Dendam adalah penjara
Cinta adalah anugerah
Kamu adalah anugerah yang terpenjara
Dengan segala semiotika dan retorika akan sebuah dilema
Apakah saya pantas membuai akan cinta?
Sebuah aksara yang pernah diukir masa
Pada dinding paleolitikum prasejarah
Berkata ia untuk bertahan dengan seksama
Saya hanya mau mecintaimu dengan segala nikmat surga
Memeluk mesrah hasrat senggama
Bersetubuh dengan waktu yang jengah
Menggeliat nafsu bejat untuk bercinta
Mungkin Anda bertanya pada rupa
Apakah cinta ini salah?
Hiprokrit jika Anda menolak cinta tanpa nafsu
Dengan menutup sipu muka yang malu
Tapi ini bukan perihal aib yang ditutupi rindu
Tapi cinta untuk seumur waktu
Bui akan rasa yang berjalan untuk setubuh
Mengais isak yang tak utuh
Berujar rindu kepadamu
Saya yang lelah berpura pura dalam senyum sipu
Tapi hati mengiris setiap iluh
Saya rindu