Penumpang Gelap

Keesokan harinya,

Camelia sudah segar kembali, anak itu masih di kamar.

Manja minta di pijit nenek Jamilah. Khanza membuatkannya sup ayam dan teh manis. Sesuai permintaan anak itu.

"Sup nya enak banget! Baru sekarang makan sup enak begini!" Camelia memuji mengambil hati. Dia senang diperlakukan istimewa begitu.

"Terimakasih cantik!"

Camelia tersipu di bilang cantik.

"Sama-sama kakak cantik!" Anak itu balas memuji. Khanza dan ibu Jamilah.

Rendi datang bawa kabar ke kamar Khanza.

"Ayah ingin bertemu keluarga nenek".

"Hah! Bagaimana ini?" Khanza panik.

Nenek Jamilah tersenyum, senang.

"Bagus itu! Mumpung kita ngumpul di sini!"

"Tapi...!" Khanza panik.

Camelia tertawa.

"Kalau kak Rendi nikah sama kak Khanza...aku ikut kalian aja!" Kata gadis itu.

"Hah! Kamu...!"

"Apa...!"

Rendi kaget campur bingung. Sedang Khanza kaget, Camelia membuat rencana mengikutinya.

"Hahaha!"

"Hahaha!"

Nenek dan Camelia tertawa.

Nenek senang Khanza cepat menikah.