Takdir ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATU

Di suatu desa hiduplah seorang pemuda di gubuk kecil dan bekerja di ladang, ia sangat jujur, ulet, dan dan senantiasa bertawakal kepada Allah SWT. Ia hidup sebatang kara, kedua orang tuanya sudah meninggal dunia sejak ia berumur 16 tahun. Ia memiliki tujuan hidup selalu jujur dalam melakukan pekerjaannya dan selalu hidup dengan kehalalan walaupun itu pahit. Di suatu ketika saat ia baru memanen sayuran ia pergi ke sungai untuk mencuci sayurannya. Pada saat ia sedang mencuci sayuran dengan rauk muka terkejut ia melihat banyak buah jeruk hanyut d sungai. pada saat itu ia berfikir untuk mengumpulkan buah tersebut, ia berfikir mungkin sang pemilik jeruk akan datang mencari jeruk-jeruk nya dengan menelusuri sungai. Si pemuda dengan besok hatinya menunggu pemilik buah tersebut tetapi sudah beberapa jam ia menunggu pemilik dari jeruk itu pun tak kunjung datang. pada saat itu sekian lama ia menunggu ia merasa lapar, dengan tak sengaja iapun memakan salah-satu jeruk tersebut. Setalah ia memakan buah tersebut ia baru menyadari bahwa jeruk tersebut bukan miliknya, dan iapun berfikir bahwa jeruk yang ia makan itu tidaklah halal, berarti ia telah melanggar perintah Allah SWT. Dengan keadaan hati gelisah iapun berfikir untuk menemukan pemilik jeruk tersebut, untuk minta kehalalan jeruk yang telah ia makan. setelah beberapa menit ia menelusuri sungai tersebut akhirnya ia menemukan suatu gubuk kecil di pinggir sungai dan terdapat kebun jeruk d sampingnya. pemuda itu berkata " pasti ini rumah pemilik buah jeruk ini" dengan rasa takut iapun mengetuk pintu rumah itu..(tok tok tok) Assalamualaikum (tok tok tok) Assalamualaikum.. Dan akhirnya dan seseorang yg membuka pintu tersebut. Ia berkata"Hai pemuda apa yang kamu lakukan disini, dan mengapa kau bisa sampai ke sini". pemuda itu menjawab " Aku ingin ke sini ingin mengembalikan buah-buahan ini, yang aku temukan di sungai pada saat aku mencuci sayur-sayuranku, aku juga ingin meminta maaf karena aku telah memakan salah- satu buah ini, aku ingin meminta kehalalan buah yg telah aku makan. karena aku takut Tuhanku marah karena aku telah memakan makanan yang haram" . Bapak itupun menjawab "hai pemuda ya aku telah menghalalkan buah yang engkau makan tetapi aku punya satu syarat". pemuda itu menjawab" apakah syaratnya, semua akan ku lakukan agar kau memaafkan ku dan agar Tuhanku tidak marah". bapak itu menjawab" syaratnya adalah nikahi putriku, putriku itu buta, tuli, bisu, tidak bisa berjalan, dan tidak punya tangan, apakah kamu ingin menerimanya dengan sepenuh hati". dengan hati berat hati pemuda ini menerima persyaratan bapak itu. dengan berkata" baiklah aku menerima persyaratan yang telah bapak katakan". Beberapa hari kemudian ia pun menikah, tetapi perempuan tersebut tidak di izinkan untuk menemui pemuda tersebut sebelum ia menikah. Pernikahan pun akhirnya selesai, mereka telah menjadi suami istri. Pada saat ia masuk ke kamar ia mengatakan "Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu", lalu ada yang menjawab salamnya. ia berfikir siapa yang akan menjawab salamnya kerena istrinya itu bisu dan tuli. Dengan terkejutnya ia membuka pintu dan melihat seorang perempuan yang sangat canting yang sedang menunggunya, ia terkejut. ia berlari keluar dan menemui mertuanya. Dan berkata" pak siapa perempuan di dalam kamar itu, mana istriku yang kau bilang buta, tuli, bisu, tidak bisa berjalan dan tidak punya tangan." Bapak itupun berkata " hai pemuda perempuan itu adalah putriku, ia adalah perempuan yang telah kau nikahi, dia adalah istrimu." pemuda itupun terkejut dan mengatakan" mengapa keu membohongiku perempuan yang ada di dalam kamar itu tidak sesuai dengan apa yang kau katakan kepadaku." hai nak aku mengatakan putriku buta karena ia tidak pernah melihat sesuatu yang di larang, aku mengatakan putriku tuli karena ia tidak pernah mendengar apapun itu yang dilarang, aku mengatakan putriku bisu karena ia tidak suka membicarakan tentang orang lain, aku mengatakan putriku tidak bisa berjalan karena ia tidak suka keluar keluyuran di luar, dan aku mengatakan putriku itu tidak punya tangan karena ia tidak pernah mengambil apapun yg bukan miliknya, masuklah ke kamarmu ia adalah istrimu, ia sudah halal bagimu. Dengan keadaan masih tidak percaya pemuda itu pun menerima apa yg di katakan bapak tersebut.

Hai pembaca yang Budiman mudah-mudahan apa yang saya tulis ini bermanfaat bagi pembaca sekalian.. Terima kasih

WASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATU.