Kami Tak bisa Melakukan Itu...!

Aji Dahlan menyampaikan maksud kedatangannya memberitahukan bahwa ia datang menjemput mereka berdua sebab minggu depan dia membuat repsepsi pernikahan Richman dan Murni di rumahnya di Kotaraja." Aku memberitahu sanak keluarga cucuku Richman sudah kembali dan sudah menikah. Aku mengundang mereka semua hadir di acara Repsepsi nanti!" Kakek bicara tenang dan tegas, dan cenderung memerintah menutup kesan penolakan dari Richman dan Murni. Ia bertindak seperti Richman membuat rencana sendiri, tidak ada perundingan. Murni menutup sebelah matanya dengan tangan. Sudah jelas darimana Richman punya sifat begitu. Kakek dan cucu mirip. Richman menatap Murni seakan minta pendapat. Kakek menggoyangkan telunjuk kanannya." No no no....tidak boleh tidak mau.Harus mau!" katanya tak peduli pendapat Richman dan istrinya. Richman memainkan Rambut Murni. Murni mengernyitkan hidung dan mulutnya. Mengoloknya. Richman menutup wajah Murni dengan telapak tangannya. Kelakuan penganten baru bikin iri hati orang. Kakek membuang muka pura-pura tak melihat. Dia berjalan masuk kamar tamu dan menutup pintunya. Menghindar dari pasangan yang mabuk cinta. Andai disini ada disini penginapan dia lebih suka menginap disana daripada menjadi obat nyamuk di rumah mereka.

Melihat Kakek masuk kamar, Richman bergerak menggelitiki pinggang Murni. Murni tertawa geli sampai hilang suara. Richman berhenti mengganggunya. Tidak perlu pukulan untuk menghukum Murni dengan di gelitikin saja, dia sudah berteriak memohon ampun. Tetapi Richman tidak berhenti mengganggunya Richman menggigit kuping dan lehernya, Murni berbalik menggigit hidungnya. Peperangan diantara keduanya tidak ada yang kalah atau menang. Pada akhirnya keduanya menggelepar tak berdaya dan tertidur dengan nyenyaknya.

Padi harinya sebelum berangkat ke kota Raja mereka mengunjungi mbo Minah.

Richman dan Murni masuk ke ruko mbo Minah, sedang kakek lebih dahulu ke mesjid sholat dhuha. Mereka langsung ke dapur karena melewati kamar mbo Minah, di kamar si kembar Ronal Rendi nama sekembar sedang bertempur dengan menggunakan bantal dan guling, akibatnya kamar mbo Minah pecah tak karuan.Berantakan. Di dapur mbo Minah sedang memasak sendirian.

Ketika Richman dan Murni datang ia menyambut dengan gembira. Dia mrnyuci tangan dan melapnya sebelum bersalaman. Lama sekali tak bertemu mbo Minah. Sejak menikah, Murni tak sempat bertemu mbo Minah karena setelah sehari dari Kota Raja mereka lanjut lagi ke Kembang Janggut¹

Dan hari ini mereka akan pamit ke Kota Raja kembali.

Mbo Minah menarik tali di dekat tangga. Terdengar suara lonceng yang keras diatas. Rupanya mbo Minah membuat bell dengan tali dan lonceng untuk menyuruh orang di lantai atas turun. Tak lama terdengar suara kedebuk kedebuk suara langkah orang turun buru-buru di tangga. Rita dan Hasnah turun dengan rambut awut-awutan tertanda mereka bangun dan belum mandi. Melihat siapa yang datang. Mereka balik lagi ke atas. Malu. Richman dan Murni saling berpandangan. Jam 9 pagi mereka baru bangun. Sementara Mbo Minah mengurus toko dan membuat sarapan seorang diri. Belum lagi si kembar yang membuat ulah di Kamar mbo Minah. Mbo Minah orangnya selalu bersih dan rapi. Tapi melihat kondisinya sekarang. Agaknya Richman akan membuat tindakan. Murni menatap wajah Richman dia menahami jalan fikiran Richman. Pasangan ini memiliki telepati yang kuat. 15 menit kemudian dua kakak beradik ini sudah berpakain rapi. Rita menatap perhiasan yang dikenakan Murni dengan iri.

