"Kak jangan cepet cepet naik motornya" ucap Lisa yang daritadi was-was dibelakang kursi kemudi motor sport Avrian.
"Yaudah iya, bawel" ucap Avrian sambil menurunkan kecepatannya menjadi 20.
Alyssa hanya melihatnya dan memutar kedua bola matanya.
"Astaga kak Avrian. Gak harus gini juga kali kak. Apa aku aja yang ngemudiin?" ucap Lisa
"Eh iyaa" ucap Avrian dengan melajukan motornya dengan kecepatan normal. Ya dia kaya gitu karena takut adiknya menggantikan posisinya sebagai si pengemudi. Takutnya terjadi apa-apa yang tidak diinginkan kan.
ALYSSA POV
Yaa, kakakku kini menghantarkanku di sekolah. Kita sudah sampai. Kini kita di parkiran dan sedang memarkirkan motor kakak ku. Tapi kenapa dia langsung menyelonong masuk ya?
Geh Avrian SKSD sekali batin gue
Ya karena aku melihat dia sedang bertos ria ala lelaki jaman kekinian kepada 3 orang laki laki yang kelihatannya senior dan famous disekolah ini.
Hah batin gue kaget
Ternyata dia teman dari kak Raihan. Mereka bercanda tawa bersama lain kali dengan saat berada dengan diriku.
Au ah ke aula aja, lagian anak-anak mos juga udah pada ngumpul. Batin gue
RAIHAN POV
Hahaha tumben sekali temanku si angga ini main kesekolahku. Jarang-jarang kan. Ku maanfaatkan waktu ini dengan bercanda tawa dengan sahabat-sahabatku. Minus Faruq, ya mungkin dia berada disekolahnya. Jarang sekali Angga dan Faruq mengujungi sekolah kami.
"Tumben lo kesini" tanya gue jujur.
"HAHAAH gue tadi nganterin adek gue dulu kebetulan juga sekolah disini dia lagi MOS" ucap Avrian santai
"Eh btw, otw, baswey hahaha lo katanya punya ceng-cengan baru? Kenalin ke gue lah. Biar bisa gue tikung hahaha" lanjut Avrian
Hah? Ceng-cengan baru? Sapa geh? Apa? Ohya gue baru inget. Pasti Lisa yang dia maksud batin Raihan
"Kagak, percaya aja mulut gosip emak-emak itu. Dia cuma adek kelas yang dulu kena hukuman sama gue. Dia ga ngerjain hukumannya malah ngajak makan gue. Dia bawel juga, suaranya cempreng tubuhnya pendek kurus. Putih, cantik juga. Tapi ya itu cempreng ples bawelnya ga ketulungan" ucap gue panjang lebar menjelaskan kepada Avrian
"Pokonya ya bro, kalo lo liat ceng-cengan Raihan yang baru, lo pasti ingin segera nikung deh. Gue tadi abis liat dia masuk ke aula. Nih kebetulan aula berada deket sini, mau liat ga?" ucap Rohan
Dasar emak emak-_- batin gue
"Ah kagak deh bro" ucap Avrian
"Kenapa bro?" ucap Rio
"Gue keburu masuk sekolah kan hari ini udah hari biasa. Murid murid kelas 11 dan 12 udah pada masuk" ucap Avrian
"Bye bro" ucap Avrian berjalan mundur dan tergesa-gesa.
"Nyesel dia kalo belum liat gebetan lo, Raii" ucap Rio
"Tai lo, cempreng gitu mau disukain" ucap gue polos
"Terserah lu ae" ucap Rohan sambil meninggalkan gue.
Dan gue pun tatap-tatapan yang menandakan kenapa lo masih disini?
"Ehehehehe yaudah gue duluan ya Rai" ucap Rio dengan cengegesan.
Raihan pun masuk ke ruang aula. Ya disana sudah ada Rohan, Rai dan Reta, Soraya. Karena pembimbing mereka hari ini 4 orang saja.
------------------------------------------------------------------------
"Ya adek adek nanti di mading sudah ada daftar tulisan kelas kalian disana beserta nama kalian. Jika sudah kalian masuk kekelas kalian dengan menyesuaikan sendiri ya makasih" ucap Reta
"Tunggu dulu"ucap Soraya
Gue pun hanya mendegus kesal. Gimana gak kesal, tugas gue jadi ODIS udah mau kelar ini malah harus nunggu dia ber kaidah.
