228. Teman yang menyebalkan (3)

Yohan memang sengaja memancing emosi dari sahabat kecilnya itu. Siapakah yang lebih memahami kebiasaan dari dokter Glen di bandingkan teman bermainnya ini. "Puff... Dasar Glen. Aku mau lihat kau masih berani marah-marah tidak jika kita sedang berjalan menyusuri setiap lorong di rumah sakit milikmu ini. Ada begitu banyak mata bawahanmu yang melihat. Sudahlah, menyerah saja he... He... Dasar monyet kecil! Kau pasti sedang memaki habis aku di dalam pikiranmu." Pikiran Yohan yang sudah hafal benar dengan kebiasaan sahabat kecilnya itu.

Dari arah belakang terlihat Dokter Glen yang sedang menarik koper di tangannya melihat dengan tajam kearah sang Presdir tampan. Didalam hatinya sedang mengumpat, "Sial! Dasar yohan jahat!!! Ia selalu saja mengetahui kelemahan ku."

Meskipun di dalam hatinya sedang bergumam, dokter tampan ini tetap saja tidak akan membalas atau marah kepada sahabatnya itu.