154. Senyuman pemanis

Joni seakan mendengar suara gadis pujaannya, tetapi itu tidak mungkin. untuk apa an an menemuinya, jam seperti ini gadis itu seharusnya sedang bersama Nyonya muda dan menemani Nyonya muda makan siang jika tuan dan Nyonya besar sedang keluar kediaman Kim.

"Joni...bangun. aku membawakan jus jeruk untuk mu" panggil an an sekali lagi. gadis cantik berkulit putih dengan rambut hitam panjang sebahu, mata sipit, bibir tipis dengan lipstik bewarna pink ini berjalan kedapan dan duduk di sebelah Joni Kemudian meletakkan nampan berisi minuman diatas pangkuannya.

Joni mulai membuka matanya yang tadinya terpejam dan melihat gadis cantik idaman hatinya itu tengah tersenyum manis kepadanya. ia sedikit terkejut sehingga dengan cepat dengan cepat memperbaiki posisi duduknya meskipun matanya masih terpana hingga benggong.