Pagi itu langit biru membuka hari, di temani hangatnya sinar matahari yang menembus dinding kayu sebuah kamar kecil di atas sebuah gedung mini market. sebuah gubuk kecil yang tertata indah. berwarna warni dan di lengkapi unga bunga yang bermekaran. ruangan yang sangat sempit, kamar sekaligus ruangan dan dapur. berbalutkan warna ceria. Tubuh kecil dengan kulit yang bercahaya masih menikmati mimpi diatas tempat tidur kecil yang empuk. seakan tak mau terbangun dari tidurnya meski matahari semakin tinggi. hingga bunyi alarm yang lucu berbunyi keras....
bangun bangun hai pemalas, saatnya cari duiiitt.
tubuh yang tadinya terlelap terbangun dengan mata tertuup dan melompat mencari dimana bunyi suara itu sembari ingin mematikannya. tangan mungil itu mengucek kedua mata dan merapikan rambut panjangnya yang berantakan. dia segera beranjak dari tidurnya mengambil sikat gigi kemudian menyikat giginya di luar rumah di sudut gedung itu sambil merasakan sejuknya terpaan angin pagi..
Anna itu namanya, gadis mungil berusia 21 Tahun dengan tinggi 154cm, kurus, mata cipit, hidung mancung dan berambut ikal hitam. Dia hidup seorang diri. orangtuanya meninggal pada kecelakaan pesawat ketika dia berumur 10 tahun. Dia dari keluarga yang berada tapi saat dia berumur 17 tahun dia lari dari rumah karena merasa terkekang. dia melepaskan kemewahannya untuk sesuatu yang tak diletahuinya. berkali kali pelayan pribadinya mengejar dia tapi dia berhasil melarikan diri. Ketika dia melepaskan kemewahannya diapun harus bekerja untuk memenuhi kebutuhannya. Dia bekerja disebuah toko roti sebagai kasih.
pagi itu jam sudah menunjukkan jam 9 dan dia harus bergegas ketempat kerjanya, karena sedikit lagi dia akan terlambat. meskipun Bosnya begitu baik padanya tapi dia tidak mau memanfaatkan kebaikan itu. jarak tempat kerjanya hanya 150m dari rumahnya. sengaja di mencari tempat yang dekat karena dia masih bermasalah dengan jam bangunnya. sambil berlari dia menuruni anak tangga basi yang melingkar dari rumah atapnya sampai kebawah depan mini market itu. bergegas dia masuk kemini market dan mengambil kopi instan siap saji lalu berjalan dengan langkah cepat menuju tempat kerjanya. seperti kebiaasaan lagu yang ceria selalu di dengarnya melalui headset kuning ngejreng kebanggaannya. hari ini dia begitu bahagia karena hari ini dia akan menerima gaji yang sudah lama di tunggu tunggu karena dia berencana untuk membeli skutter impiannya. (padahal dia orang kaya, tinggal telpon pelayannya pasti dapat beli yang pang bagus). tangan kecilnya meraih gagang pintu tokoh RAMBread dan menarik keluar sehingga pintu itu terbuka
"Morniiiiing" teriaknya kegirangan
seorang lelaki tinggi badan atletis dengan seten baju hitam yang sedang berada di balik lemari pajangan terkejut.
"mimpi apa neng" ujarnya
"mimpi ka Berry" goda Anna sambil mengedipkan mata kirinya dengan senyuman yang merekah indah di bibir kecilnya.
"meskipun begitu pakai sepatu yang benar" ucap berry menunjuk sepatu anna yang berbeda model.
anna pun baru sadar karena dia cepat cepat sehingga sembarangan saja memakai sepatu...
sambil tersipu malu anna membela diri
"hee jaman sekarang donk" diapun melarikan diri menuju kedalam ruangan ganti. Berrypun hanya bisa menggeleng kepala.
beberapa menit kemudian anna kembali dan membantu membersihkan tokoh sebelum tokoh itu di buka.
tokoh itu adalah milik dari Berry. dia memiliki hobby membuat roti sampai akhirnya rotinya terkenal dan banyak dicari. setiap jam 5 sore rotinya sudah habis terjual.
tepat jam 10 pagi tanda Closed diganti jadi Open.tandanya Anna sudah berada di balik meja kasir dan berry di bagian dapur.
pembelipun 1 persatu masuk dan memesan sesuai apa yang mereka inginkan.
tiba tiba pintu berbunyi, nampak silau karena cahaya matahari. dengan langkah yang panjang seorang pria tinggi berambut panjang yang di ikat mendekati kasir. dengan memakai kacamata hitam setelah baju yang rapi, hidung yang mancung dan kulit putih. sambil melihat roti roti yang ada di pajangan. Annapun memerhatikan gerak geriknya. dia begitu charming dan gagah. anna tak sedetikpun berkedip terpesona dengan kegantengannya.
"maaf apa ada yang salah?" ucap lelaki itu
anna masih terdiam membeku
"hallo...miss ??" sekali lagi dia mempertanyakan sikap anna
"eh oh...maaf. " anna gugup
"mau yang mana?" anna mencoba mengalihkan pembicaraan
"saya mau yang keju dan sebungkus matcah" laki lKi itu menunjuk roti yang diinginkan
"janganlah cepat terpesona nanti kamu kecewa" ucapnya yang membuat mata anna tiba tiba terbuka lebar
"hahahaha"tiba tiba anna tertawa keras. laki laki itupun membayar sesuai jumlah yang tertera
"anna kan?? aku nick" ucapnya sambil membuka kacamata dan memainkan mata sebalah kiri kepada anna. annapun terkejut darimana dia tahu namanya. anna mengecek ID cardnya tapi ternyata dia belum memakainya. darimana dia tahu nama anna?. laki laki itupun meninggalkan anna yang masih terlejut dibuatnya. perlahan bayangan laki laki otu menghilang dari pandangan anna
"belum pernah lihat cowok ganteng?" goda berry
"what???" anna sontak menjawab
"habis reaksimu seperti itu" ucap berry
"dia tahu namaku, darimana coba" ucap anna bersemangat
"sudahlah...pasti balik lagi dia" berrypun kembali kedalam
"penasaran donkk " teriak anna
hari itu anna masih saja memikirkan nick. dari mana dia tahu nama anna yang membuat anna penasaran. bahkan berulangkali anna menanyakan hal yang sama kepasa berry sampai jam kerja berakhir. dan annapun kembali pulang kerumah.