Kebingungan

Menuju rumah Avrian.

LINE

@Raihanmhdkarel : gue kerumah lo, Vri

@AvrianAnggaa : siap bro

Sudah sampai rumah Avrian.

Pim...pim...

Klakson mobil Raihan.

Avrian pun keluar

"Masuk" ucap Raihan didalam mobil

Avrian pun masuk kemobil Raihan.

Raihan pun melajukan mobilnya cepat. Sangat cepat.

"Rai hati-hati bro" ucap Avrian

Tanpa digubris Raihan, dia masih melajukan mobilnya cepat.

Berhenti, mobil Raihan berhenti dipinggir jalan. Iya ini seperti taman namun sangat sepi sekali, habis hujan soalnya.

"Turun" ucap Rai kepada Avrian.

Mereka pun turun.

Rai melihat kearah telaga. Disampingnya sudah ada Avrian.

Dia pun menatap Avrian.

Dan melayangkan satu tonjokannya kepipi Avrian

"Lo apa-apaan sih Rai" ucap Avrian sambil menyentuh pipi kanan nya yang habis dipukul oleh Raihan

"Maaf gue cuma ngeluarin unek-unek gue" ucap Raihan santai.

"AAAAAAAAA" Teriak Rai mengarah ditelaga.

"Lo kenapa? Cerita sama gue" ucap Avrian

"Gue? Gue kenapa, Ngga?" ucap Tai

"Karena lo ??" ucap Rai menggunakan nada tinggi.

"Gue salah apa?" ucap Avrian

"Oke, oke gue akui gue egois yan egois. Dulu waktu lo deket dengan Syena gue suka sama dia trus gue jadian sama Syena. Tapi beda ngga yang gue rasain. Gue deket sama cewek. Trus lo datang deketin dia lo pacarin begitu aja" ucap Raihan

"Gue tau gue dulu salah, tapi jangan lo balas dendam sama gue kita itu sahabat bro sahabat! Masih,selalu dan akan tetap menjadi sahabat" ucap Rai dengan nada tinggi

"Rai maksud lo apaan" ucap Avrian kebingungan.

"Udah pulang aja kita" ucap Rai

"Lo ga jelasin dulu lo tadi kenapa" ucap Avrian

"Gausah gue tadi cuma belajar drama buat pensi sekolah" ucap Rai

Aneh belajar skenario kok sampai nonjok pipi gue segala batin Avrin

"Maaf soal pipi lo" ucap Rai

Kini Rai dan Avrian masuk kedalam mobil untuk kembali kerumah masing-masing.

RUMAH RAIHAN

"Arghhh gue gebleg amat! Kalau Avrian ntar mikir gue cemburu sama dia gimana! Raihan lo ga pernah mikir sebelum bertindak" batin Raihan.

Keesokan harinya

Sekolah bebas. Dikarenakan besok sudah libur semester.

Jadi cuma diadakan class meeting.

AUTHOR POV

"Sa" ucap stella

"Lo kenapa?" lanjut stella

"Gak papa" ucap Alyssa

"Gak yakin" ucap stella

"Iya kemarin, gue liat pipi kak Avrian bonyok kaya habis dipukulin" ucap Alyssa

"Kok bisa?" ucap Dtella

"Gak tau, kak Avrian ga jawab gue tanyain" ucap Alyssa

"Mending kita tanya temennya aja" ucap stella.

"Yok" lanjut Stella menarik tanganku

"Kemana?" ucap Alyssa.

"Ke kelas 11 ipa 1 lah" ucap stella.

Alyssa pun mengikutinya dari belakang

ALYSSA POV

Sudah dikelas 11 ipa 1

Seperti biasa stella menyelonong masuk, aku pun mengikutinya.

"Honey" ucap Stella mendekati Rio

"Eh sayang" ucap kak Rio mendekati Stella dan menciumnya sekilas.

Kini Stella pun duduk disamping kak Sio. Karena kebetulan kursi sebelahnya kosong. Dikarenakan kak Rohan pergi, mungkin saja kak Rohan sedang ngapel dikelas Rysha.

Aku pun melihat kursi sebelah kak Rai kosong. Dikarenakan Syena duduk didepan dekat cewek nerd yang tidak ku ketahui namanya.

Aku pun mendekati Rai, duduk disampingnya.

"Kak Rai" ucapku sambil melepas earphone telinga sebelah kanan kak Rai

"Hmm" ucap kak Rai melirikku.

"Kak Rai tau ga kenapa pipi kak Avrian bonyok" ucap ku

Dia pun agak sedikit memikir. Karena dia menjawabku lama, sangat lama.

"Oh itu" ucapnya

"Iya kak" ucapku

"Kenapa ga lo tanya dia langsung" ucap kak Rai

"Kak Rai kalau Lisa. Dikasih tau kenapa pipi kak Avrian bonyok pasti Lisa gak tanya kak Rai" ucapku

"Oh itu, ulah gue" ucapnya sedikit santai.

Gue pun kaget. Dan langsung berdiri dari kursi dekat kak Rai tadi.

