Saat malam barulah Murni bercerita ke Raslina.
"Richman nanti ke sini!" Kata Murni lesu.
"Kapan?"
"Sabtu dia sudang datang!"
"Jadi kamu tadi ribut dengannya?"
"Apa kamu tadi mendengarnya?"
"Tidak! Aku hanya mendengar sekilas saja".
"Dia setengah mengancam ku!" Kata Murni dengan suara sendu.
" Setengah Mengancam mu? Maksudnya?!" Raslina mengerutkan alis, tidak mengerti. "Mengapa dia melakukan itu?"
"Dia dia bilang, kalau aku menikah dengan Rafael berarti aku telah memutuskan hubungan silaturahmi dengan keluarga di Kalimantan".
"Dia tidak berhak mengatakan itu!"
"Tapi kupikir apa yang dikatakan dia itu ada benarnya juga. Sampai dengan saat ini, Mbah Yam masih tidak menerima perceraian kami. Dan kalau aku menikah dengan Rafael, tentu saja mbok Minah dan om Aji tidak bisa sebaik sebelumnya".
"Mbo Minah ataupun Om Aji tidak bisa menghalangimu bersama orang lain, lagipula, tidak baik bagimu terus menjanda, mungkin mudharatnya akan lebih banyak!"