1

Urg...

Aku seorang gadis berdarah tengu, tengu murni, rambutku berwarna hitam pekat dan mata berwarna emas.

Aku didisi, di wilayah yang di kuasai tengu, hanya menjadi piguran saja, tidak lebih

Di sini ada temen sepermainan ku  ya walau cuma 2 orang yang umurnya lebih tua dari ku 6 tahun. Mereka berdua bernama Sou dan Kou, kembar. Sou lah yang menjadi sang kakak

Disaat umurku 4 tahun, seorang gadis kecil datang, ku rasa dia bukan keturunan tengu tapi mengapa bisa disini, dia aneh. Dia seperti manusia tapi aneh... Dia bernama akane

Yang biasanya aku bermain dengan sou dan kou namun setelah datangnya akane, sou dan kou lebih suka bermain dengan akane dan setiap aku ingin bermain bersama, pasti mereka akan mencampakanku, mendorongku bahkan membuatku terjebak dihutan, mereka mengerjai ku

Aku tidak suka dengan akane, dia menyebalkan, semua yang orang jadi menyukainya dan mencampakkan ku, bukan aku terlalu iri. Tapi benar benar di campakan

Saat dia tinggal di sini untuk periode yang lama, tempat tinggalku yang biasanya ada pembantu yang membersihkannya hilang, di taruh di tempatnya, makanan yang biasa nya di antar karena aku tidak memiliki akses untuk makan langsung, jadi jarang di antar dan membuatku kelaparan

Sesekali aku curi curi lihat apa yang terjadi kenapa bisa seperti ini, oh aku tau ternyata ini ulahnya sih kembar. Mereka tidak senang mengetahui aku tidak suka pada akane

Suatu hari. Aku melihat sou sangat marah pada akane membuat akane menangis, setelah ku dengar dengar ternyata akane membuatkan sebuah onigiri dan menawarkan pada kou namun kou tidak mau dan menawarkan nya pada sou, membuat sou berfikir bahwa dirinya di nomer dua kan.

Seluruh keluarga me nomer duakan dia karena kou lebih hebat, tapi menurut ku tidak. Sou lebih hebat, akane yang menangis pergi entah kemana membuat kekacauan dimana mana yang menyebabkan sou di marahi dan dihukum.

'sou' walau umurku masih kecil, aku merasa hatiku ter iris

Di umurku yang ke 6, kediaman akane terbakar, ga usah tanya, itu akibat kebodohan akane sendiri

Sou dan kou masuk kedalam menyelamatkan akane, mereka tidak sadar kalau masuk kedalam artinya menghantarkan nyawanya sendiri

'kah bodoh' makiku dalam hati. Jangan salahkan umurku, aku dewasa kecepatan

Banyak tengu tengu lainnya berterbangan menyirami api yang membakar, kou berhasil menyelamatkan akane, sedangkan sou? Pasti masih di dalam

'Mengapa kalian meninggalkan sou?'

Aku yang entah bagaimana seperti kerasukan setan, aku menerobos masuk untuk menyelamatkan sou yang terkapar lemah diatas kayu itu. Asap sangat tebal..

Aku dengan kekuatan yang tidak bisa dibayangkan lemahnya mencoba untuk menyelamatkan sou dan kerja kerasku terbayarkan sou selamat, aku berhasil memikulnya lebih tepat menyeretnya sambil merangkulnya sambil terbang, aku pasti tidak akan menapakan kaki diatas alas yang hangus ini, namun aku punya firasat yang buruk.

Saat aku menoleh ke atas, ternyata plafon sudah tidak ada harapan dengan cepat aku mendorong sou keluar dan plafon itu jatuh menimpa punggungku dan merusak sayapku. Sayap ku rusak hampir 3/4 nya

Dan mereka baru sadar setelah mereka mengobati sou yang pingsan. Kurang lebih sehari setelah api itu padam.

Aku demam tinggu untuk waktu yang lama, walau aku tidak terbangun bukan berarti aku tidak bisa mendengar.

Aku mendengar para pembantu mencaci maki ku, dan menyalahkan ku, bla bla bla bla...

Air mataku ingin keluar... Maka keluar lah.

Dan setelah demam tinggi.. aku terbangun dalam keadaan demam pula dan terbatuk batuk. Batuk itu ... Terdapat darah..

Air mataku kembali mengalir, kepalaku sangat pusing sangat sakit sakit sekali aku rasa tidak akan bisa terbangun untuk waktu yang lama

Aku kembali pingsan... Untuk satu minggu aku hanya bisa berbaring di atas matras tipis ini, jangan bisa ku harapkan bisa mendapatkan perlakuan seperti akane

Minggu kedua, seorang dokter datang dan memberi ku obat secara ogah ogahan, bubur yang ku makan pun dimasak dengan ogah ogahan.

Aku harap. Aku bisa sembuh total dan bermain bersama.

Tapi itu hanyalah ilusi belaka. Karena sayapku hilang 3/4 nya maka tubuhku menjadi sangat lemat, seperti untuk berdiri saja kakiku gemetaran, berjalan? Ga usah di harap aku hanya bisa duduk.. dan menyeret tubuhku

Untuk terbang? Tidak mungkin.

Waktu ku terbangun lebih sedikit dari pada waktuku tertidur

Sungguh menyedihkan ya