Li Beinian bertanya keheranan, "Apa?"
Mu Xichen tidak menjawab. Wajahnya terlihat pucat putih dan sorot matanya sedikit menggelap.
Darah telapak tangannya sudah menyebar dan menetes keluar dari sela-sela jarinya yang sedang memegang sebuah tas kain kecil.
Li Beinian langsung mengenali itu adalah jimat miliknya.
Hanya saja saat ini jimat itu sudah dilapisi oleh darah.
Dan ada sebuah peluru yang tertanam di koin tembaga kecil itu.
Peluru itu menembus koin tembaga dan ekor peluru yang besar itu diblokir oleh mulut koin tembaga.
Koin tembaga itu sudah berubah bentuk karena terjepit, namun masih membungkus rapat peluru itu.
Li Beinian tercengang dan bergegas melangkah ke depan untuk mengambilnya.
Kantung kainnya sudah rusak dan kapasnya yang di dalamnya berubah menjadi merah cerah.
Peluru itu setebal dengan jari telunjuknya dan sama sekali tidak bisa diremehkan!