Nikahi aku ?

"Aaahh…"

Xiao Lingxi berteriak dan melompat ke belakang seperti kelinci yang ketakutan. Jarinya meraba bibirnya yang seperti mati rasa, matanya terbuka lebar karena terkejut dan rona merah menyebar ke seluruh wajahnya sampai ke leher : "Kamu… kamu.. kamu mencium aku lagi !!"

Dengan polos Xiao Che berkata : "Kamu bereaksi seperti biasanya. Ketika kita lebih muda, kita selalu memainkan permainan favoritmu yaitu 'permainan mencium'. Beberapa hari terakhir, kamu selalu terlihat shok ketika saya mencoba menciummu."

"Kamu… kamu… kamu tahu bahwa kita bukan anak kecil lagi!". Wajah Xiao Lingxi berubah merah seperti mawar : "Kita sekarang telah dewasa dan tidak boleh main-main lagi! Kamu.. kamu akan segera memiliki isteri! Di masa mendatang hanya isterimu yang bisa kamu cium."

"Mengapa…."

"Karena saya bibimu!" Xiao Lingxi membanting kakinya sendiri dengan nafas yang memburu.

"Kemudian… Apa yang harus saya lakukan jika ingin menciummu?" Sambil tersenyum nakal, Xiao Che memegang dagunya.

"Boleh.. Kamu harus menikahi saya!" Xiao Lingxi menghembuskan nafasnya dengan marah.

"Heii..! Kamu adalah bibiku, bagaimana mungkin saya bisa menikahi kamu…" Xiao Che berkata dengan suara peralahan dan matanya terbuka lebar.

"Supaya kamu tahu jika berani mencium saya lagi. Saya akan memberitahu isterimu dan biar dia yang mengurus kamu. Hmm.. hmm..! Xiao Lingxi menatapnya penuh kemenangan dan menghembuskan nafas lega ke udara.

Suara Xiao Hong kembali terdengar dari luar : "Tuan Muda, apakah kamu sudah siap? Sudah waktunya untuk menjemput mempelai wanita."

"Iyaa… Saya segera keluar sekarang." Xiao Che melihat pakaiannya dan segera hendak keluar. Setelah dua langkah, Xiao Lingxi meraih tangannya dan berkata dengan serius : "Xiao Che! Sebelum pergi, coba ulangi janji yang kita buat kemarin, kata demi kata, kalau tidak, saya tidak akan membiarkan kamu pergi."

Janji kemarin? Xiao Che berpikir sesaat dan berkata : "Oke.. setelah menikah dengan Xia Qingyue, Saya tidak akan melupakan bibi kecil hanya karena saya telah beristeri. Saya akan menyediakan waktu untuk bibi kecil sama seperti sebelumnya, saya akan mendengarkan panggilan bibi kecil dan secepatnya datang seperti sebelumnya.. Saya pikir tidak ada satupun kata yang lupa."

"Hehehe… Anak baik." Xiao Lingxi tersenyum manis tapi tidak melepaskan tangan Xiao Che :" Namun, saya akan menambahkan satu kalimat lagi yang saya lupa kemarin.. Meskipun Xia Qingyue telah menjadi isteri saya, dalam hatimu dia tidak akan lebih daripada saya! Ulangi sekarang, cepat cepat cepat!"

Xiao Che menatap matanya yang indah dan berkata : "Jika kamu mencium saya, saya akan segera berjanji."

"Kemudian.. menikahi saya?"

"...…" Xiao Che kalah.

"Tuan muda, apakah belum siap?" Saat sakral seperti ini, kita tidak boleh terlambat." Suara Xiao Hong terdengar sangat mendesak datang dari luar.

Xiao Che meletakkan tangannya di pintu tetapi belum membukanya. Dia berbisik : "Saya tidak bisa membuat janji itu karena dalam hatiku bibi adalah nomor satu. Meskipun ada ratusan Xia Qingyue, dia tidak dapat menggantikan bibi."

Begitu selesai berkata, dia membuka pintu dan pergi.

Xiao Lingxi berdiri diam, tidak bergerak untuk beberapa saat. Senyum tampak di tepi bibirnya dan dengan gembira melangkah keluar, seperti gadis kecil yang diberi permen favoritnya.

Ketika Xiao Che melangkah keluar, tim pernikahannya yang menawan telah menantinya. Xiao Hong tersenyum ramah padanya : "Tuan muda, silahkan naik kuda. Saya akan melindungi anda sepanjang perjalanan dengan seluruh kemampuan saya. Tentu saja ini adalah hari baik Tuan Muda. Akan ada banyak kejadian baik yang akan terjadi."