"Kemarin yang ada hukuman sama Rai membersihkan toilet siapa" ucap Soraya dengan tegasnya
Deg, mau berbuat apa lagi dia.
Dan, ada satu murid perempuan dengan rambut kepangan, dan ada kertas didepannya berupa identitas yang tak lain tak bukan itu Alyssa.
Dengan lesung pipinya dia tersenyum grogi kearah teman-temannya. Ya, baru nyandar gue dia punya lesung pipi.
Dengan berjalan terbata-bata dengan wajah yang menujukan ketakutan. Dia bertanya pada Soraya. Ya, Lisa kini dihadapanku dan Soraya. Karena Soraya disampingku.
"A-a-da apa ya k-ak?" ucap dia terbata-bata. Gue tau dia sedang ketakutan.
"Gausah sok cantik deh lo, ikut gue!" ucap Soraya
Lah ini anak mau diapain, kalau diapa apain kan kasihan bonyoknya lagian dia juga kena gini ada hubungannya dengan gue toh Soraya tadi manggil dia karena ada sangkut pautnya dengan gue apa Soraya cemburu dengannya? Batin Raihan.
AUTHOR POV
Fyi, Soraya memang penggemar Raihan sejak kelas 1 sma. Tapi Raihan tak pernah menanggapinya. Ya, karena emang Raihan tak pernah ada rasa sama Soraya. Padahal Soraya tidak begitu jelek. Dengan posisi tubuh yang langsing, rambut hitam bergelombang. Tapi Raihan tetap tidak tertarik.
Raihan pun mengikuti Soraya dan Alyssa yang hendak melangkah pergi.
"Yaudah kalian boleh masuk kekelas masing-masing ya" ucap Reta dalam ruangan aula. Ya kini Raihan sudah keluar dari aula dan membututi Soraya dan Alyssa.
Mereka sudah sampai ditempat yang dituju. Lapangan sekolah.
"Lari 50 putaran" ucap Soraya dengan tatapan sinis.
ALYSSA POV
Geh salah gue apa coba tiba tiba disuruh lari mengelilingi lapangan. Apalagi 50 kali dan ini juga panas. Astaga sungguh kejam kakak kelas ini. Oh ya, gue baru inget kakak kelas ini yang melirikku dengan tatapan tajam di kantin waktu itu batin gue
"Stop!" ucap seseorang dibalik sana.
Ternyata kak raihan. Ada apa dia kesini? Mau menambah hukumanku? Hmm.
"Kenapa ,Rai? Hukumannya kurang bertambah?"ucap Soraya
"Apa-apaan sih lo, Raya? Dia salah apa sampai lo hukum?" ucap Raihan membentak kearah Soraya.
Soraya pun kayak keliatan ketakutan dan bilang "Dia kan adek kelas ga tau tata krama, kamu hukum bersihin toilet belum bersih banget udah keluar dari toilet malah ngajak kamu makan." ucap Soraya menjelaskan
"Lo tau ga? 50 kali putaran bukan hal yang gampang? Kesalahan dia cuma terlambat. Lapangan kita luas Ray. Apalagi ini juga panas. Lo mau anak itu pingsan ditengah lapangan. Pucet. Trus keesokannya dia keluar sekolah dengan alasan OSIS di SMA kita kejam? Mau memperburuk nama sekolah ini?" ucap kak Raihan.
Oh pahlawanku batin gue
"Ta-tapi rai?" ucap Soraya.
"Gak ada tapi-tapian. Nanti gue hukum dia lagi biar adil. Udah ah lo pergi, ini anak biar gue urus" ucap kak Raihan.
Gue kira sih dia pahlawan, ternyata dia juga mau ngehukum gue batin gue
Soraya pun pergi dengan menghentakan kakinya kesal. Kak Raihan lalu menghampiriku dengan memberi sebotol minuman yang telah dibawanya.
Dia meminum botol yang dibawa tangan kanannya tadi, ya dia tadi membawa dua botol minuman.
