Keesokan harinya, Tong Jiumo terlihat menerima telepon dari Tuan Gordon yang ada di London. Seketika itu, dia langsung bangun dari kasur, lalu berjalan ke arah jendela untuk merenggangkan pinggangnya. "Maafkan saya Tuan Gordon, karena saya pergi tanpa pamit. Saya akan kembali ke London secepatnya." katanya.
"Momo, jika kamu telah kembali ke kota Mocheng, bersantailah sejenak dan berikan hiburan terhadap dirimu sendiri. Aku akan menyelesaikan urusan yang ada di London. Jika kamu ingin mengembangkan diri di Cina, aku akan sangat mendukungmu." kata Tuan Gordon.
Ketika Tong Jiumo ingin menyela, Tuan Gordon kembali mengucapkan bahwa sekarang sudah lima tahun berlalu, usia Tong Lele juga sudah 5 tahun. Apapun yang akan dihadapi pasti dia akan bisa melewatinya. Tuan Gordon juga memberitahukan bahwa di kota Mocheng akan diadakan perekrutan pemimpin restoran baru.
Jadi, Tuan Gordon menyuruh Tong Jiumo untuk mengikutinya, karena dia yakin bahwa Tong Jiumo akan memenangkannya. Sehingga, akan bisa meningkatkan reputasi dan selanjutnya untuk urusan yang di wilayah Cina akan langsung diserahkan kepadanya.
Tong Jiumo tersenyum mengiyakan, lalu dia tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih. Setelah itu, dia meletakkan ponselnya, kemudian berdandan dan mempersiapkan diri untuk keluar. Sebelum pergi, dia berkata pada anaknya, "Lele, jaga diri di rumah. Jika ingin makan, kamu harus memasak sendiri! Setelah urusan sudah selesai, mami akan segera kembali!"
"Mami mau pergi kemana? Kenapa tidak mengajakku?" tanya Mo Lisi saat dia melihat Tong Jiumo akan keluar, suasana hatinya pun langsung berubah. Bahkan walau berpisah hanya selama 10 jam saja, dia tidak mau.
"Mami mau pergi ke acara pameran makanan. Apakah kamu tidak ingin mami mengembangkan diri di Cina?" kata Tong Jiumo sambil membelai lembut rambut Mo Lisi. Kemudian, dia mengatakan bahwa sore hari dia sudah pulang, dan saat malam akan mengajaknya pergi bermain.
Setelah mengucapkan hati-hati kepada ibunya, lalu dia ingat kalau hari ini papinya juga akan pergi ke gedung pameran makanan. Jika mami bertemu papi bagaimana? Tapi, dengan begini bukankah ini menjadi kesempatan untuk mereka berdua agar bisa saling bertemu? Apa yang akan terjadi, jika tiba-tiba dua orang jatuh cinta pada pandangan pertama? batinnya. "Hahahaha" Mo Lisi lalu tertawa dengan terbahak bahak setelah memikirkan itu.
"Lele? Apakah kamu gila? Kamu kenapa tertawa?" Tanya Tong Jiumo saat melihat Mo Lisi tertawa aneh.
Mo Lisi akhirnya merasa kalau suara tertawanya terlalu berlebihan, dengan cepat dia tersenyum dan mengatakan bahwa dia hanya merasa kalau ibunya begitu cantik. Lalu dia bertanya, akankah ibunya bertemu dengan seseorang yang spesial.
Merasa bahwa anaknya terlihat begitu menginginkan seorang ayah, Tong Jiumo berpikiran akan mulai mempertimbangkan mengenai masalah ini. Karena dia, juga ingin mencarikan seorang ayah yang baik untuk anaknya. Lalu, dia pun membelai rambut Mo Lisi kemudian pamit pergi kepada anaknya, "Mami pergi ya, kamu jaga diri di rumah!" katanya...