M.Mattan Nur Raiz

malam pun tiba, cuaca yang sangat mendukung bertabur bintang bersinar kan cahaya bulan ditemani angin yang berhembus lembut kian kencang bersama temaram cahaya remang yang meredup di kesunyian malam,,,, malam ini mati lampu kawan dan hanya ada cahaya rembulan yang samar -samar tapi mampu menerangi kegelapan, dibantu lilin yang dinyalakan hanya untuk sekedar memberi kehangatan di ruangan sempit yang nyaman.

Suri yang baru selesai berdoa selepas sholat Maghrib ikut bergabung di ruang tengah bersama Gita, tania, Rena dan yang lainnya ada yang sibuk dengan makan malamnya ada yang sibuk mengerjakan laporannya walaupun kesusahan harus beberapa kali menghapus hasilnya karena salah mengaplikasikan hasil karena cahaya lilin rupanya masih susah bersahabat dengan nya,untug nya masih pakai laporan sementara

" ih susah ya kalau mati lampu gini, jadi bolak- balik ngapus deh,alamat laporan gue gak rapi ni berantakan dapet nilai berapa ni besok gue!" Gerutu Gita

"pake flash Hp kali git, Susah amat si Lo, hidup itu dasarnya sudah susah jadi plisssss deh jangan di tambah susah." ucap Tania guyon sambil cengengesan menggoda

"iya juga ya, ngapa gak bilang si Lo dari tadi."

"yeeee Elo gak nanya," jawab Tania

tiba-tiba di sela guyonan mereka Rena membuka obrolan yang membuat suasana bertambah ramai

"Eh Git ,temen elo yang ganteng itu siapa namanya? tanya Rena serius

"oh Namanya Muhammad Mattan Nur Raiz, ren .....dia alim ternyata anak orang kaya lagi,uuuuhhh pokoknya the best deh klo soal dia , Sampek kakak tingkat aja udah pada kenal sama dia terkenal dia mah di beberapa jurusan maklum lah dia kan paling bening di angkatan kita"

Suri yang sudah berbincang singkat kemarin dengan Sosok Raiz pun hanya tersenyum geli mendengar obrolan seru teman-temannya hanya bisa diam dan hanya menyimak saja.

ya walaupun sebenarnya Suri juga baru tahu nama lengkapnya dari cerita Gita karena dari percakapan mereka kemarin ,,, mereka berdua hanya memanggil dengan sebutan mas dan mbak saja secara formal.

" minder gua Ren ,di kelas gua orangnya ternyata cantik-cantik banget donk, rata-rata dari keluarga berada dan kaya raya .....sedangkan gua cuma dari orang biasa gak cantik juga ....udah deh minder,

pastilah Si Raiz bakalan kepincut sama salah satunya di kelas "

mendengar itu Suri yang sedikit tersenyum tiba-tiba hatinya bergetar tak karuan ada suatu harapan terpendam yang sepertinya baru Suri rasakan kini harus pupus sebelum berkembang.

baru kali ini ia merasakan sesuatu di pandangan pertama pada lawan jenisnya ada sebuah getaran yang masih rahasia yang setelah 20 tahun baru kali ini dia rasakan adanya tetapi belum apa-apa dia sudah kecewa

" kemarin Raiz senyum Lo ke gua,,, sambung Rena ,senyumannya donk manis banget meleleh gua jadinya, menurut gua sih selagi belum ada janur kuning melengkung ,,, batuk ahh hajar aja....." ucap Rena sambil ceng'nge'ngesan

begitu sempurnanya sosok pribadi yang satu ini hingga semua orang yang berada di sekitarnya seperti di tarik magnet ke arah medannya dan sebagai pusat nya adalah dia tetapi tentunya bukan sembarang magnet yang bisa menghampirinya tentunya hanya magnet terbaik diantara banyak kutup yang bisa bersanding dengannya ,,,,magnet pilihan maksudnya .

jika hanya dengan sebuah senyuman saja bisa menarik hati banyak orang, tentunya masih banyak senyuman berharga lainnya yang ada pada diri Muhammad Mattan Nur Raiz yang akan segera meluluhkan hati wanita yang mulai tergila-gila padanya,.

Subhanallah ,,, maha suci engkau Allah dzat yang menciptakan keindahan lewat pahatan kesempurnaan dalam bingkai diri Raiz.

"semoga penulis juga segera bertemu dengan jodoh yang seperti Raiz ya Allah,,,,Amin."