hem?" ledek dirles.

"diem lo..."

"hey, bibir sayang jangan lo..lo..lo.."

"hahaha mama dimayahin papa."

"eeee, malah ketawa lagi kakak ya, sini mama gelitikin kamu." gue pun langsung gelitikin sha, tampak sha ketawa menahan gelinya.

"udah sayang, anaknya udah merah gitu wajahnya." gue pun melepaskannya lalu sha pun lari ke papanya.

"papa, mama gelitikin sha, capek papa.." adunya sambil bersandar didadanya dirles.

"makanya kamu lagi satu nak, godain mama, kena kamu kan." dirles mengusap keringat diwajah sha.

"hihihi, tapi mama pelit papa."

"wkwkwk, mama buka pelit nak, kamunya aja yang ga sabaran, itu masih banyak yang belum ditiup balonnya. Yang sepuluh ini cuma buat  main-main kamu sama adek sekarang. Kan besok ulang tahun adek."

"ohhh gitu ya papa, jadi kakak sha nakal donk sama mama." sesalnya, gue mah udah keduluan kesal sama anak gue itu.

"bukan sama mama aja, kamu juga sering nakal sama papa."

"papa." tampak sha kaget.

"tapi papa suka nakal kamu nak, gemes dan itu bikin suasana rumah kita rame."

"hihihi..kakak sha gitu loh.." gayanya sombong banget.

"oke, kakak sha mau main balon dulu sama adek dean, awas papa.." sha langsung turun dari pangkuan dirles dan bermain dengan dean.

"sialan tuh anak..." gerem dirles.

"hahahah, emang enak...rasain, wkwkwk satu sama donk kita." ledek gue.

"nah, tadi kamu yang gelitikin sha, sekarang kamu yang gue gelitikin." tanpa babibu dirles gelitikin gue.

"hahaha, ampun sayang..hahah geli dirles. Anjiiirr udah donk hahaha." dirles pun menghentikannya.

"makanya jangan coba nakal sama papanya." dirles merapikan rambut gue yang berantakan karena ketawa tadi.

"ngalah kek sama mamanya.." dirles membantu gue  duduk disofa.

"khris.."

"hem?"

"besok jagoan kita ulang tahun yang kedua. Terima kasih ya udah merawat dia dengan baik, kamu mama hebat sayang."

"kamu juga papa hebat kok sayang.."

"yaudah, besok kita akan merayakan kebahagiaan dean, dan gue udah mengundang papa, mama, sama sahabat kita lainnya."

"iya, aku juga udah ditelpon sama mama katanya mau datang besok pagi ke rumah buat bantu masaknya."

"oh iya mama bilang itu ya?" gue pun mengangguk.

"kalau gue ditelpon james katanya dean minta kado apa, gue jawablah terserah om nya yang penting mahal. Hahaha.."

"ihh, tuh mah kamu meras dia hahaha."

"mumpung anaknya masih asyik bermain,  gimana kita sempatkan bermain juga sayang."

"apa sih.."

"ayo donk.."

"ga, ga mau akh..ntar anak nyariin."

"yaelah, bener kata sha kalau kamu mah pelit."

"dirles.." kaget gue.

"makanya ayo 10 menit aja.."

"tap__aarghh."

"ngomel mulu, kelamaan sayang...." gue memukul kesel pundaknya.

Dirles tiba-tiba aja gendong gue,  untung teriaknya langsung gue tutup, ntar anak gue terganggu bermain. Dasar dirles, kesempatan mulu, malah berlari lagi ke kamar, takut amat diganggu anaknya. Kalian tahukan dia minta bermain apa sama gue? tahulah ya kan...

😂😅😜

~••~••~

(James akan selalu ada untukmu sera, jangan takut dia akan berubah.. 😊😚. Sialan keluarga dirles family ini..😂😁😅😄😲)