Runtuh!

Bulu matanya bergetar, bibirnya terbuka seolah ingin mengatakan sesuatu, tapi saat itu dia seperti kehilangan suara. Bibirnya bergerak tapi tidak ada yang bisa dikatakan.

Untuk sesaat, pikirannya terasa kosong.

Detik berikutnya, dia merasa pusing, kepala terasa berat, dan kaki melayang ringan.

"Brak!" 

Kaki Su Li lemas seketika dan tubuhnya ambruk ke tanah. Namun pandangan matanya masih tidak bisa terlepas dari layar. 

Ekspresinya saat ini benar-benar tak terlukiskan.

Dia mengerutkan kening, seolah bertanya-tanya, tapi detik berikutnya, dia menelan rasa sakit yang tak tertahankan, menggelengkan kepalanya dengan mata merah, sekali lagi, ada air mata besar yang berlomba untuk jatuh.

Terakhir. 

Akhirnya dia. 

Menunduk.

Menunduk… 

Dia berlutut di tanah, menundukkan kepalanya, menutup matanya rapat-rapat, dan air mata mengalir dalam sekejap!

Tidak. 

Tidak. 

Tidak seperti ini.