Lima puluh

Meera membuka matanya perlahan, mengerjap kan matanya beberapa kali, matahari pagi yang masuk melalui celah-celah jendela cukup membuatnya silau. Diliriknya jam yang menempel di dinding kamarnya. Meera terkejut, pukul 7.09, ia baru bangun. Meera segera turun dari kasur dan melihat ke tempat tidur anak-anaknya. Tidak ada, Meera panik. Saking paniknya, Meera sampai terjatuh karena menginjak mainan anaknya saat hendak keluar kamar. Adrian yang melihat malah tertawa terbahak-bahak, dia juga sempat mengambil foto menggunakan ponsel pintarnya.

"Ini momen langka, harus di abadikan." Meera mendelik kesal, dan tetap melangkah keluar. Adrian menahannya.

"Eehh, mau kemana?"

"Aku mau keluar, mau memandikan Farhan sama Hana. Kau tidak membangunkan ku."

"Kau ingin keluar dengan keadaan begini?" lingerie yang memperlihatkan semua lekuk tubuhnya, rambut sedikit acak-acakan yang membuatnya tambah seksi.