Kembali Sekolah

Setelah Liburan selesai, anak-anak diharapkan masuk seperti biasa.

Upacara

ALYSSA POV

"Ah untung gue gak telat masuk sekolah" ucapku sedikit lega.

"Stell" teriakku

Tak ada jawaban. Padahal hanya berjarak beberapa meter saja.

Gue pun mendekatinya.

"Ih Stella lu kenapa" ucap ku saat melihat Stella sedang nangis.

"Gak gapapa, Al" ucapnya memgusap air matanya diam-diam, namun aku tau dia menangis.

"Gak usah bohong" ucapku

"Ayolah cerita" lanjutku

Anak anak diharapkan baris dibelakang plakat nama kelasnya masing-masing. Kata guru didepan.

"Udah, Al.Kita baris aja" ucap Stella dengan suaranya yang lembut.

Upacara pun dimulai.

Entah kebetulan atau apa, kelasku berada disebelah barisan anak 12 IPA 1.

"Yang" ucap kak Rio disebelahku

"Sutt yang" ucapnya lagi

Yang membuatku risih. Bagaimana tidak? Aku ditengah-tengah dua sejoli.

"Stell" ucapku menyenggol lengan Stella.

"Hm" ucapnya masih menatap kedepan.

"Itu dipanggil kak Rio" ucapku

"Biarin aja" ucapnya cuek

Lah ini dua sejoli kenapa batin gue

"Sa" bisik kak Rio

"Alyssa" kini dia menyentuh bahuku sekilas.

"Apa kak ??" ucapku bertanya

"Panggilin Stella" ucapnya menunjuk kearah Stella.

"Stell" ucapku menoleh ke arah Stella

"Stella"lanjutku lagi menyenggol tangannya.

"Apasih, Al ??" ucap sstella sedikit risih.

"Itu dipanggil kak Rio" ucapku sedikit memberi nada tinggi.

"Ssstttt" ucap orang-orang dibelakangku

"Biarin aja dibilang" ucap Stella.

"Tapi dia suruh manggil lo lewat gue" ucap gue

"Anggep aja ga denger" ucap Stella.

Lagi-lagi kak Rio menyenggolku.

"Shuuuut, Sa" bisik kak Rio

"Apasih kak" ucapku menjawabnya seperti jawaban Stella tadi.

"Panggilin Stella" ucap kak Rio

"Dia bilang biarin aja" ucapku

"Yaudah tukeran" ucapnya lagi

"Maksudnya ??" ucapku sedikit kaget

"Tukeran posisi" ucap kak Rio lagi

"Tapi, Kak. Nanti kalau ketauan?" ucap ku

"Gabakal" ucapnya lagi

"Oke" ucapku

Lalu aku bertukar posisi dengan kak Rio. Posisi ku yang tadi ditempati kak Rio dan posisinya kak Rio aku tempati. Eh tunggu-tunggu samping kak Rio kak Rai ternyata.

Aku pun melihat disebelah kiriku ini. Terlihat seperti kak Rio memohon-mohon kepada Stella. Entah pasangan sejoli ini lagi kena musibah apa gue ga ngerti

Aku lalu melirik sebelah kananku. Terlihat kak Rai berdiri anteng. Dengan kedua tangan dibelakang. Dan mendengarkan amanat dari guru.

"Kak Rai" ucapku

"Hm" ucapnya masih menatap ke arah depan.

"Kak Rai nyadar ga kalo aku disini" ucapku

"Nyadarlah" ucapnya lagi

Aku pun memutar bola mataku. Percuma saja ngomong sama kak Rai. Pasti selalu kehabisan topik.

Setelah memutar kedua bola mataku ini aku melihat sebelah kiriku lagi. Terlihat kak Rio dimarahin oleh guru pembimbing upacara. Lalu dibawanya kak Rio dan Stella pergi dari barisan.

Aku pun terkekeh.

"Lucu ya kak" ucapku menyenggol bahunya.

"Apanya" ucap kak Rai.