"Hukumannya apa kak? Langsung aja. Aku gamau kalau besok, aku pengen menikmati masa santaiku besok. Tidak terbebani hukuman oleh kakak" ucap gue kesel. Tanpa meminum setetes pun air yang dikasihkan oleh kak Raihan.
"Gak ada" ucap kak Raihan singkat.
"Maksud kakak?" ucap gue bingung.
"Ga ada hukuman" ucap kak Raihan menegaskan.
"Lah trus kakak tadi bilang sama kak Soraya apa? Aku denger tadi kakak mau ngasih aku hukuman?" tanyaku
"Geh bawel" ucap dia lalu berjalan kecil meninggalkanku.
Aku pun berteriak.
"Kaaaaak.. Tunggu!" ucapku berteriak yang sempet didengar olehnya, buktinya dia terhenti dari langkahnya.
Dia menengok. Dengan menautkan alisnya dengan berkata tanpa suara ada apa? Terlihat dari mimik wajahnya.
"Tunggu kak, aku gak tau mading dimana. Aku juga gak tau kelas aku dimana jadi anterin aku dong kak" ucapku dengan puppy eyes ku.
"Ayo" ucap dia sambil melangkah kan kakinya lagi.
Cuek cuek baik juga ya HAAHA batinku
"Ini mading" ucap dia sambil menunjuk mading dihadapan kita.
"Oh iya, bentar kak tunggu aku mau liat daftar namaku dulu" ucap ku.
Alyssa Steffany Alexander : 10 ipa 2
"Wah kak aku udah nemu" ucapku.
Tanpa babibebo. Dia berjalan, tanpa mengajakku. Dasar Mr. cuekkk. Menyebalkan sangat. Tapi aku suka hahaha.
Dia masuk kekelas. Ya atas kelas itu berisi nama kelas yaitu 11 ipa 1
"Loh loh kak? Kok kakak mau masuk?" sambil mencekal tangannya.
"Ini kelas gue" ucap dia santai.
"Loh, katanya mau nganterin kekelas aku?" ucap gue bingung.
"Samping kelas gue, kelas lo" ucap dia santai
"Yang mana kak?" ucap gue bingung
"Itu" ucap dia sambil menunjuk samping pas dari kelasnya. Ternyata kelas dia dan kelas gue tetanggaan eh maksudnya sebelahan.
"Makasih kak" ucap gue tersenyum
Tanpa membalas perkataanku. Dia sudah masuk kekelasnya. Dasar kakak cuek
Gue pun melangkah memasuki kelas gue yang tadi ditunjuk oleh kak Raihan.
Gue duduk di bangku yang masih kosong. Ya ada anak yang kelihatan cantik, rambut terurai pirang gelombang dibawahnya dengan lesung pipi sama kayak aku, dan poni dibelah dua. Cantik, sungguh sangat cantik.
Tapi kok dia sendiri? Apa jangan-jangan dia tak mau didekati satupun?
Aku pun memberanikan diri mendekatinya dan meminta izin untuk duduk disampingnya.
"Hay, boleh gue duduk disini?" ucap gue dengan senyuman khas gue.
Dia pun mendongak kearah ku yang sedari tadi membaca buku novelnya.
"Oh iya boleh" ucapnya dengan senyum yang terlihat lesung pipinya.
Gue pun bergegas duduk di sampingnya.
"Oh ya, nama lo siapa?" ucap gue sambil melihatnya yang sedang asyik membaca novel.
"Nama gue Arysta Stella Routh" ucapnya sambil menjulurkan tangannya. Eh tunggu dulu, Routh? Itu kaya nama belakang temen papa yang sering main kerumah?
"Gue Alyssa Steffany Alexander" ucap gue sambil tersenyum.
"What?! Alexander? Bokap lo Teguh Alexander ya?" ucap dia kaget
"Iya. Ayah lo Adwin Routh kan?" ucap gue tersenyum
"Wah itu temen papa gue. Wah salam kenal ya. Oh ya panggil aja gue Stella kalau lo apa?" ucap Stella
"Alyssa aja" ucap ku kepadanya
"Kakak? Lo punya kakak? Cewek?cowok?" ucap stella.
"Cowok, namanya Avrian Angga Alexander" ucapku
"Angga?" tanyanya kaget.