Richman memberikan sebuah tas kecil kepada Hasnah. " Hutang saya lunas!" Hasnah mengeluarkan isi tas, HP kamera terbaru. Hasnah menjerit kesenangan. Richman pernah janji membelikan dia HP apabila dia lulus SMP. Si kembar berusaha merampas kotak Hp itu. Hasnah buru-buru meletakkannya di atas lemari diiringi tangisan si kembar. Rita mencubit kedua anak itu hingga mereka diam takut mendapatkan cubitan yang lebih sakit.

"Assalamu alaikum", suara kakek diluar. "Waalaikum salam", mereka serempak menjawab. " Masuk aja", kata mbo Minah sambil melangkah menuju pintu. Kakek masuk langsung ke dapur. Tetapi dia berhenti di pintu tangannya menunjuk mbo Minah begitu menunjuk kakek sambil terpekik.

"Ajiiii!!!"

"Mimiiiin" mereka berteriak dan berpelukan. Melepas pelukan. Pelukan lagi. Richman dan Murni terkejut dan melongo. Demikian pula Hasnah dan Rita, mereka kaget campur bingung. " Kami teman sekolah!!" jelas mereka bersamaan.

Rupanya Mbo Minah atau Siti Aminah sebelum menikah pernah bersekolah di PGAN 6 tahun di Samarinda, tetapi ketika Kelas 4 ia berhenti dan pulang ke Banjarmasin lalu dinikahkan dengan sepupunya. Sepupunya yang menjadi suaminya ini bersaudara dengan ibunya Murni dan Hasnah. Setelah menikah mereka kemudian merantau ke Melak, hingga suaminya meninggal ia tinggal di Kotabangun.

Adapun Aji Dahlan setelah tamat PGAN ia menikah Mariani adik kelas 3 tahun di bawah mereka. Mbo Minah mengenal Mariani, dia anak seorang tentara.

Mimin dan Aji pernah saling suka, tetapi kandas karena Mimin pulang kampung dan menikah.

Aji setelah lulus sekolah kemudian meneruskan bengkel bubut milik ayahnya, sedang Mariani istrinya jadi guru Agama di SMPN Kota Raja. Begitulah kisah mereka berdua

Kakek dan mbo Minah bertukar cerita tentang masa-masa sekolah mereka, teman sekolah dan guru-guru mereka, sedangkan yang lainnya jadi pendengarnya saja.

"Man", kakek memanggil Richman "Man" tapi menyebutnya jadi "Men" kata kakek nama Richman terdiri 2 kata Rich dan Man dalam bahasa Inggris artinya laki-laki kaya. " Dan kau juga Murni....mulai sekarang panggil aku OM....Om Aji....biar sama dengan Mbo mu ini....Om dan Mbo.....kami kan seumur.....Hahaha...", Mereka semua ikut tertawa. Tapi kakek serius dengan ucapannya.

Om Aji menyampaikan undangannya kepada Mbo Minah dan yang lainnya ke acara repsepsi nikah Richman dan Murni ke Kota Raja minggu depan. Hasnah dan Rita kegirangan, tak krcuali si kembar berteriak-teriak. "Ikut....ikut!! si kembar berjingkrak-jingkrat senang.

Richman sudah menyiapkan KM Saribulan untuk mengangkut mereka yang ikut sabtu sore nanti, dan meminta bantuannya mengundang warga di Kotabangun. Richman menyerahkan daftar undangan di selembar kertas.

"Kalau kalian pergi...siapa yang menjaga rumah kalian? tanya Rita menyimpan maksud tersembunyi.

Richman tersenyum misterius. "Ada. Si Bleki!" Bleki nama anjing hitam milik om Jhon orang toraha tetangga Richman.

Rita tau garangnya si Bleki. Dia selalu menggonggong bila ada orang masuk ke rumah om Jhon. Rita tersenyum kecut. Murni memahami maksud suaminya. Dia tertawa di dalam hati. Mereka tertawa terpingkal ketika sudah berada di mobil.

Sebelum berangkat Aji Dahlan mampir melihat-lihat ke rakit pangkalan minyak Richman. Aji Dahlan diam beberapa saat. Dia memikirkan banyak hal. Mulai sekarang dia adalah konsultan bisnisnya Richman.

Richman harus mengelola usahanya secara profesional dan dia harus belajar banyak hal.

Richman mengagumi kepintaran kakeknya yang sekarang menjadi om nya. Mereka berbincang banyak hal tentang peluang usaha Richman ke depannya. Sementara Murni terkulai larut ke alam mimpi.

