Part 2

""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""

•aDaYaNgAnEh•

°

°

°

... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...

Minggu 17 Desember 2017

pukul 2.31am

Aku sudah berada di tempat tidur namun, aku masih belum bisa tidur.Entah, aku merasa mendengar ada suara suara gaduh, namun sungguh saat itu sudah sangat larut malam. Aku pun terus mencoba untuk tidur, dengan menutupi telinga ku dengan bantal. Karena aku benar benar mendengar suara gaduh dan ramai saat ini. Namun aku sangat mengantuk..

===============================

pukul 8.47am

Aku terbangun karena, ponsel ku berdering. Ternyata itu panggilan masuk dari Clarreta.

Alsava "Iya hallo ada apa Ta,pagi pagi udah telpon , ganggu gue tidur aja"

Clarreta "Lo baru bangun Al, gimana si lo, kita udah nungguin lo sama Kaivan tau,dari tadi lo berdua ngga datang- datang sih . Katanya hari ini kita mau Hangout ke Hutan Palauw? "

Alsava "Oya gue lupa, sorry. Iya ini gue mau siap siap, dan kayaknya si Kaivan juga udah njemput gue tuh didepan".

Clarreta "Yaudah buruan!".

Alsava "Iya beb, bawel banget deh"

pukul 9.22am

Aku sudah siap, dan benar saja sudah ada Kaivan diruang tamu yang sedang mengobrol dengan papa.

Alsava "Ayo, yank temen temen udah nunggu loh".

Hendra "Lho anak papa udah mau pergi ? Sama Kaivan juga?"

Kaivan "Iya om, kami pergi dulu ya, nanti kami pulang nggak sampe malem kok,"

Hendra "Iya jaga anak om loh"

Alsava "Dahhh papa ,,Alsava pergi dulu ya"

pukul 10.33am

Kami sudah sampai di Hutan Palauw, hutan yang dikelilingi oleh rawa, dan suasanamya pun masih asri. Udaranya sangat sejuk sekali, Kami ber-enam pun langsung menuju ketempat peristirahatan yang sudah disiapkan oleh warga setempat.

Wikan "Makan dulu napa, gua laper nih,"Wikan terus mencari makanan ditasnya.

Claretta "Nih beb makan roti dulu, buat ganjel tuh perut"

Wikan "Uhh ayang mbebbb tau aja kalo aku laper banget,, makasih yah"

Claretta "hmmm iya".

Kami beristirahat ditempat itu, namun perasaan ku tidak enak sekali ketika masuk ke pedesaan itu. Karena aku heran, disitu banyak sekali batu yang ditutupi kain hitam, dan diatasnya terdapat 2 palu yang diikat menggunakan kain merah seperti sebuah tapak tilas. Aku sangat penasaran hingga aku pun tanpa sadar menghapiri salah satu batu, dari sekian banyaknya batu disitu. Saat aku hampir menyentuh batu itu,,

Pak Labuh "Maaf mbak jangan disentuh" seraya memegang tanganku yang hampir menyentuhnya.

Alsava "Lhoo maaf bapak siapa yah? "

Pak Labuh "Saya kepala desa disini, panggil saja Pak Labuh".

Alsava "Maaf pak, saya dan teman-teman berkunjung kesini untuk mengetahui sejarah Desa dan Hutan Palauw disini, apakah boleh? "disitu aku langsung melambaikan tangan kepada teman-teman untuk datang ke arahku dan sama sama mendengarkan perktaan pak Labuh.

Pak Labuh "Begini nak disini berbahaya, apa lagi jika kalian ingin mengetahui sejarah Desa ini, berati kalian sama saja menguak rahasia dan cerita dimasa lalu. Itu sangat berbahaya".

Arsha "Tapi kenapa Pak?

Pak Labuh "Lebih baik kalian cari tempat yang lain, karena jika kalian sampai melakukan hal aneh dan tidak benar itu akan berakibat fatal'.

Pak Labuh menjelas kan banyak hal yang intinya melarang kita untuk mengetahui sejarah desa ini. Namun aku terfokuskan pada seseorang wanita yang sedang duduk diatas tapak tilas, dengan palu yang dipukulkan pada batu itu. Wanita itu berpakain layaknya adat Jawa yang hendak menikah. Aku pun terus memandanginya, dan tiba-tiba dia menoleh ku, dan seperti berbisik namun terdengar jelas ditelingaku.

"Pergi cah, atau kalian akan menjadi pengantin" ia mengatakannya dengan ekspresi seperti memang akan ada bahaya jika terus berada di desa ini.

Aku kemudian mengucek kedua mata ku, berpikir mungkin itu halusinasi ku saja. Namun saat aku kembali membuka mata, aku sangat terkejut, batu-batu itu telah ada yang menduduki, dari mulai yang berambut panjang sekali hingga menghalang jalan, dengan matanya yang merah, mempunyai gading, sampai ada yang tidak mempunyai wajah. Aku sangat takut, aku hampir kehabisan nafas, keringat dingin yang membasahi tubuh ku, aku sangat gemetar. Hingga,,

Kaivan "Yank astaga kamu kenapa, kamu sakit. Ayo minum dulu" Kaivan memberikan ku sebotol air mineral.

Beril "Al lo ngga papa kan, kamu pucet banget".

Aku merasa lemas, dan aku pun terjatuh lemas. Semua orang panik, namun aku sangat sulit mengatakan sesuatu. Hingga Kaivan membawa ku kerumah Pak Labuh.

Claretta "Al lo kenapa Al, jangan bikin gue khawatir donk"seraya meneteskan air mata.

Wikan "udah beb jangan nangis, Alsava ngga papa kok"ujar wikan menenangkan Claretta.

Sesampainya dirumah pak Labuh, kami semua terkejut...