Darah Willan

Viona tersenyum saat menatap ponselnya, ia terharu kedua putranya langsung mengabari dirinya begitu mereka tiba di negara tujuan masing-masing. 

"Anda kenapa dokter?" tanya suster Tina kepada Viona yang sedang berkaca-kaca menatap ponselnya. 

"Tidak aku tidak apa-apa, aku hanya sedang membaca pesan yang dikirimkan oleh anak-anakku,"jawab Viona jujur, kedua mata indahnya terlihat penuh dengan airmata. 

"Kedua pangeran tampan itu kah, wah pasti menyenangkan kalau seandainya aku punya anak perempuan. Aku pasti sudah menjodohkan kepada salah satu anak anda hehe,"kelakar suster Tina mencoba melucu.

Senyum Viona mengembang mendengar perkataan suster Tina. "Ya sudah kalau begitu buat anak lagi sus."

"No dok, aku dan suamiku tak mungkin punya anak lagi. Kami sudah berkomitmen dari awal untuk hanya punya anak satu saja,"sahut suster Tina dengan cepat.