1 PERTEMUAN

Berjalan di pagi hari di tengah kota yang selalu menyesakan, Bandung tempat di mana kaki ini selalu berjalan menapaki pahit manisnya hidup.

Sungguh keras bukan hidup di kota yang penuh sesak dan macet dimana-mana.. (huft)

Aku sekarang mahasiswa tingkat akhir disalah satu Universitas ternama di Bandung, namanya Universitas X, aku mengambil jurusan sastra, aneh bukan? Sebenarnya akupun gk berminat banget mengenyam pendidikan di salah satu jurusan sastra.

Karena bagaimanapun aku harus tetap menjalaninya karena kedua orangtua ku ☺️

"Hei za kamu udah ketemu pa odang belum?" Tanya ila yang berlari ke arah ku

"Lho ada apa emang nya la? Kenapa pa odang memanggilku dan kamu sampai lari" gini?" Gumamku heran

"Udah lah jangan tanya ke aku, aku pun hanya di suruh sama bagian TU untuk memanggilmu, sudah sana buru za" gumam ila sambil mendorongku segera menuju fakultasku

( ada apa yah ? Duh apa ada masalah yah ?) gumamku dalam hati

*Di Fakultas Sastra*

Aku langsung menuju ruang TU dan bertanya ada apa mencariku dan aku langsung di arahin ke ruang dekan fakultas sastra, sunggu aku degdegan takut sesuatu terjadi.

Tok-tok-tok...

" masuk" ujar pa Dekan

" Assalamualaikum pak, maaf mengganggu waktu bapak" kataku gemetaran

Pak Dekan tersenyum dan mengajak ku duduk dan berbincang setelah itu baru ke inti permasalahannya.

"Antasha Zsaza, bapak tau pasti kamu sudah degdegan mengapa bapak memanggil kau keruangan bapak" gumam pak dekan sambil melepas kacamatanya " nak, bapak memanggil kamu kesini bapak mau menyampaikan bahwa kamu berhasil lolos mewakili Universitas X untuk ke Korea Selatan, kamu dan satu orang lainnya akan pergi ke Korea Selatan mewakili Universitas kita, bapak yakin kamu mampu membanggakan Universitas kita di Korea selatan" gumam nya

Dengan rasa tidak percaya aku bertanya " bener pak? Apa bapak dan jajaran kampus tidak salah orang pak?" Gumaku tidak percaya

"Bapak sangat yakin nak, bahwa zsaza mampu membawa harum nama Universitas kita pada dunia" gumam bapak Dekan dengan tersenyum meyakinkan dan menepuk pundakku menandakan sangat bangga terhadapku.

"Baik pak, terimakasih atas kepercayaan bapak kepada zsaza, zsaza akan berusaha semaksimal zsaza dan tidak akan mengecewakan bapak" sambil tersenyum

"Baik nak, segala keperluan, seperti passport, visa dan yang lainnya akan di urus oleh TU universitas, kalian akan saling bertemu untuk berfoto bersama lusa di depan rektorat, kamu hanya perlu mengurus keperluanmu selama disana ya, dan jangan lupa untuk meminta izin kepada orangtua mu"

" baik pa, terimakasih pak sekali lagi, saya pamit undur diri pak, untuk menyiapkan segalanya, assalamualaikum" sambil kekuar dari ruangan bapak Dekan

Aku tak percaya bahwa aku terpilih mewakili Univesitas ku untuk sebuah study banding ke Korea, selain aku bangga karena aku terpilih tapi aku juga senang karena aku bisa menginjakan kaki ku di negara yang paling aku damba-dambakan, (ahhh senangnya) gumamku

Keluar dari gedung Fakultas ternyata teman temanku yang lainnya sudah menyambut, dan sudah mengetahui tentang hal ini, mereka memberiku selamat dan mengucapkan perpisahan, sungguh terharunya diriku. Aku pun menyalami mereka satu persatu dan pulang bersama sahabat terbaiku ila.

Di tengah jalan ada yang menabraku sampai kita berdua jatuh da akupun kesal dan memarahinya.

"Apakah kamu gk punya mata? Ini kan jalan umum, apakah kamu tidak diajarkan untuk bilang permisi atau gimana? Lihat kami jatuh, bahkan kamu pun tidak berniat minta maaf dan membantu." Tapi pria itu hanya datar dan terus menuju mobilnya, (cihh, dasar pria kaya, hanya bisa menindas saja) gumamku kesal

(Jangan sampai aku bertemu dengan pria itu lagi, sungguh pasti hari-hari ku akan membosankan) gumamku lagi. Itulah awal dari sepotong ceritaku.