Murni memandang barang belanjaannya yang menumpuk di kamar. Mereka tadi belanja hingga lupa diri. "Raslina, aku bingung mau di pakai kemana baju-baju ini...kita membeli terlalu banyak...sehari-hari aku cuma pake daster batik...lagipula di lemari ku banyak sekali baju yang lama...takut mubajir...dosa!" Raslina terkekeh.
"Pertama-tama kita harus sumbangkan dulu baju yang lama, Setelah itu gunakan yang baru..."
"Kita tadi belanja seperti orang kemarok¹!" Raslina tertawa gelak. Murni ada-ada saja.
"Mari kita bedah lemari mu.. mau disumbangkan kemana baju-baju ini?" tanya Raslina. Tangannya dengan cekatan mengosongkan lemari milik Murni. "Sumberagung, sekalian menjemput Mbah Yam. Hari ini mbah Sundari mengajakku ke makam leluhur!" Murni beruntung akhirnya dia tahu siapa leluhurnya. Dia memiliki keluarga, dan tidak sebatang kara. Hidupnya lengkap. Suka dan duka, derita dan bahagia bagai gelombang kehidupan yang membuatnya kuat dan tabah.