Penyelidikan Xiao Yulong

Xiao Lie kembali saat Xiao Che dan Xia Qingyue hampir selesai sarapan, dan wajahnya terlihat begitu tegang, rasa terkejut yang luar biasa belum hilang dari wajahnya.

"Kakek, ada apa?" Xiao Che segera berdiri dan bertanya.

"Peristiwa besar. Untuk Klan Xiao, ini hal yang sangat besar." Xiao Lie berkata, kerutan diwajahnya belum hilang, "Tetapi, ini tidak berarti apa-apa bagi kita."

"Hal yang luar biasa? Hal apa itu?" Xiao Che terlihat sangat heran.

"Sekte Xiao."

"Sekte Xiao?" Kali ini, bukan hanya Xiao Che, tetapi juga Xia Qingyue mengerutkan dahinya.

"Sekitar setengah jam lalu, Ketua Klan menerima sepucuk surat dari Sekte Xiao. Isi surat itu menjelaskan bahwa Sekte Xiao akan segera mengirimkan sekelompok orang kesini. Bahkan, pemimpin rombongan ini adalah anak termuda dari Ketua Sekte Xiao, Xiao Juetian.

"…" Berita ini membuat Xiao Che terdiam cukup lama sebelum berkata : "Jika ini benar, apakah ada sesuatu yang keliru? Sepanjang 160 tahun, Klan Xiao tidak pernah mendatangi Sekte Xiao, Sekte Xiao selalu memperlakukan kita dengan sangat rendah. Lebih dari 160 tahun terpisah, tidak ada satupun orang dari Sekte Xiao yang memperhatikan Klan Xiao yang kecil ini. Kenapa secara tiba-tiba mengirimkan orang kesini? Kalau mengatakan mereka merencanakan sesuatu.. Pengaruh Sekte Xiao sampai ke langit, mengapa mereka merencanakan sesuatu yang jahat kepada kita? Mengatakan mereka akan memberikan kebaikan, sangat tidak mungkin.

Xiao Lie menggelengkan kepalanya dan berkata : "Tentu saja ada alasannya. Pendiri Klan Xiao, Xiao Bieli secara diam-diam diusir dari Sekte Xiao karena bakatnya yang sangat rendah oleh ayahnya, Xiao Zheng yang menjabat sebagai Tetua Ruang Pelaksana Hukum. Belum lama ini, Xiao Zheng meninggal. Di tahun sebelum dia mati, pikirannya tidak lagi berusaha mencari kekuasaan dan ketenaran tetapi memikirkan nasib anaknya, Xiao Bieli. Sesudah lebih dari 100 tahun tidak berkomunikasi, hatinya sangat malu. Dia meniggalkan kerinduan hatinya sebelum dia mati, berharap bahwa sesudah dia mati, Sekte Xiao mencari keturunan Xiao Bieli dan memilih dari mereka orang-orang berbakat yang bisa dijadikan murid Sekte Xiao. Dia juga meminta maaf karena sudah melantarkan Xiao Bieli dan bahkan mengusirnya.

Orang biasa sangat jarang hidup diatas seratus tahun. Tetapi saat seseorang melatih energi saktinya dan mencapai titik tertentu maka hidup beberapa ratus tahun bukanlah hal yang tidak mungkin. Bahkan saat orang itu mencapai Tingkat Raja Sakti, maka dia memiliki harapan hidup sampai ribuan tahun. Sesudah mendengarkan perkataan Xiao Lie, Xiao Che terlihat tenang kembali dan merenung. Tidak heran kalau Sekte Xiao tiba-tiba mengirimkan sekelompok orang kesini. Kalau melihat semua ini, Xiao Zheng memiliki status yang tinggi di Sekte Xiao sehingga permintaan terakhirnya sangat mereka hormati. Dia juga mengerti kenapa Xiao Lie berkata bahwa ini tidak berarti apa-apa bagi kita. "Memilih orang paling berbakat sebagai calon murid Sekte Xiao".… Berita ini benar-benar tidak berhubungan dengan Xiao Che yang cacat.

Jelas bahwa dengan berita ini, pikiran Tetua yang lain sangat gembira. Kembali ke Sekte Xiao untuk menjadi murid? Jika salah satu anak atau cucu mereka dipilih dan dibawa ke Sekte Xiao, itu seperti ulat yang bangkit dari lumpur dan menjadi naga emas yang terbang diantara awan. Seluruh kerabat mereka akan naik statusnya, mereka dapat menjadi arogan, berjalan tanpa takut bukan saja diantara Klan Xiao tetapi di seluruh Kota Awan Apung. Siapa yang berani main-main dengan kata "Sekte Xiao" bahkan Gubernur tidak berani.

