Mereka membubarkan diri, tetapi sebelumnya mereka mengutus Maulana sekarang juga bicara dengan Daddy-nya, kalau mereka berdua menolak diskriminasi, menolak perbedaan, mereka menuntut hak sebagai anak dan kakak Prince, mereka juga menuntut persamaan hak seperti yang didapatkan Farah dan Raihana.
Sesuai permintaan kedua saudarinya, Maulana menuliskan poin-poin yang menjadi tuntutan kedua adiknya itu.
Hari hampir gelap, saat mereka ingin beranjak meninggalkan taman. Baru saja mereka menuju sepeda mereka masing-masing. Ponsel Putri berdering.
"Bunda! Bunda menelpon!"
Yasmin dan Maulana tidak jadi naik sepedanya.
Putri memberi isyarat menutup bibir dengan telunjuk agar keduanya tidak bersuara.
"Bunda...!"
"Putri! Putri di mana?"
"Di taman Bun!"
"Ayo ke rumah Bunda temani bunda makan...ajak kakak Yasmin dan Abang, ya!"
"Bunda...!" Mata Putri berkaca-kaca. Menyesal. Barusan dua dan Yasmin akan mengajukan protes, sekarang bunda memanggil mereka.