Tidak salah lagi, ini adalah lelaki tidak senonoh yang ditemui Tong Jiumo di kereta, sekretaris itu pun terkejut dan langsung menatapnya, Mo Qijue disebut sebagai pria di kereta yang tidak senonoh? batinnya. Lalu, karena tidak mau ikut terlibat masalah, sekretaris itu pun memutuskan untuk keluar.
Setelah beberapa saat mematung, Tong Jiumo kembali tersenyum sambil menatap lelaki dingin di depannya dan mengatakan, "Halo Tuan Mo..."
Mo Qijue hanya melihatnya dengan tatapan dingin, karena merasa bahwa Mo Qijue terus menatapnya seperti itu, Tong Jiumo lalu mengangkat alisnya, "Tuan Mo, mengapa anda menatap saya seperti itu? Apakah ada sesuatu di wajah saya?" tanyanya.
Lalu, Tong Jiumo juga langsung mengeluarkan cermin dan meminta izin untuk membenahi riasannya. Ketika berjalan bersama, Mo Qijue mengatakan bahwa dia begitu terampil.
"Benar, pria kereta yang tidak sen... engg, maksud saya Tuan Mo" kata Tong Jiumo setelah mendapati dirinya salah berbicara, dengan segera dia memperbaikinya.
"Pria kereta yang tidak senonoh? Bukankah aku sangat hebat dan tampan?" tanya Mo Qijue sambil mencondongkan tubuh tingginya.
Merasa sedikit aneh dengan sikap Mo Qijue, membuat Tong Jiumo mundur secara perlahan sampai tubuhnya terkena jendela. Saat ini, dia tidak berani menatap Mo Qijue, lalu dengan panik dia bertanya, "Tu… Tuan Mo, anda ingin melakukan apa?"
"Apa kamu punya bukti bahwa aku menyentuhmu? Dengan posisi dan statusku yang seperti ini, apakah aku harus ke kereta untuk menyentuh seseorang?" tanya Mo Qijue sambil menatap dengan dingin dan marah.
"Anda terlalu banyak berbuat salah..." kata Tong Jiumo, tidak membiarkan dirinya kalah.
Lalu Tong Jiumo mengingat, bahwa sebenarnya Mo Qijue memang yang lebih dulu menyentuhnya. Terlebih lagi dia merupakan seorang direktur, bukankah seharusnya mempunyai sopir pribadi untuk mengantar jemput? Bagaimana bisa dia pergi ke stasiun untuk naik kereta? batinnya.
Mo Qijue mengulurkan tangan dan memegang dagu Tong Jiumo, lalu menyuruh Tong Jiumo untuk memandangnya, sambil mengatakan jangan menuduhnya jika tak ada bukti. Karena untuk pertama kalinya, Mo Qijue merasa kalau dia sudah kehilangan muka, semua perasaannya saat ini bercampur menjadi satu.
Sedangkan Tong Jiumo hanya bisa diam dan tertegun, Mo Qijue menjelaskan bahwa seseorang yang ditemuinya di kereta bukanlah dirinya. Lalu, dengan tatapan ragu Tong Jiumo pun bertanya, "Benarkah bukan anda?"
"Tentu saja bukan aku! Jika ada wanita yang aku inginkan, apakah aku harus pergi ke kereta untuk mencarinya?" tanya Mo Qijue dengan emosi. Keadaan saat itu tiba-tiba menjadi hening, Tong Jiumo terlihat hanya terdiam dan gemetaran...