CINTA DAN KEPERCAYAAN (2)

Perlahan di tekannya tombol panggilan nama Jean dengan seulas senyum di bibirnya.

"Hallo...Jean." panggil Jian saat mendengar suara Jean.

"Uncle, uncle tidak apa-apa kan?" tanya Jean di sana dengan cemas.

"Aku tidak apa-apa Jean, ada apa kamu meneleponku?" tanya Jian seolah-olah tidak tahu apa-apa.

"Aku bermimpi uncle, sepertinya uncle memanggilku dengan perasaan sedih, uncle benar-benar baik saja kan?" tanya Jean lagi memastikan keadaan Jian.

"Aku sangat baik-baik saja Jean, jangan cemaskan aku." ucap Jian dengan perasaan melambung tinggi hingga di awan langit ke tujuh.

"Syukurlah kalau uncle tidak apa-apa, aku tadi sempat berpikir uncle sangat sedih, mungkin ini hanya perasaan kuatirku saja." ucap Jean mengakui kecemasannya.

"Kenapa kamu sangat menguatirkan aku Jean?" tanya Jian ingin tahu kejujuran Jean.