Pertunjukan Pertama Sangat Mengagumkan

Ada enam juri yang duduk di sana. 

Dibandingkan dengan citra kebanyakan orang, saat Sang Xia naik ke panggung, mata para juri berbinar cerah.

Di dunia hiburan, terkadang kecantikan lebih penting daripada kemampuan. 

Wajahnya terlihat putih dan cantik, kaki jenjangnya terlihat menawan, mengenakan jaket hitam, bersih, celana jeans skinny biru, sepatu boot kulit kecil, dan juga gitar kayu yang tampaknya telah digunakan untuk waktu yang lama. Meski begitu, penampilan alaminya terlihat sangat nyaman.

Panggung terasa sangat kosong sehingga saat seseorang bernyanyi, suaranya akan terdengar sangat jelas dan tatapan orang-orang hanya akan terfokus pada penyanyi yang ada di atas panggung. Sang Xia tidak melihat ke arah kursi penonton dan ia tidak mau peduli. Setelah perkenalan singkat dengan para juri, ia duduk di lantai dengan gitar di tangannya, matanya sedikit terkulai, dan ujung jarinya yang lentik mulai memainkan gitar.

Beberapa detik kemudian, melodi merdu perlahan mengalir dari petikan jarinya.

Bibir merah cerah Sang Xia membuka perlahan dan mulai bernyanyi dengan lembut, 

"Aku jatuh ke dalam mimpi dan fantasi, 

Dan memintamu untuk melihatnya sekali

Aku mencoba meraih yang tidak terjangkau

Pegang tanganku dan nantikan apa yang akan terjadi esok

Rencana terbaik terkadang hanya butuh waktu yang tepat

Jadi lebih baik menangis

Mengapa masa muda selalu terbuang sia-sia

Di musim berburu

Anak domba yang lemah melarikan diri tanpa akhir

Tetapi juga berfantasi untuk menemukan nilai mereka sendiri

Kita semua adalah bintang yang hilang

Tetapi juga mencoba menerangi langit malam yang tak berujung ... "

Suara Sang Xia terdengar jernih. Padahal semalam ia meminum entah berapa banyak anggur yang membuat tenggorokannya serak, tetapi tanpa diduga justru itu yang membuat suaranya terdengar sedikit unik. 

Wajah Sang Xia sangat cantik. 

Tetapi kualitasnya lah yang membuatnya menjadi lebih menarik. Ia tidak membiarkan orang berpikir bahwa ia hanya memiliki wajah yang cantik, muda, dan tidak memiliki pengalaman. Ia memiliki misteri dan pesona yang tak terlukiskan. 

Membuat orang tertarik dan kemudian semakin terperangkap.

Sangat mudah untuk merasa lelah setelah mendengarkan begitu banyak suara.

Tetapi musik yang menenangkan dan mengharukan ini, secara tak terduga, telah menarik banyak perhatian orang.

Saat banyak pesaing yang sedang asyik berlatih menyanyikan lagu mereka sendiri, para juri meminta mereka untuk berhenti dan mendengarkan nyanyian Sang Xia. Mereka semua terpana, tubuh mereka serasa melayang. 

Setelah selesai menyelesaikan sebuah lagu, beberapa juri sudah tidak sabar untuk meloloskannya, tetapi ada beberapa juri lain yang masih menimbang-nimbang. Tidak bisa dipungkiri jika penampilan Sang Xia kali ini begitu luar biasa dan mendapat banyak tepuk tangan. 

Sang Xia membungkuk sopan setelah bernyanyi dan para juri sudah tidak mempunyai waktu untuk bertanya lagi.

Sedangkan beberapa musisi profesional memiliki kemampuan untuk menemukan potensi besar di masa depan. Dalam waktu singkat, mereka bisa melihat seberapa jauh orang itu bisa melangkah.

Salah satu juri sangat mengagumi Sang Xia dan mengatakan bahwa ia memiliki bakat langka, jadi ia merekomendasikan Sang Xia kepada Cheng Ze, seorang direktur musik dari penyelenggara MCM.

Ketika ia turun, ia disambut oleh pandangan banyak orang. 

"Sang Xia, kamu bernyanyi dengan sangat baik!"

Tong Xiaoran mengatakannya dengan penuh semangat.

Ia tidak bisa melihat Sang Xia yang saat itu terlihat dingin. Sang Xia tidak menyangka menyanyikan lagu bisa membuat orang benar-benar merasa sangat nyaman.

Sang Xia tersenyum namun tiba-tiba ia merasakan pandangan tajam seseorang. Itu adalah wanita yang menyindir Tong Xiaoran. Sang Xia dan Tong Xiaoran telah sama-sama lulus ke babak selanjutnya, tetapi wanita itu tidak lolos. Melihat itu, ia menggumamkan sesuatu.

"Ayo pergi, jangan pedulikan dia. Kali ini kita harus mendapatkan tiket promosi."

Tong Xiaoran membawa Sang Xia pergi dari situ. 

Sang Xia membiarkan Tong Xiaoran menggandeng lengannya untuk berjalan, matanya polos dan tanpa jejak.

Tong Xiaoran mungkin tidak menyadari bahwa barusan, tidak hanya wanita di sampingnya yang memperhatikannya, tetapi juga ada seorang wanita yang menatap mereka dengan pandangan tajam. Wanita itu adalah Xia Luoxue ...