"Iya Angga kenapa stell?" ucapku
"Angga kan geng AFTER EFFECT?" Ucap stella bertanya
"Wah soal itu, gue gak tau" ucapku santai.
"Wah yaudah" ucap dia. Kayaknya dia mau melakukan aktivitasnya. Yaitu membaca novelnya.
"Oh ya Stell, kok tadi tinggal kamu aja yang duduk sampingnya kosong?" ucapku bertanya
"Oh itu, waktu anak-anak tadi memilih tempat duduk. Tadi ada pacar gue disini. Jadi tidak ada anak yang duduk disamping gue. " ucap Stella
"Hah? Udah ada yang nempatin ya? Wah gue pergi aja deh." ucapku kaget
"Hahaha Allysa pacar gue itu beda kelas. Lagian dia kakak kelas jadi setelah bel berbunyi dia langsung cabut kekelasnya. Kebetulan dia sebelahan sama kelas ini. Dia juga geng after effect kaya geng Kakak lo" ucap nya menjelaskan
"Owalah, ngomong ngomong nama pacar lo siapa?" ucapku kepo
"Rio" ucap dia
"Andrio fransisco" lanjut dia
"Hah? Itu kayaknya teman kak raihan kan?" tanya gue
"Iya dong, lo tau darimana?" ucap dia
"Pasti dari grup line ya?" ucap dia kepo
"Ehm ehm iya" ucapku sedikit gugup
"Oalah jadi id @stfnyallysar itu lo? baru nyadar gue?" ucap dia kaget
"Iya stell" ucapku singkat
"Jadi lo ceng-cengan baru kak raihan" tanya stella yang meembuat aku kaget.
"Ceng-cengan?" tanyaku bingung.
"Iya ceng-cengan. A. K. A gebetan" ucap sia menjelaskan
"Eng-enggak kok" ucapku terbata bata dan dengan mimik wajag merah seperti kepeting direbus.
"Wah ngaku aja wajah udah merah merona juga" ucapnya
"Apaan sih stell enggak juga" ucapku tersenyum dengan wajah merah merona
"Setau gue, kak Raihan ga pernah balesin komen di grup line sekolah padahal semua menyapa dia. Nah, pas lo menyapanya dia menjawab. apalagi kalau bukan gebetan Rai?" ucap dia tersenyum,melirikku
"Ah sudah ah kita kekantin aja" ucapku
Ya ini sudah menunjukkan bel istirahat. Yang mengharuskan kita ke kantin. Anak kelas 10 hari pertama bebas. Jadi tidak ada pelajaran.
ALYSSA POV
Sesudah sampai dikantin.
"Duduk dimana nih Al gada tempat lagi" ucap Stella celingak-celinguk
"Yaudah kita balik aja" ucapku santai
"Gue laper tau, cacing di perut nagih dikasih makan" ucapnya dengan masih celingak celinguk mengarah pada bangku kantin
"Gue juga stell" ucapku sambil memutar bola mataku kesal.
"Dapat!" ucapnya semangat
Dia langsung menarikku dan membawaku ke meja no 5 yang meja itu sudah ada 2 orang laki laki disana.
"Kita mau duduk disini?" ucapku bingung
"Iya, ini juga ada tempat duduk kosong" ucap Stella.
Sedari tadi kita dihadapan mereka. Iya kak Raihan dan Kak Rio sedang memerhatikan smartphone nya dan kayaknya ada satu teman kak Raihan sedang memesan makanan. Terlihat ada kursi kosong yang diisi kemeja.
"Ehem" ucap Stella berdehem
"Eh sayang" ucap Kak Rio sambil menaruh hapenya diatas meja.
"Sibuk aja terus sama hapenya" ucap Stella dengan ambekannya. Tapi ngambek kecil lah.
"Bosen sih sayang, gada kamu" ucap kak Rio gombal.
"Geh gombal aja terus jadi aku boleh duduk ga disini?" ucap Stella
"Boleh dong" sambil kak Rio menggeser tubuhnya duduk ke kursi paling pojok. Ya satu meja ini terdiri dari 5 kursi. 2 kursi dibelakang tiga kursi didepan. Berhadapan
Kak Raihan masih sibuk dengan hapenya. Hapenya.
"Aku sama temanku, dia duduk dimana" ucap Stella.