Ekspresi Xiao Lie terlihat sangat tenang, tetapi kekecewaan besar yang berusaha disembunyikan tidak bisa lepas dari mata Xiao Che. Diantara Klan Xiao, tidak ada seorangpun yang tidak menginginkan menjadi murid Sekte Xiao. Dan jika Sekte Xiao datang kesini, tidak diragukan lagi ada kesempatan besar untuk menjalin hubungan dekat dengan mereka. Anggota Klan Xiao yang lain diliputi harapan yang besar. Hanya Xiao Lie yang tidak berani berharap, sebab tidak ada peluang apapun bagi Xiao Che untuk dipilih.

Xiao Che membuka mulutnya untuk mengatakan sesuatu yang dapat menenangkan Kakeknya, tetapi sesudah berpikir cukup lama, dia tidak memiliki satu katapun untuk diucapkan. Kondisi nadinya jelas rusak. Bahkan jika mengatakan sesuatu yang menyenangkan untuk didengar, apa gunanya?

"Meskipun ini tidak berarti apa-apa bagi kita, tetap ini adalah hal yang baik. Sekte Xiao sebesar langit. Bahkan jika kita kesana, kita tetap orang dengan peringkat terendah. Bagaimana mungkin membandingkan dengan mereka yang berada di puncak Kota Awan Apung?" Xiao Lie tertawa, duduk di meja makan : "ayo.. temani Kakek menyelesaikan sarapan."

............

Setelah keluar dari halaman Xiao Lie, Xiao Che merasakan bahwa seluruh atmosfir Klan Xiao berubah. Biasanya kalau pagi seperti ini, hanya ada beberapa orang yang akan berlatih diam-diam. Tetapi sekarang, orang-orang menyebar di semua sudut, banyak dari mereka berjalan cepat dengan wajah yang tercengang.

"Suasana ini terlihat seperti mereka akan mencapai langit dengan satu langkah jika mereka bisa bergabung dengan Sekte Xiao. Tidak ada satu pun yang berpikir apa yang terjadi jika mereka benar-benar masuk ke Sekte Xiao. Saya menduga, mereka hanya akan menjadi pembawa pesan dengan tingkat terendah." Xiao Che berkata dengan sinis.

"Iri hati?" Xiao Qingyue bertanya tanpa ekspresi.

"Sesungguhnya tidak!" Selesai dia berkata itu, dia sadar bahwa Xia Qingyue yang ada disebelahnya merupakan murid Istana Awan Beku, dan tidak lebih rendah dari Sekte Xiao. Dia memonyongkan bibirnya dan berkata : "Kamu tidak sama seperti mereka… Lupakan itu, anggaplah saya tidak pernah mengucapkannya."

Xia Qingyue tidak lagi memperhatikan Xiao Che, dia berjalan ke depan. Meskipun terlihat melangkah perlahan tetapi setiap langkahnya mencapai 7 atau 8 langkah. Langkah berikut , dia sudah berada jauh didepan Xiao Che, meninggalkannya jauh dibelakang. Langkah Xiao Che terhenti, seluruh perhatiannya dicurahkan pada langkah yang dibuat Xia Qingyue. Dia berkata perlahan, "Bukankah ini langkah legendaris dari Istana Awan Beku, 'Tarian Salju Beku'? Kekuatan sakti perempuan ini seharusnya lebih tinggi dari level 10 tingkat dasar."

"Hai! Bukankah itu saudara Xiao Che!"

Terdengar suara panggilan dari sebelah kanan. Xiao Che memutar kepalanya dan melihat Xiao Yang berjalan ke arahnya. Xiao Yang mengangkat hidungnya dan memandang hina Xiao Che. Bagi Xiao Che sikap seperti ini bukan pertama kali.

"Saudara Xiao Yang. Kamu bangun sangat pagi." Xiao Che berbalik menghadap dia dan bersikap ramah seperti biasa.

"Sangat kebetulan, saya memang mau mencari dirimu, tetapi kita sudah bertemu disini. " Xiao Yang berjalan dengan tertawa.

"Ada keperluan apa saudara Xiao Yang mau bertemu saya?" Xiao Che bertanya, wajahnya penuh keheranan.

"Mmhmm." Xiao Yang mengangguk. "Sebenarnya Kakak Yulong yang menyuruh saya memanggil kamu. Dia berkata bahwa kamu yang termuda diantara kita, tetapi yang pertama menikah. Sebagai temanmu, dia ingin membuat perayaan kecil untukmu. Juga, terlalu banyak orang di pesta pernikahan kemarin, jadi sangat sulit untuk menikmati arak. Jadi ini waktu terbaik untuk menikmati sedikit arak dan sarapan. Bagaimana, kamu ada waktu?"

Mengundang dia untuk minum pagi-pagi, ini adalah tindakan Xiao Yulong yang sangat aneh. Xiao Che curiga didalam hatinya. Dia sangat waspada dengan alasan dibalik undangan Xiao Yulong ini. Tapi saat ini, ekspresi wajahnya sangat gembira, dan menjawab dengan emosi : "Benarkah Kakak Yulong mengundang saya? Tentu saja! Tentu saja saya ada waktu! Kapanpun Kakak Yulong memanggil saya, saya selalu ada waktu. Jadi apakah kita akan pergi sekarang?"