"Itu kak Rio berjuang banget sampai rela dihukum gitu" ucap ku

"Sa ae" ucapnya cuek masih menatap ke arah depan.

Emosiku ku sudah tak terbendungkan lagi.

"Kak Rai kak Rai kalau gak mau ngomong sama Lisa. Gausah dijawab daripada dijawab cuma sa ae,hm,oh mending Lisa tadi gamau tuker posisi sama kak Rio" ucapku membentak kak Rai.

Dan hasilnya apa?

Guru pembimbing mengampiri kita.

"Ikut saya" ucap guru pembimbing itu.

Lalu aku disusul kak Rai dibelakangku.

Padahal salah aku, yang teriak tadi kan aku, kak Rai cuma diem padahal. Ngerasa bersalah banget batin gue

"Bersihin perpus ya" ucap guru itu lalu meniggalkan kita

Padahal gak telat, eh kena hukuman lagi. Sebel!

Aku pun bergegas menuju ke perpus gak nungguin kak Rai. Karena aku udah tau letak perpus sekarang.

Emm sepi, jadi aku takut buat masuk duluan. Aku nunggu kak Rai datang saja.

Setelah kak Rai sudah sampai di depan perpus dan langsung masuk, aku pun mengikutinya dari belakang.

Disana terlihat ada kak Rio dan juga Stella.

Ga bersihin malah sibuk pacaran. Heuh.

"Yang maafin, Yang" ucap kak Rio bersujud disamping stella

"Tolong anda fokus bersihin saja" ucap Stella membawa kemoceng untuk membersihkan buku-buku dirak.

"Yang" ucap kak Rio memohon lagi. Namun nihil, malah Stella keluar disusulah kak Rio.

"Eh kalian mau kemana, kok gak bersihin dulu" ucap ku

"Lo bersihin dulu aja, kalau gak bersih yang bakal dimarahin kan pasti kalian berdua" ucap kak Rio lalu melanjutkan langkahnya lagi.

"Lo ujung kanan gue ujung kiri" ucap kak Rai.

"Fix! Lisa gakmau. Lisa gakmau yang kemarin itu terulang lagi. Gak mau titik" ucap ku

"Tapi kalau ga dibagi tugas kapan kelarnya" ucap kak Rai membersihkan debu-debu buku dengan kemoceng.

Perpus ku ini sangat luas. Makanya guru selalu memberikan hukuman diperpus.Apalagi difasilitasi hotspot wifi dan ruang ber- AC sih. Tapi tetep aja buku-buku diruang ini masih ada debunya walau tak banyak.

"Lisa tetep gamau" ucap ku penuh penegasan

"Yaudah" ucapnya mengalah. Sampai tak bisa dihitung jari kurasa dia melakukan itu, ah lebay.

"Udah selesai" ucap kak Rai.

Hahaha jadi daritadi yang bersihin itu kak rai. Aku sih hanya mengikutinya saja dari sampingnya. Takut ia tinggal seperti dulu lagi.

"Soal tadi Lisa minta maaf ya, kak" ucapku

"Lo tadi ngambek kan" ucap kak Rai

"Ngambek?" ucapku

"Iya, yang lo bentak gue tadi. Lo hampir ngambek sama gue" ucap kak Rai.

"Emang kenapa? Kak Rai nyebelin sih. Kapan sih kak Rai bisa bawel ke aku doang aja itu udah cukup" ucap gue

Duh emang gue siapanya batin gue.

"Kesepakatan dulu ya" ucap kak Rai.

"Kesepakatan apa?" ucapku memikir.

"Dirumah slStella"ucapnya lalu berjalan ke arah pintu perpus.

Rumah stella? Sepakat? Ngambek? Emm batin gue

"Astaga" celetuk gue.

"Kak Rai" teriakku masih didalam perpus dan buru-buru untuk segera keluar.

"Udah inget" ucap kak Rai

"Udah yuk" ucapku menarik tangan kak Rai.

"Eh tunggu-tunggu ini kan belum bel istirahat" ucap kak Rai

"Lah kenapa? Paling juga bebas cuma pembagian jadwal aja kan. Lagian kak Rai udah tau kelasnya kan?" ucap ku

"Iya kalau bebas? Kalau engga? Iya emang gue udah tau letak kelas gue yang baru ini juga pelajarannya Bu Nur" ucap kak Rai

"Bu Nur?" ucapku kaget

"Iya guru bahasa indonesia. Udah tua. Mungkin waktu lo kelas 12 dia udah pensiun. Tapi kayaknya ntar lo diajar juga. Ya walaupun pelajarannya sering gue tinggal tidur. Tapi gue gamau bolos pelajarannya. Kasian dia" ucap kak Rai

"Bolos? Tidur?" tanyaku kaget.

"Dulu sih pas awal-awalan ada yang bolos gitu. Tapi pas tengah-tengahan gue risih, gue tegur aja trus mereka untungnya mau nurut. Iya tidur, ya walaupun selama pelajarannya ada yang tidur kaya gue, ada yang main uno kaya Rohan dan Rio ada yang gosip ada yang foto-foto macem-macemlah" ucap kak Rai panjang lebar.

What panjang lebar? Kak rai kok? Emm tumben batin gue

"Yaudah gue kekelas dulu ya" ucap kak Rai

"Lo tau kelas lo kan" lanjutnya lagi

"Iya kak yaudah hati-hati kak" ucapku

Lalu dia berjalan melangkahkan kakinya menuju kelasnya. Aku pun turun tangga menuju kelasku. Iya kelasku yang sekarang dibawah. Lantai satu dekat aula sama kantor guru. Nah kelas kak Rai dekat perpus tadi tapi masih ada jarak dua kelas sih.

Oh ya, sekarang kelasku dan kak Rai gak sebelahan lagi. Jadi entah aku mau kekelas kak Rai atau kak Rai mau kekelasku pasti melewati kelas-kelas yang lainnya.

Aku pun memasuki kelasku. Sudah kulihat Stella duduk dimeja bersebelahkan kursi kosong. Pastinya itu untuk aku, ku lihat dia membaca novel. Tumben, biasanya main hape.

"Stell" ucapku menepuk bahunya

"Eh, bikin kaget ae lo" ucapnya

"Baca apa?" ucapku melirik buku yang ia baca

"Ini, judulnya CINTA YANG TAK TERBALASKAN" Ucap Stella

"Ceritanya gimana?" ucapku kepo

"Ceritanya ngenes, Al" ucap Stella

"Ngenes gimana ?" ucapku masih penasaran

"Ceritanya ada cewek suka sama Kakak kelas cowok. Nah ini cowok gada respon, karena cowok ini suka sama cewek lainnya yang kebetulan juga se Angkatan." ucap Stella menjelaskan

"Trus endingnya" ucap ku

"Endingnya? Gue masih mau baca nih"ucap Stella.

"Stell" ucapku

"Hmm" ucap Stella

"Lo ada apa sih sama kak Rio" ucapku kepo

Dia pun melirik kearah kanan,kiri,belakang.

"Jangan disinilah nanti gue main kerumah lo aja" ucap Stella.

"Boleh tuh, lagian bonyok gue pergi ke jogja. Liburan disana, gue kaga diajak sama kak Avrian" ucapku sedikit sebal

"Liburan kita kan udah selesai. Bonyok lo juga gak mau lah lo bolos cuma gegara pergi ke Jogja aja" ucap Stella.

"Iya ya" ucapku.

Bel istirahat pun berdering.

Kringg.kringg...kringg...

Dikarenakan ini seluruh pelajaran kosong. Diisi pembagian jadwal saja. Karena hari pertama masuk.

"Stell ke kantin yok" ucap ku mengajak Stella

"Tunggu dulu" ucapnya memasukan novelnya kelaci.

"Iya" ucapku menunggu Stella.

"Ayo " ucapnya.

Berhubung sudah ada kesepakatan sama kak Rai. Aku pun menghampiri kelas kak Rai.

