Richman Berselingkuh

Raslina menatap wajah Murni. Sejak tadi sore, tak ada senyum sedikitpun di wajahnya.

_"Murni kok jadi aneh begini ya!"_

"Yasmin!"

Yasmin berlari menghampiri ibunya.

"Ya Bu!"

"Gimana latihan mu?" Raslina melihat ada beberapa bekas pukulan di tubuh Yasmin.

"Nih...!" Yasmin menunjukkan beberapa bagian tubuhnya yang biru, memar bekas pukulan.

"Sakit!" Raslina menekan bekas pukulan itu. Yasmin meringis menahan sakit.

Raslina menekan lebih kuat. "Sakit!"

Yasmin menggeleng, tapi wajahnya maringis menahan lebih kuat.

Raslina meninju di tempat yang sama. Yasmin mengernyitkan hidung menahan sakit. Raslina menambah pukulan anak gadisnya itu. Yasmin menahan pukulan ibunya.

Raslina berhenti memukul Yasmin. Tangannya sakit. Yasmin keras bagai batu.

Yasmin tersenyum, dia tahu, kalau dia bilang sakit ibunya pasti menyuruhnya berhenti latihan.

Raslina gemes, dia mencubit kulit Yasmin seperti gigitan semut di lengan Yasmin.

Gadis itu menjerit.

"Auww!"

Raslina tertawa puas.