"Kenapa kak Rai?" ucap ku sedikit bingung

"Gue emosi jadi dia sasaran gue" ucap kak Rai santai

"Kak Rai jahat" ucapku langsung pergi. Air mataku kini tak terbendungkan.

Kini aku pun pergi kekelasku sendiri. 10 ipa 2 yang kebetulan dekat dengan kelas kak Rai tadi. Sebelahan

Kenapa bisa kak Rai mukul kak Avrian batin gue

Apa ini ada hubungannya sama Syena? Mengapa mereka masih merebutkan Syena? Apa karena syena berubah menjadi Syena yang dulu batin gue.

Kini isakan ku semakin menjadi. Untung kelasku sepi, dikarenakan class meeting.

"All" ucap seseorang menghampiriku.

"Lo kenapa al, bilang sama gue kak Rai apain lo" ucap stella.

"Yang mukul kak Avrian ternyata kak Rai" ucapku sesengukan. Ya karena memang aku masih nangis.

"Lah lo kenapa nangis emang kak Avrian kondisinya sangat parah ya?" ucap stella

"Enggak menghawatirin sih. Lagian cuma luka kecil. Aku takutnya tujuan kak Rai nglakuin itu karena mereka rebutin Syena" ucap ku mengelap air mataku dipipi

"Emang beneran yah mereka kaya gitu alasannya Syena?" tanya Stella

"Aku juga gatau pasti, aku takut kak Rai suka lagi sama Syena, Stell. Aku takut. Aku sayang kak Rai, Stell" ucapku sambil menangis

"Udah, udah Sa, tenang" ucap stella

"Eh beb kok kembali kekelas sih" ucap kak rio menghampiri kita

"Eh Sa. Kenapa nangis" ucap Rysha

Ya kini kak Rio,kak Rohan,kak Rai dan Rysha berada dikelasku. Karena memang ini tidak ada pelajaran. Makanya kelas kosong.

"Gapapa" ucapku menjauh dari pelukan Stella tadi.

"Gue ya?" tanya kak Rai mendekatiku

"Maaf ya" kini mukanya menjadi ekspresi panik.

"Gak" ucapku memalingkan wajah.

"Maaf deh kalo yang bikin lo nangis karena gue mukul Avrian" ucap kak Rai yang berada didepan gue

"Hah Rai? Lo nonjok Sngga?" tanya kak Rohan bingung.

"Entar gue jelasin" ucap kak Rai kepada kak Rohan.

"Kak Rai. Kalau kak Rai masih suka sama Syena. Tembak aja. Jangan peduliin hati kak Avrian lagi. Pakai acara tonjok pipi kak Avrian lagi?" ucap ku sedikit sebal.

"Hah? Hahahah" ucap kak Rai tertawa didepanku

Entah mengapa dia tak punya tampang dosa sekalipun.

"Jadi lo cemburu, Sa?" ucap kak Rio

"Hus" ucap kak Rai kepada kak Rio

"Bukan itu, alasan gue sih emang waktu itu gue lagi emosi, dan ada alasannya sendiri gue emosi lo ga harus tau" ucap kak Rai.

"Yaudah kalau ga harus tau kenapa ngomong sama, Lisa" ucap ku sedikit ngambek

"Ya gue tau, lo tanya gini karena lo hanya khawatir sama Avrian" ucap kak Tai

Bukan itu aja kak, aku takutnya kakak emosi gegara rebutin Syena. Aku cemburu kak cemburu batin gue.

"Emang aku khawatir sama kak Avrian. Kan wajar Lisa khawatir sama kakak sendiri" ucap ku

"Hah? Kakak sendiri?" ucap kak Rai kaget.

Tapi kak Rihan dan kak Rio mencela

"Yok Rai kembali kekelas cabut aja" ucap kak Rio

"Oh okey" ucap kak Rai.

RAIHAN POV

Khawatir sama kakak sendiri?

Itu kata-kata Lisa yang masih terngiang-ngiang dipikiranku

"Woy Rai" ucap Rio

"Apa sih lo" ucap ku

"Lagian lo nglamun mulu" ucap Rio

"Gue bingung sama kata-kata Alyssa tadi khawatir sama kakak sendiri. Maksudnya apa coba" ucap ku

----------------------------------------------------------------------

Jadi, misi teman-teman Rai masih sama. Demi mengetahui perasaan Rai sesungguhnya. Teman-teman Rai menyembunyikan identitas bahwa Avrian dan Alyssa kakak-adik.

"Mungkin kaka-adek zone dulu bro" ucap rohan.

"Tapi kok mereka udah kaya deket gitu?" ucap Rai bingung

"Gue juga dulu sama Stella kakak adek zone tapi gue sih yang mutusin jalur itu karena emang gue mau pedekate dulu sama stella gamau terburu-buru" ucap Rio

"Mungkin itu yang bakal dilakuin Avrian kakak adekan dulu baru jadian" ucap rio meyakinkan.

Sungguh teman-teman yang menyebalkan. Kalau Rai tau semua ini dia bakal dijadi in perkedel kali.

"Oh gitu" ucap Rai

Pulang sekolah pun tiba.