Richman dan Murni tak pernah menyangka kalau kedatangan mereka di sambut dengan luar biasa. Seluruh rumah sudah di hias dengan bunga begitu pula di halaman di pasang tenda putih tertutup dilengkapi dengan ac dan kipas angin besar di dalam rumah dan di tenda.

Panggung pelaminan yang indah adat Kutai. Seluruh keluarga berkumpul dan bersendai gurau di tenda. Karena di rumah tidak muat. Richman dan Murni menyalami mereka yang menyambut di halaman.

Kakek aji 3 bersaudara, dua saudara perempuannya masing-masing memiliki 6 orang anak diantara mereka sudah menikah dan punya anak. Jadi bisa di bayangkan ramainya rumah. Richman tidak pernah bermimpi punya keluarga sebanyak ini. Ia terkagum - kagum dengan keakraban mereka. Berkumpul dan bersenda gurau dengan riang. Diantara saudara sepupnya ada yang seumur dengannya bahkan ada yang lebih tua darinya.

Rozak pamannya dan istrinya, Dewi baru tiba 1 jam sebelumnya dari Balikpapan. Mereka sudah 3 tahun dan belum punya anak.

Mereka masih istirahat di kamar. Rozak guru di SMAN Balilpapan. Istrinya juga seorang guru di Madrasah.

Murni dan Richman memasuki kamar ibunya, mereka tercengang. Kamar di penuhi Wangi-wangian bunga segar. Mereka dibuat jadi pengantin baru. Di kamar itu juga memiliki sofa baru, TV dan AC yang dingin. Murni menggigil kedinginan. Seumur-umur baru kali ini ia masuk kamar ber ac. Richman memeluk Murni dia juga merasa dingin. Kelambu tile nya sudah di ganti dengan tile warna pink yang dihiasi dengan mawar palsu yang cantik.

Para sanak keluarga ada yang sudah pulang karena rumah mereka saling berdekatan dan ada pula yang masih bertahan.

Richman lebih dulu masuk kamar mandi, membalap Murni juga yang ingin masuk kamar mandi. Tetapi dia kemudian terkejut dan memanggil Murni ikut masuk." Wah! Murni terkagum-kagum. Belum pernah masuk kamar mandi sebagus ini. Kamar mandi ini sudah di renovasi. Dinding dan lantai di ganti dengan keramik putih bersih. Bak mandinya sudah tak ada berganti dengan shower air hangat dan dingin. Begitu juga dengan closetnya berganti dengan closet duduk. Di dindingnya terdapat cermin besar muat mereka berdua dengan westafel dan peralatan mandi yang unit-unik di dalam lacinya. Murni belum pernah melihat merk sabun dan shamponya. Mereka tidak tau cara menggunakannya. Maklum sama-sama katrok. Mereka saling berpandangan dan tertawa geli.

Tiba-tiba terdengar ketukan di pintu kamar. Murni berjalan membuka pintu, diiringi Richman.

Rozak dan Dewi istrinya berdiri di pintu kamar. Wajah mereka menunjukkan sesuatu.

Boleh kami masuk", kata Istri Rozak. Murni membuka pintu kamar, Rozak dan Dewi masuk kamar dan menguncinya. Murni dan Richman menyalami mereka berdua, tetapi berpelukan Dewi memeluk Richman. Pelukannya lama matanya berair. Rozak menepuk-nepuk pundak istrinya. Murni dalam kebingungan, tetapi ia memaklumi mungkin mereka terharu dengan pertemuan ini. Tetapi ia juga merasakan hal lain yang akan di ungkapkan Dewi. Murni memberinya tissue. Dewi mengusap airmatanya.

"Kami berdua tidak tau cara menggunakan ituuu...", Murni ber kata tangannya menunjuk ke arah kamar mandi. Seketika mereka semua tertawa, dan Dewi tertawa di sela-sela isak tangisnya yang masih tersisa.

Mereka semua ke kamar mandi Rozak menjelaskan menggunakan air panas dan dingin. Dewi menjelaskan hal lainnya. Richman mengangguk-angguk mengerti.

Setelah Rozak dan Dewi keluar Richman mengajak perang adat di kamar mandi. Saling serang dengan air. Mereka memiliki pesta sendiri disini.

______

¹ Kembang Janggut merupakan sebuah kecamatan yang terletak di wilayah pedalaman Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.