"Terima kasih Kakek Hong." Xiao Che tersenyum dan segera naik kuda. Suara ucapan perlahan terdengar dari sebelah kirinya : " Sepertinya saya datang di waktu yang tepat. Apakah saudara Xiao Che akan segera menjemput isterinya sekarang?"

Alis Xiao Che berkerut saat mendengar suara itu. Dia melihat dua anak muda mendekat disampingnya. Pemuda yang bersuara tadi berumur 20 tahun dengan tubuh yang sedang. Dia tampan dan elegan. Wajahnya cerah dengan mata yang bersinar dan senyum ramah. Dibelakangnya mengikuti seorang pemuda yang kurus. Dia melangkah cepat dibelakang pemuda yang bicara tadi.

Saat melihat mereka, Xiao Che tersenyum :" Ooh.. rupanya saudara Yulong dan saudara Xiao Yang, apakah kalian datang khusus untuk melepas keberangkatan saya?"

Xiao Yulong adalah anak dari Ketua Klan Xiao. Pada usia 20 tahun, selain penampilannya, bakat, cara berbicara dan kecerdasannya berada diatas semua generasi muda di Klan Xiao. Dia telah mencapai level ketiga pada tingkat Batin Sakti. Ayahnya, Xiao Yunhai sangat bangga dan senang, dia adalah harapan Klan Xiao. Klan memiliki harapan yang tinggi kepadanya untuk menjadi pemimpin klan berikutnya jika tidak ada musibah terjadi. Dia memiliki banyak keunggulan tetapi tidak sombong. Dia sangat baik dan sopan kepada orang lain. Bahkan terhadap Xiao Che, yang dianggap hina oleh orang lain, dia tidak pernah menghina sebaliknya tetap baik dan sopan. Tidak hanya itu, ia sering menunjukkan kekhawatiran pada masalah nadi sakti Xiao Che yang rusak.

Xiao Che menyukai Xiao Yulong. Dia mengagumi dan menghargai kebaikan Yulong. Tentu saja, perasaan ini datang dari Xiao Che sebelumnya.

Identitas orang dibelakang Xiao Yulong juga bukan orang biasa. Dia adalah cucu termuda dari Tetua Kedua, Xiao Yang. Pada usia 19 tahun, dia berada pada level 9 Tingkat Dasar. Sejak dia kecil selalu mengikuti Xiao Yulong dan mendengarkan setiap perkataannya. Tetapi sikapnya kepada Xiao Che tidak sebaik Yulong. Meskipun mereka sama-sama cucu dari Tetua tetapi dia tidak pernah peduli kepada Xiao Che. Walaupun Xiao Che berinisiatif mengajak bicara tetapi dia selalu mengabaikan atau merespon dengan dengusan hina.

Sebagai cucu dari Tetua Klan Xiao, dia memiliki rumah sendiri dan halaman kecil. Selain Kakeknya Xiao Lie, bibinya Xiao Lingxi dan satu sahabatnya, sangat sedikit orang yang benar-benar datang mengunjunginya. Pada saat ini Xiao Yulong dan Xiao Yang datang untuk melepas keberangkatannya menjemput mempelai perempuan.

"Haha, tentu saja." Xiao Yulong mendekat, sambil tertawa berkata : "Orang yang kamu nikahi hari ini adalah permata mulia nomor satu yang berkilau diseluruh Kota Awan Apung. Ini bukan saja acara besar dari Klan Xiao tetapi juga Kota Awan Apung. Sejak engkau berkesempatan menikahi permata ini, saudaramu ikut bahagia. Tentu saja, saya juga iri dan malu. Hahahaha."

Xiao Che juga ikut tertawa :"Saudara Yulong jangan bergurau. Dengan bakat saudara Yulong, kamu bisa memilih siapa saja dari antara gadis yang ada di Kota Awan Apung untuk menjadi isterimu."

"Tuan Muda, kita harus berangkat sekarang." Xiao Hong mengingatkan.

"Saudara Xiao Che, cepatlah. Kami tidak sabar menanti kamu membawa permata Kota Awan Apung yang mengagumkan ke dalam Klan Xiao." Yulong berkata dengan penuh senyum.

Xiao Che mengangguk dan segera duduk. Tim pendamping pernikahan segera berjalan dengan membunyikan drum dan gong menuju rumah Klan Xia.

