Karena Kesal dengan Mo Qijue, Tong Lele segera lari masuk kamarnya, dan mengemasi barang-barangnya ke dalam koper. Mo Qijue berjalan ke kamar untuk mengikutinya, lalu ketika dia melihat anaknya berkemas dia langsung bertanya, "Kenapa kamu berkemas? Mau pergi kemana, hah?"
"Papi adalah papi yang tidak berguna! Aku meminta maaf atas masalah yang sudah mami lakukan. Aku berpikir kalau tetap di sini, aku hanyalah menjadi anak yang merugikan!"
Setelah itu Tong Lele menarik kopernya, kemudian mengambil dompetnya juga, dia terlihat sangat kecewa dengan ayahnya, lalu berjalan pergi, dan melambaikan tangan. Saat ini, dia sangat kecewa dengan ayahnya, "Papi, aku pergi. Sekarang papi tidak usah memikirkanku!" katanya. Dengan segera, Mo Qijue membungkuk, lalu mengulurkan tangannya untuk menarik kerah belakang Tong Lele.
"Apa yang papi lakukan? Kenapa papi menarikku seperti ini? Aku ini bukan seekor anjing kecil! Apa papi tidak tahu, kalau aku ini takut dengan ketinggian!" kata Ton Lele ketakutan. Untuk pertama kalinya, dia diperlakukan seperti ini dengan seseorang, membuatnya sangat kesal dan tidak senang.
Dengan suara dingin Mo Qijue berkata, "Siapa yang memberitahumu, kalau Tong Jiumo adalah mamimu?"
"Perasaanku, indra keenamku yang begitu akurat. Apa perlu aku mengirim seorang sopir untuk mencari nona Tong Jiumo?" Jawab Tong Lele dengan wajah serius.
"Kamu lupa dengan peraturan di rumah ini? Tidak boleh pergi keluar, kecuali sebulan sekali. Dalam sisa waktu tersebut, kamu harus tetap belajar dirumah!" kata Mo Qijue dengan dingin.
Ketika Tong Lele mendengar, bahwa dia tidak bisa pergi ke sekolah dan hanya boleh keluar mencari udara segar sebulan sekali, membuatnya mengerutkan kening, "Belajar itu seharusnya di sekolah, bukan didalam rumah. Sekarang bukan zaman kuno lagi, apa yang mau dipelajari secara privat?" tanyanya.
Akhirnya sekarang Tong Lele mengerti kenapa Mo Lisi kabur, karena hidupnya bagaikan dipenjara, tidak ada teman untuk bermain dan berbagi kebahagiaan. Setiap hari hidupnya begitu pahit dan membosankan, terlebih lagi hal ini sudah berlangsung selama lima tahun, tiba-tiba membuatnya merasa iba pada Mo Lisi.
"Kamu harus menerima pendidikan di dalam rumah!" kata Mo Qijue.
"Kenapa? Kenapa papi tidak membiarkanku pergi bersama orang lain? Papi benar-benar menyebalkan! Papi merampas kebebasanku dan merampas pilihanku, huh!" kata Tong Lele.
"Karena kamu adalah putra Mo Qijue, jadi harus menerima pendidikan yang unik!" kata Mo Qijue dengan dingin.
"Sekarang ku beritahu ya papi! Aku tidak mau menjadi putra Mo Qijue! Aku mau menjadi putra Tong Jiumo saja!" Kata Tong Lele sambil menghentakkan kakinya.
Mendengar itu, membuat wajah Mo Qijue semakin suram, "Kamu tidak usah menyebut nama wanita itu lagi!" katanya.
Tong Lele tertegun sejenak, lalu tiba-tiba dia menangis, "Kenapa tidak boleh menyebutnya? Kenapa papi sangat galak? Pasti karena aku bukan anak kandung papi, ya?" kata Tong Lele, di terlihat ingin memukul tangan Mo Qijue, tapi tidak bisa menggapai tangannya. Untuk pertama kalinya, saat ini dia membenci kaki pendeknya itu.
Melihat Mo Qijue seperti itu, pengurus Feng langsung datang menghampiri mereka, lalu mengatakan, "Tuan, Tuan Muda masih kecil, anda tidak boleh mendidiknya dengan kekerasan seperti ini!" Dia sebenarnya juga sedikit merasa aneh dengan Tuan Mudanya itu, setelah pergi ke eropa beberapa waktu, namun saat kembali dia langsung berubah.
"Benar! Kakek Feng saja tahu. Tapi papi yang seperti ampas ini benar-benar tidak tahu." kata Tong Lele dengan kesal. Setelah itu dia langsung pergi ke pelukan pengurus Feng, kemudian menyeret kopernya turun kebawah.
Pengurus Feng mendengar Tong Lele memanggil Mo Qijue dengan kata seperti ampas, membuatnya tidak bisa menahan senyum. Kemudian saat melihatnya menyeret kopernya kembali, dia langsung bertanya, "Tuan muda, kamu mau pergi kemana?"
"Mau pergi mencari nona Tong Jiumo, dan aku akan melakukan penebusan dosa untuk papi. Aku beritahu kalian, kalian tidak perlu datang mencariku. Aku akan tinggal bersama dengan nona Tong Jiumo saja!" kata Tong Lele. Setelah mengatakannya, dia kemudian langsung berjalan untuk pergi.
Mendengar hal itu membuat pengurus Feng sedikit terkejut, Bagaimana Tuan Muda bisa tahu tentang Tong Jiumo? Apakah dia tahu kalau Tong Jiumo adalah ibunya? batinnya...