Author
Gak suka yang berbelit- belit...nanti kalian bosan...yang penting pendek tapi padat...comment terus ya...♥️♥️♥️...🙏🙏🙏
--------------++++++++++++----------------
Tol! Tok!
" Bu!" sapa seorang gadis.
" Ya, Ran?" tanya Venus.
" Tadi Pak Fabenza telpon beberapa kali," lapor Ranti.
" Hmmm!" jawab Venus.
" Mr. Sean telpon minta ketemu besok pagi," kata Ranti
" Jadwalkan jam 10!" jawab Venus.
" Apa meeting hari ini jadi, bu?" tanya Ranti. Venus tidak menjawab, pikirannya lari kemana-mana.
" Bu?" panggil Ranti lagi.
" Hmm? Ya?" tanya Venus.
" Ow...meeting? Ya! 10 menit lagi!" kata Venus. Aku harus melupakan kejadian barusan. Dia bukan milikku lagi. Aku dengan Ben sekarang! batin Venus. Setelah 10 menit, Venus pergi ke ruang meeting. Tapi selama meeting pikiran Venus tidak fokus ke pekerjaan, tapi berkeliaran kemana-mana lagi.
" Ran! Kamu catat semua, ya! Kepala saya mendadak pusing," bisik Venus dan beranjak keluar ruangan. Venus pergi ke atap gedung kantor, disana dia berdiri lalu berteriak dengan keras.
" Brengsek kamu Callllllll! Kenapa kita harus ketemu lagiiiiiiiii!" Venus menutup wajahnya dan menangis. Kenapa? Kenapa? batin Venus. Cukup lama dia berada diatap gedung, dihapusnya sisa-sisa airmatanya yang kering terkena angin.
" Halo, Nin! ...Ada waktu sebentar? ... Aku mau kamu jujur! ...Apa yang terjadi pada Calleb saat aku di Aussie? ...Jangan bohong! ...Please, Nin! Jangan bikin aku membencimu! ...Aku ketemu dia, Nin! ...Cal! ... Dia..buta dan cacat! ...Kenapa kamu diam? ...Apa ada yang kamu rahasiain selama ini? ...Kamu sahabat aku! ...Apapun keputusan yang aku ambil, kamu tidak berhak merahasiakan apapun dariku ... aku kecewa padamu, Nin! ...Apa maksudmu? ...Kamu memberitahu dia tapi aku tidak? ...Sebenernya kamu sahabat siapa? ...Aku bener-bener kecewa padamu!
Venus tersandar didinding, kenapa mereka tega membohongiku seperti ini? batin Venus. Ben sudah duduk di sofa di ruangannya saat Venus menuju ruangannya dan membuka pintu kantornya.
" Kamu kemana aja sayang? Aku sangat khawatir denganmu," kata Ben langsung berdiri dan memeluk Venus. Venus hanya diam tanpa membalas pelukan Ben.
" Apa kamu marah karena perkataanku tadi pagi?" tanya Ben sedih. Venus masih diam, dia melepaskan pelukan Ben dan duduk dikursi kerjanya. Saat ini dia sedang malas menjawab ataupun bicara. Yang dia butuhkan adalah tidur sehingga dia bisa melupakan sejenak segala yang terjadi. Ben menatap nanar wanita dihadapannya. Hatinya merasa sakit dengan sikap yang ditunjukkan Venus padanya.
" Tolong jangan diamkan aku seperti ini," ucap Ben.
" Please, Ben! Not now!" jawab Venus. Dia tidak tega marah sama Ben walau pria itu telah membohonginya. Karena dia berhutang banyak pada pria itu.
" Tapi ada apa? Apa aku sekarang adalah orang lain bagimu?" tanya Ben mendekati Venus dan menyentuh wajahnya.
" Ben, a...,"
" Masuk!" kata Venus saat ada yang mengetuk pintu. Ranti masuk dengan membawa map.
" Ini semua hasil meeting tadi, Bu! Kontrak dengan Pak Untung apa kita batalkan?" tutur Ranti. Venus berpikir sejenak.
" Nggak! Saya akan berangkat ke Indonesia," jawab Venus.
" Sayang!?" kata Ben terkejut.
" Siap, Bu! Saya akan menghubungi Pak Untung!" jawab Ranti.
" Batalkan!" kata Ben tiba- tiba.
" Aku nggak suka, ya, kalo kamu mencampuri urusan pekerjaanku," kata Venus marah.
" Aku nggak suka kamu kembali kesana," kata Ben keras.
" Ranti! Kamu keluar dulu," kata Venus. Ranti mengangguk dan segera meninggalkan ruangan Venus.
" Kenapa? Apa kamu ingin aku terus sembunyi?" tanya Venus kesal.
" Aku tidak mau, ven?" jawab Ben.
" Apa kau tidak percaya padaku Ben?" tanya venus lagi. Ben memandang lembut pada Venus.
"Aku percaya Ven!" jawab Ben. Hatimu yang aku tidak percaya, batin Ben.
" Please, aku mohon!" mohon Ben dengan wajah sedihnya. Venus menatap Ben tajam.
" Apa kamu takut aku akan mencari Calleb?" tanya Venus, seketika wajah Ben berubah.
" Jangan pernah menyebut nama pria brengsek itu lagi!" kata Ben menahan amarahnya, lalu pergi meninggalkan Venus. Venus terduduk dikursinya, dipegangnya rambutnya dengan agak kencang. Arrgghhhh! Kenapa perasaan ini nggak mati aja! batin Venus kesal.
Venus ada undangan peluncuran product di sebuah hotel berbintang, dia tidak pulang karena pekerjaan yang menumpuk.dikantor. Dia pergi ke undangan dengan pakaian yang ada dilemari kantornya. Dia melihat dirinya dicermin, cukup! batin Venus.
" Ya, ampun, bu! Cantik sekali!" puji Ranti. Venus tersenyum lalu pergi bersma Ranti.
Venus yang datang dengan pakaian yang agak terbuka dibelakang, mengundang pria hidung belang menatapnya tanpa berkedip.