Murni dipanggil Mbah Yam

Malam itu, Mbah Yam tidak bisa tidur nyenyak, dia teringat Murni, dia mencoba memahami kata-kata yang diucapkan siang tadi.

"Apa maksud Murni?"_ Mbah Yam mengirim pesan suara ke Murni.

[Murni sebelum pulang temui mbah]

Murni terkejut. Melihat jam tangan. Pukul 3 pagi.

Mbah Yam pasti terus memikirkan ini!_ benak Murni tidak tenang.

Murni menjawab dengan pesan suara pula.

[Iya Mbah]

Mbah Yam tersenyum, Murni sudah bangun.

Dini hari itu, Murni melakukan sholat istikharah beberapa kali. Minta petunjuk kepada Allah sekaligus berdoa untuk kesehatan dan keselamatan Mbah Yam.

Di tempat lain, setelah mendapat balasan dari Murni, Mbah Yam tertidur. Dia terbangun ketika perawatnya masuk memberikan suntikan insulin.

"Jam berapa nduk?"

"Pukul 6 Mbah!"

"Bantuin Mbah sholat subuh ya!"

Perawat itu mengangguk.

Raihana dan Ihsan masuk kamar Mbah Yam.

"Mbah... pinjam kursi rodanya ya?" Kata Raihana.

"Buat apa?" Mbah Yam anak-anak itu terjatuh bermain kursi roda.