WebNovelKata Kita64.90%

lambaian terakhir diujung dermaga(derita sang perantau)

ingatan itu terus menyeruak

menjadi air mata tak beriak

lambaian terakhir diujung dermaga..

dalam pelukanku air matamu tumpah rua,

basahi mata indahmu, angugrah sang pencipta

bisikan manjamu merengek di pelupuk telinga

uda... jangan pergi... rinduku belum lagi reda

kuusap hijab ungumu sembari berkata

aku pergi untuk menjadikanmu ratu di rumah kita

dan itu perlu banyak sekali dana..

dinda, percayalah aku pergi pasti kita akan bersua..

namun lambaian terakhir menjadi tanda, kamu pergi dalam dgn sakit yg kamu derita

kini cuma pusaramu kupeluk, dalam isak tangis pilu penuh lara

kamu pergi dinda.. tanpa sempat mengucap kata pisah

kamu pergi dinda..meninggakan rajamu sendiri dalam rumah kita

yg telah kubangun untukmu di seberang samudera.