Menaiki tangga, karena kelas kak Rai dilantai 2. Sama seperti dulu, bedanya ini didekat perpus sih.

"Loh ngapain naik kesini" ucap Stella bingung.

"Nyamperin kak Rai" ucapku

"Ah ogah ah gue balik" ucap Stella membalik badan lalu gue cekal.

"Stell lo mau besarin gengsi lo" ucapku

"Biarin" ucap Stella

"Kalau lu gamau ngecilin gengsi lo gapapa deh tapi ini seengaknya buat gue lah" ucap ku memohon

"Yaudah" ucapnya tidak jadi kembali.

Kita pun berjalan mencari ruang kelas kak rlRai.

"Ngapain sih lo nyamperin kak Rai? Tumben?" tanya Stella

"Ntar gue ceritain" ucap ku

Lalu melihat papan nama diatas kelas "12 IPA 1"

Nah ketemu celetuk gue.

"Gue disini aja" ucap Stella

"Ayolah Stell masuk" ucapku memohon

"Gue udah ngecilin gengsi gue demi lo ya" ucap Stella yang sepertinya tidak bisa dibujuk lagi.

"Yaudah deh" ucapku lalu memasuki kelas kak Rai. Dan Stella menunggu diluar kelas duduk dikursi depan kelas.

Langsung kulihat kak Rai duduk dibelakang pojok seperti biasa dia duduk di kelas 11. Namun, sampingnya kini Soraya. Kakak kelas penggemar kak Rai sejak kelas 10.

Aku pun menghampiri meja kak Rai.

"Ehem"dehemku karena sepertinya kak Rai sibuk mengajari soraya.

"Ceng-cengan Rai udah datang ternyata" ucap Syena menghampiriku. Berdiri disampingku.

"Salah besar Syen sepertinya ceng-cengan kak Rai yang baru bukan aku" ucapku menyindir

"Oh lo udah dateng. Yaudah yok"ucapnya lalu menarik tanganku.

"Kak Rai lepasin. Aku gakmau ya ceng-cengan baru kak Rai cemburu sama aku ntar aku disuruh mutari lapangan sekolah 30 kali kaya dulu lagi" ucapku menyindir

"Maksud lo apa ?" ucap Soraya kayaknya merasa.

"Eh lo kenapa ya" ucapku meliriknya.

"Lo nyindir gue kan ha" ucap dia menjambakku dari belakang.

"Awww" rintihku.

Sebelum aku membalas, Syena sudah menjambaknya dari belakang.

Makasih Syen batin gue

"Udah udah lo gapapa kan kita langsung aja" ucap kak Rai menarik tanganku. Kini aku yang mengalah, mengikuti arah kemana kak Rai membawaku. Hitung-hitung modus lah wkwk.

"Sa, Stella mana" teriak kak Rio di paling pojok meja duduk dengan kak Rohan.

"Diluar kak katanya gamau masuk" ucapku

"Ayo" ajak kak Rai lagi. Tapi kali ini dia tidak mengenggamku, genggamannya lepas setelah kak Rio memanggilku. Duh penganggu aja nih kak Rio.

"Bro cabut kekantin yok" ucap kak Rio menarik kak Rohan.

Aku pun menemui Stella didepan kelas.

"Hay sstell, yuk" ucapku.

Kini sampingku Stella, tidak seperti biasanya sih biasanya dia kalau ada kak Rio langsung nemplok kaya cicak di dinding. Dan dibelakangku ada kak Rai,kak Rio dan kak Rohan berjalan sejajar.

Seperti biasa aku duduk bersama anak after effect dimeja no 5.

"Makan apa ?" ucapku

"Samain" ucap Stella cuek

Lah tumben biasanya dia gamau disamain batin gue

"Yaudah samain ya mie ayam 5 es jeruk 5" ucapku

Namun tak ada jawaban dari masing-masing. Mereka sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing. Tanpa persetujuan, gue pun langsung pergi memesan makanan.