482. Putri kesayangannya yang manja

Sonya melangkahkan kedua kakinya masuk ke kamar putrinya. Masih melihat gagang pintu masuk kedalam kamar saja ia sudah merasa jijik dengan enggan untuk menyentuhnya. Bagaimana mungkin suaminya begitu tega membiarkan putrinya yang cantik itu terbaring di dalam dan berharap dia bisa beristirahat dengan baik di ruangan yang sangat jelek itu yang menurutnya, tidak layak untuk ditempati oleh putrinya.

"Cih! Apa-apaan ini kotor sekali, pasti banyak kuman." Kata sonya pelan sambil memasang wajah masam. 

wanita cantik ini segera mengeluarkan dan menarik di Tisu basah dari tas tangan yang di bawanya. kemudian membalutkan tisu basah itu ke pegangan pintu kamar dan mulai membukanya secara perlahan dengan sangat hati-hati.

Ceklak...