Richman patut terkejut dan tercengang melihat Murni. Pasalnya Murni yang muncul di depannya adalah wanita yang berbeda dari seseorang yang pernah bersamanya. Richman seakan tak sanggup berbicara lagi. Berbagai perasaan berkecamuk di dadanya. Tubuh semampai Murni tertutup dress panjang yang longgar berwarna brwon bercorak, kalung etnik bulu berwarna putih menghiasi lehernya, sementara kepalanya dililit turban, kakinya terbungkus ankle boots, dia m terkesan bebas, unik dan menawan. Dengan penampilannya itu tampaknya dia juga baru selesai bepergian. "Masuklah!" kata Murni santai. Raihana tertawa, "Please sit dwon...ayah!" Raihana mendudukkan ayahnya di sofa, lalu gadis mungil itu mengambil tempat di atas pangkuannya. Untunglah ada Raihana, gadis kecil ini mampu memecahkan kebisuan diantara ayah bundanya. "Mau minum apa?" tanya Murni, dia sudah bisa santai. "Tidak usah...aku segera pulang!"