Saat Xiao Che menghilang dari pandangan, senyum Yulong berubah menjadi dingin dan seram. Tiba-tiba dia berbalik dan menampar Xiao Yang dengan keras. Dengan suara rendah dia mendesis : "Menyedihkan."

Tamparan Xiao Yulong sangat keras, pipi Xiao Yang mulai membengkak. Dia buru-buru menunduk di kaki Xiao Yulong, dalam ketakutan dia berkata : " Saya.. saya jelas menaruh Bubuk Pembunuh Jantung dan berita yang saya terima dia sudah tewas.. saya… saya juga tidak tahu apa yang terjadi disini."

"Hmm!" Mata Xiao Yulong menyipit, wajahnya berkerut. "Saya menghabiskan begitu banyak uang untuk membeli racun ini. Bahkan Tabib Seto tidak bisa mengobatinya tapi kamu mengacaukan semuanya! Apakah engkau mau, saya melihat pernikahan Xia Qingyue dengan manusia tidak berguna Xiao Che?"

"Bos, anak itu baru saja pergi. Kita punya kesempatan menghadangnya disepanjang jalan ke Klan Xia. Meskipun kita tidak bisa secara langsung melakukan ini karena takut ketahuan, kita dapat menghasut perlawanan pasukan Klan Yuwen dan yang lain. Ada bangsawan lain yang ingin menikah dengan Xia Qingyue. Mereka sangat marah dan iri saat mendengar berita pernikahan Xiao Che dan Xia Qingyue. Jika kita dapat menghasut mereka untuk menghadang perjalanan Xiao Che, maka kita dapat…

"Jika kau berpikir begitu mudahnya, mengapa saya menghabiskan begitu banyak uang dan waktu untuk mendapatkan Bubuk Pembunuh Jantung!" Suara Xiao Yulong sangat dingin memotong perkataan Xiao Yang dan terus berbicara : "Xiao Che memang tidak berguna tetapi Kakeknya berada pada level 10 Tingkat Batin Sakti. Siapa yang berani mengganggu dia ? Juga, ayah Xia Qingyue tidak keberatan sama sekali dengan pernikahan ini. Siapa yang berani terang-terangan memusuhi Klan Xia dan Xiao Che? Bahkan jika anak-anak Klan Yuwen bergabung dengan anak-anak Gubernur, keluarga mereka tidak akan membiarkan mereka melakukan apapun.. Dan tidak kau lihat bajingan tua Xiao Hong mengawal dia? Dengan semua ini, bagaimana mungkin mengganggunya?"

Selama berbicara, Xiao Yulong mengepalkan tangannya. Suara beradunya tulang terdengar di udara. Pertama kali dia melihat Xia Qingyue, dia berpikir telah bertemu dengan malaikat dan tidak mau melepaskannya. Sejak saat itu, dia bersumpah untuk mengambil Xia Qingyue menjadi isterinya.

Tetapi Xia Qingyue segera akan menikah dengan anggota Klan Xiao yang paling dibenci, Xiao Che. Bagaimana mungkin dia bisa menerima hal ini.

"Boss.. kamu tidak usah terlalu kuaatir." Xiao Yang menatap ekspresi wajah Xiao Yulong dan bicara dengan hati-hati :"Pikirkan tentang temperamen Xia Qingyue yang tidak pernah melirik kepada salah satu pemuda berbakat di Kota Awan Apung, apalagi kepada Xiao Che? Satu-satunya alasan dia menikah dengan Xiao Che karena perjanjian yang dibuat 16 tahun lalu. Walaupun dia sudah menikah, sesungguhnya tidak mungkin Xiao Che bisa menyentuh dia, bahkan ujung jarinya tidak bisa disentuh Xiao Che… Setelah dia masuk ke Klan Xiao, kesempatan bos bertemu dengan dia sangat besar. Manusia tidak berguna Xiao Che tidak bisa dibandingkan dengan bakat dan ketampanan yang bos miliki. Saya yakin, tidak akan lama, Xia Qingyue akan terkesan dengan penampilan bos. Pada saat itu….

Mendengarkan kata-kata Xiao Yang, mata Xiao Yulong kembali menyipit. Dia menyentuh ujung hidung dengan jarinnya dan bergumam : "Kamu menyampaikan alasan yang sangat bagus… walaupun tidak bisa meracuni mati manusia tidak berguna itu tetapi melalui dia muncul kesempatan baru yang baik."