Ekspresi Xiao Che menyebabkan Xiao Yang memandang dengan hina. Dia mengangguk : "Tentu saja, ayo berangkat."

Halaman Xiao Yulong lebih besar dari milik Xiao Che sekitar 4 atau 5 kali. Bukan saja terlihat sangat mewah, tetapi juga ada gadis pelayan.

Sedikit ke arah utara dari pusat halaman berdiri pavilion segiempat, meja yang ada didalamnya telah tersedia makanan dan arak. Xiao Yulong mengangkat secawan arak dengan senyum hangat pada wajahnya : " Adik Xiao Che, kamu menikahi permata nomor satu di Kota Awan Apung. Sekali lagi, saya mengucapkan selamat kepadamu. Sebagai kakakmu, saya sangat gembira."

"Terima kasih Kakak Yulong." Xiao Che segera mengangkat secawan arak, wajahnya merah karena gembira. "Sesungguhnya pernikahan saya bukanlah hal yang besar yang harus mendapat perhatian dari Kakak Yulong. Seharusnya saya yang mengucapkan selamat kepada Kakak Yulong."

"Oh?" Wajah Xiao Yulong tampak heran. Dia bertanya sambil tersenyum, "Mengucapkan selamat untuk saya? Saya tidak mengerti."

Xiao Che menjawab dengan wajah serius, "Tidak mungkin kalau Kakak Yulong tidak tahu tentang rombongan yang akan datang dari Sekte Xiao, yang akan memilih anak muda paling berbakat di Klan Xiao untuk menjadi murid Sekte Xiao? Di generasi ini, kalau berbicara bakat, posisi, penampilan dan karakter, siapa yang dapat dibandingkan dengan Kakak Yulong? Jadi, pasti Kakak Yulong akan menjadi orang yang dipilih. Ini adalah peristiwa yang sangat menggembirakan.

"Benar! Itu benar, Kakak Yulong pasti dipilih untuk pergi ke Sekte Xiao kali ini ! Dengan adanya Kakak Yulong, tidak usah lagi yang lain berpikir tentang hal ini", Xiao Yang juga ikut berbicara. Bakatnya di Sekte Xiao hanyalah tingkat menengah. Dengan hal ini, tidak ada peluang bagi dirinya, dia tidak berani berharap apa-apa. Orang yang paling berpeluang besar di Klan Xiao adalah Xiao Yulong. Dia telah mengikuti Xiao Yulong selama beberapa tahun. Jika Xiao Yulong terpilih ke Sekte Xiao, ini akan menguntungkan dirinya. Dia merasa beberapa tahun mengabdi kepada Xiao Yulong adalah keputusan yang tepat.

Dengan ekspresi yang rendah hati, Xiao Yulong menggelengkan kepalanya : "Kalian berdua terlalu memuji saya. Klan Xiao kita memiliki banyak orang berbakat. Sejauh ini saya dapat dianggap terbaik dalam hal energi sakti, tetapi untuk memenuhi kriteria Sekte Xiao, saya belum berani memastikan. Tetapi saya akan melakukan yang terbaik untuk hal ini. Ayo, adik Xiao Che, minum untuk pernikahanmu."

Saat kata-kata ini diucapkan, jauh tersembunyi di mata Xiao Yulong , pancaran ambisi yang berkecamuk, lebih besar dari siapun juga.

Setelah menenggak secangkir arak, wajah Xao Che memerah. Pada saat ini, Xiao Yang mendekatkan wajahnya dan bertanya dengan wajah penuh senyuman : "Saudara Xiao Che, wanita yang kamu nikahi benar-benar wanita tercantik di Kota Awan Apung. Keberuntunganmu mendapatkan wanita ini membuat iri hati semua saudaramu. Suasana di kamar pengantin tadi malam… heh.. heh.. pasti menyenangkan, bukan?"

Xiao Yulong mengangkat cangkir araknya, ekspresi senyum terlihat diwajahnya tetapi matanya tak berkedip menatap Xiao Che, menyelidiki ekspresi yang diperlihatkan Xiao Che. Segera sesudah Xiao Yang menyelesaikan pertanyaannya, mata Xiao Che bersinar cerah, wajahnya penuh senyum nakal yang mereka tidak mengerti. Dia mendekatkan kepalanya ke Xiao Yang dan berbisik perlahan sambil tertawa : "Sangat menyenangkan! Heh heh heh heh… Saudara Xiao Yang, saya ingin kamu tahu, semua wanita sama. Xia Qingyue terlihat seperti burung merak yang sombong, tetapi di ranjang, dia seperti wanita jalang. Aah… rintihannya… nafsunya… sangat, sangat menyenangkan! Heh heh heh heh…."

Xiao Che menyipitkan matanya saat berbicara, seluruh wajah merah karena mabuk.

*pring*…..

Cangkir arak di tangan Xiao Yulong pecah berantakan, berhamburan diseluruh permukaan meja.