Setan Kecil

Lima menit kemudian, Chi Yi kembali dengan membawa satu baskom air dingin, ah... lebih tepatnya adalah air es. Es dan air dicampurkannya menjadi satu, dia bahkan memasukan semua es batu yang ada di kulkas ke dalam air tersebut.

Di ruang baca, Su Jieyu sedang berusaha merayu Chi Xuzu dan tiba-tiba terdengar suara…

Byur!! Satu baskom air ditambah bongkahan es batu langsung disiram dari atas kepala Su Jieyu.

"Aaaa..."Su Jieyu berteriak kedinginan hingga seluruh tubuhnya gemetar. Lalu dengan suara yang menyeramkan dia kembali berteriak, "Siapa itu? Sudah gila ya? Ini air dingin!"

"Ini aku si Nyonya Besar!" jawab Chi Yi.

Terlihat setan kecil, Chi Yi, berdiri di atas meja Chi Zuxu. Tangannya memegang sebuah baskom besi yang berukuran besar, lalu dengan bangga dia membuat wajah jelek dan menjulurkan lidah, kemudian melompat turun dari atas meja. Akhirnya kekesalan yang tadi ada di hatinya bisa hilang.

"Kamu ini sudah gila ya!" Su Jieyu terlihat sangat menyedihkan. Dia terpaksa mengenakan pakaian yang tergeletak di lantai yang tadi sengaja dilepaskannya.

"Kak Jieyu, aku hanya bermaksud baik padamu kok. Aku kira kamu pasti merasa gerah sampai-sampai sengaja melepaskan pakaian begitu. Aku menolongmu biar kamu merasa lebih sejuk saja. Kenapa kamu malah memarahiku?" tutur Chi Yi yang berpura-pura tidak berdosa. Chi Zuxu justru merasa kepalanya sangat pusing melihat tingkah keponakannya. Dia benar-benar membuat matanya terbuka.

Raut wajah Su Jieyu menjadi sangat muram, dia merasa malu hingga ingin menangis. Kemudian dia menunjuk wajah Chi Yi dan berkata dengan penuh amarah, "Kamu sangat kelewatan kali ini!" Selesai memarahi gadis itu, dia memungut tas tangannya yang berada di lantai lalu meninggalkan rumah tersebut sambil menangis.

Setelah Su Jieyu pergi, Chi Yi dengan kesal membuang baskom besi tersebut ke lantai sehingga terdengar bunyi yang sangat nyaring. Kemudian dengan kesal dia berkata, "Paman ketiga, kamu sangat beruntung, tetapi sayang sekali seleramu rendahan." Chi Yi kemudian memutar tubuhnya dan keluar dari ruangan baca tersebut dan kembali ke kamarnya sendiri. Dia tidak keluar sama sekali dari kamarnya, sementara Chi Zuxu tidak berniat untuk membujuknya. Hal itu tentu membuatnya semakin marah. 

Chi Yi tidak berani membayangkan, kalau saja saat itu dia terlambat muncul beberapa menit, entah apa yang akan terjadi. Mungkin saja paman ketiganya akan menjadi milik Su Jieyu, gadis jahat itu.

***

Setelah pulang sekolah hari ini, Chi Yi tidak langsung pulang ke rumah, tetapi pergi bersama Su Yunhua dan temannya Li Mi ke salah satu bar. Kedua temannya pergi ke bar untuk melepaskan kepenatan, tetapi dia ke sana untuk menghilangkan rasa kesal.

Di dalam bar itu lampu menyala dengan gemerlapan dan terdengar musik metal yang memekakkan telinga. Chi Yi dan kedua temannya tersebut minum bir, terkadang mereka pergi berjoget tetapi setengah jam kemudian satu dari mereka menghilang meninggalkannya dan Su Yunhua.

"Li Mi dimana?" Chi Yi yang baru saja berjoget di lantai dansa bertanya kepada Su Yunhua.

"Kekasihnya datang, mungkin dia pergi pacaran."

"Kekasih?" gumam Chi Yi. Lihat! Orang lain saja mempunyai kekasih, pikirnya. Mengingat pria yang disukainya sekarang menyukai gadis lain, hatinya semakin merasa kesal.

"Kekasihnya adalah Lu Liye, murid pindahan itu. Dia pria tertampan di sekolah saat ini. Sangat tampan dan sangat berbeda, kamu pernah melihatnya?"

Lu Liye? Nama itu familiar di telinga Chi Yi. Teman-teman wanita di sekolahnya sepertinya sering menyebutkan nama itu, tetapi dia belum pernah bertemu secara langsung dengan murid pindahan tersebut.