Selalu Nomor Dua

Ketika malam hari, Chi Zixian mengembalikan buku referensi ujian bahasa tersebut. Namun, dia tidak mengatakan apa-apa ketika itu. Sementara Chi Chuxia sedang sibuk memecahkan soal matematika, jadi dia tidak mempunyai waktu membuka buku yang dipinjam Chi Zixian tadi, dia hanya meletakkannya di sampingnya.

Pada malam hari, sekitar pukul 10 malam, Chi Chuxia akhirnya menyelesaikan semua soal matematika tersebut. Dia menyimpan bukunya dan bersiap membaca buku pelajaran bahasa untuk merilekskan pikirannya yang tegang. Dia mengambil buku referensi ujian dan membukanya. Setelah membaca beberapa halaman, dia terkejut. Tanpa diduga, semua poin penting dalam buku itu sudah ditandai dengan pena berwarna, sama seperti buku referensi matematika sebelumnya. Chi Zixian telah melingkari poin-poin penting, dia pun jadi dapat menghemat waktu dan tenaganya, membuatnya merasa semuanya jauh lebih mudah.