DOA terindah

Setelah sholat usai orang-orang langsung bergegas beranjak dari tempat sholatnya dan terburu-buru melipat mukenah nya dan kemudian pindah duduk dibarisan belakang untuk mereka sekedar membenarkan posisi rambut, jilbab atau kerudung, atau kerapihan pakaian ada yang sesekali menancapkan make up tipis diwajah mereka yang sudah luntur karena air wudhu, sedangkan yang lainnya masih sibuk dengan suasana lain hal nya dengan Suri yang masih betah berlama-lama duduk bersimpuh dengan masih mengenakan mukena nya berwarna putih tulang motif bunga semi sulam usus khas Lampung berwarna merah bercampur hijau lumut miliknya ia masih saja berdoa sekhusuk-khusuknya sambil sesekali memejamkan mata tanpa memperdulikan aktivitas di sekelilingnya " hatinya yang gundah masih memikirkan kebaikan dan perlindungan serta kebarakahan kehidupan nya dan keluarganya terutama ibunya yang kini berada jauh darinya agar selalu diberikan kesehatan serta agar diberikan kebaikan dunia dan akhiratnya, kemudian karena dirasa cukup berdoanya suri menutup nya dengan mengusapkan telapak tangan nya ke wajah nya yang kini berubah sendu .

tanpa sengaja dia mendongakkan wajahnya ke arah depan karena sedari tadi hanya menunduk sehingga tengkuk lehernya terasa panas dan dua pasanga mata saling menatap tanpa sengaja

"dug ...dug....dug" debaran hati Suri yang menjadi kiat menguat dan semakin kencang tatkala melihat sepasang bola mata indah yang sedari tadi sebenarnya sudah memikat pandangan Suri, sepersekian detik pandangan mereka masing beradu yang kemudian disadari Suri untuk langsung mengalihkan pandangannya, dalam hati ia merasa sangat senang dilain sisi ia merasa gundah lagi kalau-kalau kebahagiaannya ini hanyalah tatapan semu yang fana tanpa arti yang memaknai pada dasarnya.

mungkin hanya tatapan yang hanya kebetulan semata pikirnya dalam.....

mungkin juga tatapan mata yang disana juga tidak berniat memandangku.....

mungkin juga tatapan mata yang disana tidak merasakan apa- apa atas tatapan kami...

atau mungkin juga tatapan mata itu penuh sesal karena bukan tatapan mata lain yang lebih sempurna yang seharusnya menatapnya dalam....

Suri pun justru bertambah sendu kemudian dia pun berusaha mengalihkan pandangan dan fikirannya untuk segera berlalu dan melupakannya.

tapi justru bukannya dia bisa lupa malah semakin jelas mereka bertemu saat hendak menaiki tangga sosok DIA muncul lebih dulu dan segera mendahului nya, tampak dari arah belakang Suri bisa menatap sosoknya yang sempurna dari balik punggung dan ransel hitam nya ,,,pakaian nya yang rapi ,tangannya yang masih mengenakan arloji silver di tangan kanan nya dimasukkannya ke saku kanan nya, rambutnya yang masih sedikit basah oleh air wudhu menyatu dengan minyak rambut sehingga membuat nya tertata rapi, wangi parfumnya yang masih tercium menawan lewat udara yang masih menyimpan kenangannya kemudian sosok DIA berjalan melewati parkiran motor yang sedikit sempit sambil sesekali melirik ke arah motor Honda yang yang sepertinya itu miliknya kemudia DIA menghampiri sesuatu dari bagasi motornya dan setelahnya bergegas pergi melewati tower penyimpanan air yang mencipratkan air dari atasnya " kemungkinan tadi luber isinya"

sesekali air itu mengenai badannya kemudia DIA sedikit berlari untuk melaluinya sambil menutupkan tangan kanan nya ke arah dahi untuk sekedar menutupi wajah tampannya dari cipratan itu.

Suri pun melewati jalan yang sama yang di lalui sosok DIA dengan tersenyum bahagia.