4. Before Death

SomeOne's POV

Aku memutuskan untuk keluar dan mendekati anak itu di rumah mereka. 

Aku harus melakukannya, ketika aku melihat layaknya episode di otakku ... itu melibatkan dia. 

Aku mungkin hidup di neraka selama beberapa dekade tetapi aku tidak akan membiarkannya terjadi kali ini ... tidak lagi. 

Seperti apa yang aku lakukan ketika keluarganya meninggal.  Aku sudah meramalkan apa yang akan terjadi hari itu ... tetapi aku membiarkannya tergelincir, aku yang membiarkannya

Aku sendiri sudah berada di kamarnya, beristirahat di tempat tidurnya.  Saat aku mendengar ketukan tiba-tiba di pintu. 

"Mereka ada di sini ...," kataku pada diri sendiri.

Lalu kudengar pintu dibanting ...

Lalu aku keluar di jendela dekat tempat tidur yang tempat tadinya aku baringkan tadi. 

Baiklah, aku akan menunggu di sini ... mereka tidak bisa melihatku, mereka seharusnya tidak melihatku atau tidak maka aku akan menyiksa mereka.

Keberadaanku kepada makhluk-makhluk ini yang akan membuatkh tidak berguna untuk anak di dalam rumah.

Woo Bin's POV

Sudah lewat jam dua belas mala

Saat itu pula aku mendengar ketukan di pintu ...

Aku ragu-ragu untuk membukanya... tapi kemudian aku pikir mungkin itu tetanggaku yang membutuhkan bantuan.

Namun ketika aku membuka pintu... Ada delapan orang berdiri di depan  pintu. 

Aku merinding ketika aku melihat wajah mereka ... mata merah .. lalu mereka tersenyum ... terlihat taring di dalah satu bagian gigi mereka. 

Aku bisa melihat taring. Tiba tiba salah satu dari mereka mendorong pintu dengan keras, membanting ke dinding.  Aku melangkah mundur ... tapi pria yang lebih tua itu memegang leherku. 

"A-siapa kamu?" Aku bertanya merasakan sakit di tenggorokanku.

Mereka malah menjawabku dengan tertawa ...

Dia kembali melemparku ke dalam ... Hingga punggungku menabrak dinding. 

Akj biaa mendengar beberapa tulangku patah ... itu menyakitkan.  Lalu kepalaku... Aku melihat darah di lantai saat aku menyentuh tanah. 

Aku tidak bisa bergerak lagi,

"Apakah kamu tidak penasaran dengan siapa yang membunuh keluargamu?" Pria itu bertanya padaku sambil tertawa,

"Itu aku ... aku membunuh ibumu ... aku membunuh ayahmu ... dan aku bermain denganmu  Kakak "katanya, lalu dia tertawa sangat keras. 

Dia seperti iblis yang menyamar. 

"k-kenapa?"  Aku bertanya untuk menahan napas,

"Kenapa? Hahhaha! Kenapa? ... ayahmu tidak memberitahumu?" Dia bertanya padaku, aku berhasil menggerakkan kepalak untuk menjawab pertanyaannya. 

"Ayahmu membunuh anakku! Dia adalah seorang vampir slayer (pemburu vampire) ..." katanya. 

Aku bisa melihat amarah di matanya ... sangat panas. 

"Aku tidak bisa meminum darahnya sebanyak yang kuinginkan ... tidak juga adikmu. Ada juga setetes darah di pembuluh darah ibumu ... itu sebabnya aku mematahkan tulang mereka berkeping-keping."  Dia berkata dengan marah. 

"Kurang ajar kau!"  Kataku berbisik ..

Aku hampir tidak bisa bernapas ... ada sesuatu yang menekan dadaku. 

"Jangan khawatir kamu akan melihat mereka nanti ... tapi sebelum itu, aku ingin kamu merasakan sakitnya sebelum mati .. Aku ingin kamu merasakan apa yang anakku rasakan ketika dia meminum darah ayahmu," katanya.

Lalu dia mengangkatku dari lantai dan melemparku.  Tulang rusukku kembali patah segera saat aku menabrak langit-langit dan kemudian medarat lagi pukulan lain di kepalaku ketika saya telah tergeletak di tanah. 

Aku tidak bisa berpikir lagi ... Aku hanya bisa menghitung nafas ... Ini sungguh sangat menyiksa. 

Aku bahkan tidak bisa menggerakkan jari atau bola mataku.

Hanya air mata terus jatuh dari mataku.  aku memang berharap untuk menemukan pelaku suatu hari nanti ... tetapi tidak seperti ini.  Di mana tidak ada yang bisa kulakukan selain menunggu kematianku ....

Tidak, aku sebenarnya berdoa untuk kematianku. Saat aku berharap ingin bertemu dengan pembunuh keluargaku.