Bab 1

Mata Hanny terlihat sembab, dia menyandarkan tubuhnya di sofa. Sesekali tangannya terlihat menarik keras rambutnya. Ia tampak menyesali pertemuannya 3 bulan lalu dengan Ferri. Ferri pria yang usianya terpaut jauh 10 tahun di atas Hanny. Tapi, dia sudah terlanjur mencintainya dan terpesona dengan kesederhanaan dan kelembutan pria itu. Ferri yang sudah memberi warna di setiap harinya tiba-tiba berubah dan memilih untuk meninggalkan Hanny.

Masih jelas dalam ingatan Hanny ketika Ferri mengatakan bahwa selama ini dia hanya menganggap Hanny teman biasa dan tidak lebih. Sementara hubungan Ferri dan Hanny selama ini sudah sangat jauh. Bahkan mereka sudah pernah melakukan hubungan layaknya suami istri. Hanny merasa dibohongi dan dikhianati oleh Ferri, hatinya hancur dan masa depannya musnah.

Perlahan Hanny memejamkan matanya dan mencoba untuk melupakan sejenak kepahitannya. Baru beberapa menit ia memejamkan matanya, ia merasakan seperti ada sentuhan lembut yang membelai rambutnya. Sontak Hanny terbangun dan langsung meraih tangan itu.

"Mba Nada, maaf aqu kira siapa tadi" Hanny spontan langsung melepas genggamannya.

"Hanny, kamu lagi ada masalah?" Nada duduk di samping Hanny dan memperhatikan wajah teman satu kosnya itu dengan lekat.

"...." Hanny terdiam dan menyandarkan kepalanya di bahu Nada. Nada sudah ia anggap seperti kakaknya sendiri. Berada jauh dari orang tua dan itu membuatnya membutuhkan sosok yang bisa menjadi keluarganya hanya ia temukan pada Nada.

Nada menarik tubuhnya dan memegang pundak Hanny.

"Apa yang kamu rahasiakan dari Mba? Kenapa selama ini kamu tidak pernah jujur sama mba? Kamu jujur Hanny, apa masalah kamu?"

"Aku gak apa-apa mba, kepalaku hanya sedikit pusing" Jawab Hanny gugup dan tidak berani menatap Nada.

Nada tau, ada sesuatu yang sudah Hanny sembunyikan darinya. Apalagi beberapa bulan terakhir ini Hanny terlihat berubah dan jarang pulang. Kalau ditanya Hanny hanya menjawab dari rumah teman.

" Kamu berbohong Hanny, mba tau ada yang kamu sembunyikan dari Mba. Mba sudah kenal kamu lebih dari 3 tahun, jadi kamu jangan bohongi mba"

"maaf mba" Hanny kemudian pergi meninggalkan Nada dan masuk kedalam kamarnya.