"Itu samping raihan saja, kebetulan kosong. Rohan duduk dipojok." ucap kak rio
"Al kamu duduk disamping kak raihan ya" ucap dia sambil senyum menggoda ku.
"Iya" ucapku dengan sedikit mendegus kesal. Aslinya sih, deg-degan ga karuan. Gimana ga deg-degan coba. Kemarin kesini sama kak raihan aja duduk berhadapan. Sekarang?
Aku pun langsung duduk dekat kak raihan. Ya kursi sebelah kanan ku kosong. Dengan berisikan kemeja kak Rohan.
Aku hanya melihat pemandangan yang tidak mengenakan dihadapanku, gimana tidak? Ini penampakan bagiku. Stella dan kak Rio berpacaran dihadapanku. Dengan posisi Stella memainkan hape kak Rio dengan posisi terbalik dan kak Rio yang dibelakang Stella hanya merangkul dan sesekali mencubitnya pipi Stella.
Dan disamping kiriku terdapat kak Raihan yang dari tadi sibuk dengan hapenya.
Sedang apa dia? Batin gue
Kak Rohan yang tadi memesan makanan pun sudah balik.
Dia kaget melihatku dan melihat Stella.
"Loh? Kok pada pacaran?" ucapnya kaget.
"Ini Stella sama kak Rio kak" ucap ku mendegus kesal
"Lohh lo emang sama Raihan enggak" ucapnya menggodaku
Gue pun langsung melempar botol caos dimukanya.
Plak
"Aduh, ampun Fan" ucapnya dengan mengelus-elus kepalanya.
"Kak Rohan balik lagi dong pesenin aku sama Lisa" ucap stella
"Iya, pesan apa kalian" ucap kak Rohan dengan sedikit sebal
"Aku mieayam sama es jeruk aja kak" ucapku kepada kak Rohan
"Aku bakso sama jus stroberry kak" ucap Stella
Kak Rohan melangkah pergi dan memesankan untuk kami. Saat ka Rohan pergi. Pak Asep, penjual mie ayam datang dan memberikan pesanan kak Raihan, kak Rio dan kak Rohan.
"Ini mas mbak pesenannya mie ayam 2 bakso 1 sama es teh 3 kan?" ucap pak asep lalu melangkah pergi.
Akhirnya kak Raihan menghentikan aktivitas nya. Mengambil mie ayam satu dan es teh satu.
Dan ingin melahapnya.
Sedangkan kak Rio mengambil bakso satu es teh satu. Nah sisanya mie ayam satu dan es teh satu. Yang pastinya itu pesanan kak Rohan
"Sayang kamu udah keburu laper ya? Makanan aku kamu makan dulu aja nanti biar makanan kamu aku makan" ucap kak Rio kepada Stella.
"Iya makasih sayang" ucap Stella
Cup
Sambil mencium pipi kak Rio singkat.
Yaelah sosweet banget kak Rio andai aja kak Raihan kayak gitu. Loh kak Raihan? Dia siapa gue? Sadar lisa sadar batin gue
Gue menatap kak Raihan sekilas yang sedang meminum minumannya.
"Kenapa?" ucapnya padaku
"Gak apa apa kak. Kak Rio sweet ya" ucapku memberi kode kepada kak Raihan. Tapi kayaknya ga manjur ini cowok kan tak peka
Kak Raihan berhenti meminum tehnya. Bahkan mie ayam nya belum disentuh sama sekali.
"Kok ga makan kak" ucap gue bingung
"Nunggu lo" ucap kak rai
Astaga walaupun ga se sweet kak Rio tapi gini aja udah bikin gue melting wajah plis wajah jangan merah batin ku
Kak Rohan balik di meja kita.
Dia segera menyerbu makanan pesanan nya yang sedari tadi menunggu dia kembali. Kini hanya Gue, kak rio dan kak rai yang tak makan.
Alasan kak Rio gak makan karena makanannya ditukar oleh makanan Stella yang belum datang. Supaya Stella tidak kelaparan lama.
Alasan kak Raihan gak makan tau sendiri lah, dia nunggu aku.
Alasan ku gak makan makananku belum sampai.
Ya makananku sudah sampai.
Kini saatnya aku,kak Rio, dan kak Raihan makan.