Ibrahim Hamid datang bersamaan dengan Darwin dan kedua putrinya.
"Pak Darwin bisa donor darah?" tanya Murni.
"Bisa... bisa...bisa!" sahut Darwin penuh semangat. Tentu saja dia mau, apalagi kalau Murni yang minta. Dia bangga bisa jadi pahlawan di hati Murni.
"Kalian juga ya?!" kata Murni kepada dua gadis itu.
"Haa?!" Diandra dan Diana kaget, mereka belum pernah donor darah.
"Iya Bisa!" Darwin Samsara yang menyahut, kedua anak yang bengong. Tetapi mereka pasrah saja ketika darahnya diambil.
"Ibu... kenapa diam aja sih?" tanya Diandra kepada Zaleha, setelah mereka donor.
"Tidak apa-apa!" sahut Zaleha. Dia menatap Darwin Samsara yang duduk bersama Diana, di kursi lainnya.
Sebelumnya, Raslina sudah menceritakan kepada Zaleha tentang Rahimah dan Darwin, hingga Raihan lahir.
Hati Zaleha sakit campur marah. Darwin berulang kali berkhianat dengan wanita lain. Darwin Samsara malah tidak sadar telah menolong anaknya sendiri.