Bantuan ibu

Natalie terbangun dari tidurnya saat merasakan rasa tidak nyaman pada tangannya, perlaha ia membuka kedua matanya dan mencoba meraih tangannya yang terasa sakit.

"Ouch...jarum infus, kenapa ada infus ditanganku,"gumam Natalie lirih.

"Itu karena kau pingan tadi sore."

Natalie langsung menoleh ke arah sumber suara dengan cepat, karena cepatnya gerakan kepalanya ia kini merasakan sedikit pening pada kepalanya.

"Kau..."

"Iya ini aku, Xander. Calon suamimu."

Natalie yang merasa tak nyaman dengan jarum infus yang masih tertancap ditangannya langsung mencabutnya begitu saja karena merasa terprovokasi dengan ucapan Aaric.

"Aku ingin membatalkan..."

"Apapun yang ada dalam pikiranmu lebih baik kau singkirkan secepatnya, karena rencana pernikahan kita akan dieprcepat dari jadwal."Abby langsung memotong perkataan Natalie dengan cepat.