Surat Petisi Ke Ibu Angelina

Dini hari,_

Keluarga Murni kembali ke Jakarta, sementara para gadis, anak-anaknya menyusul bundanya pulang keesokan harinya bersama keluarga Raslina dan ibu Mega.

Tanpa para gadis, Raihana dan Putri, pondok pesantren Cahaya Murni terasa sepi.

Putra menangis seharian, tidak rela ditinggalkan kakak kandungnya.

Baru beberapa bulan dia manjakan Putri, anak itu sudah terbiasa dengan perhatian dan kasih sayangnya.

Hasnah membujuk bocah itu dengan lembut.

"Nanti kita menginap di rumah ibu Rita, di sana ada kolam renang besar, kamu bisa berenang sampai puas!"

'Hu hu hu...tidak kakak Raihan dan kakak Kamilah...tidak ada gunanya...mereka juga pergi ke Jakarta!" Putra ngambek.

"Lho memangnya kakak Raihan dan kakak Kamilah kemana?" Hasnah tidak tahu kalau Raihan dan Kamilah pindah ke Jakarta.

"Mereka pindah sekolah ke Jakarta, paman Zul juga ke Jakarta...!" Putra bercerita sambil menangis.