Aku hanya berharap

Suri yang mulai masuk gerbang kampus dengan seragam kebesaran Nya, berjalan perlahan dengan santai sambil menatap menerawang ke depan sambil menembus cahaya matahari yang mulai menghangat karena pada waktu itu sudah hampir pukul setengah delapan lewat, tiba-tiba lewatlah motor Honda hitam tepat disampingnya dan kini berjalan mendahuluinya, suri selalu ingat tas warna hitam dan jaket yang selalu sosok itu kenakan, entah kenapa dari tatapan pertama kali Suri menatap wajahnya Suri langsung menaruh rasa yang tak biasa walaupun sering kali Suri pun berusaha menepis rasa namun apa daya karena rasa itu datangnya dari hati, bagaimana bisa Suri memungkiri.

tidak lama bayangan yang menjadi pusat perhatiannya telah menghilang dari pandangannya.

suasana penampakan halaman kampus yang sudah mulai sepi dari luar karena kurang beberapa menit lagi dosen akan segera masuk, Suri mengambil nafas dalam menyaksikan halaman yang pinggir-pinggirnya ditumbuhi tanaman pagar yang berbunga warna ungu,ada beberapa tanaman bonsai flamboyan yang terbentuk cantik dan rapih, karena kampus ini kampus kesehatan jadi terlihat jelas suasana bersih dan tertatanya bangunan itu walaupun sekilas tampak bahwa bangunan itu bangunan lama yang kuno yang hanya di cat ulang beberapa kali.

suri pun duduk dan mengambil bangku kuliah paling belakang, termenung sejenak sampai bayangan sosok mempesona itu melewati kelas A kelas tepat Suri berada dari balik jendela transparan terlihat nyata wajah nya lagi yang kian mengalihkan mata,

seketika nadi berdenyut lebih cepat dari biasanya, awalnya Suri berfikir bahwa bahasa untuk orang yang sedang jatuh itu seperti bahasa dengan ungkapan gaya hiperbola yang sengaja dilebih lebihkan tapi faktanya baru kali ini Suri menyetujui setiap ungkapan itu nyata.

hari demi hari perasaan itu kian tumbuh dan semakin tak terkendali karenanya, untungnya Suri bisa menyembunyikannya bisa menata dan menjaga nya, hingga tidak pernah dia ungkapkan maupun tidak pernah dia ceritakan ke teman-teman dekatnya sekalipun tidak.

rasa yang kian tumbuh itu nyata

" aku hanya debu tuhan"

aku hanya debu yang pergi mengikuti arah angin.....

mungkin ke Utara atau ke arah selatan

mungkin ke barat kadang ke arah timur juga

aku hanya debu butiran kecil yang pasrah...

pasrah menunggu nasib yang kadang membawa kabar gembira dan terkadang membawa kabar buruk jua,,,

aku hanya debu yang meminta,,,

aku hanya debu yang merana,,,

aku hanya debu yang yang akan terluka,,,

karenanya....

aku akan menjadi debu yang akan selalu berdoa.

"kepadamu yang pantas untuk ku meminta."

buku catatan kuliah Suri yang ia sulap sendiri menjadi buku yang kini tidak lagi membosankan dengan catatan kesehatan tapi kini ia sulap lebih menyenangkan, banyak lukisan dengan warna warna abstrak yang menawan

ada banyak goresan goresan puisi dari ungkapan bahasa jiwa yang terkadang dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris juga.

Suri hanya terdiam entah fokus mendengarkan ceramah dosen atau sibuk hanya melamun saja tapi yang ku tahu dia menopan wajah dengan tangan kanannya bersandar di meja ,

karena tiba-tiba ada Rena yang menepuk pundaknya

"hei , ngapain si Lo ngelamun aja?" tanya nya

hanya ditanggapi Suri dengan senyum saja

" ntar malem aku diajak kakak tingkat makan, "jelasnya dengan sumringah

" elo mw Ren?"

" em bingung gua, gua sih baru kenal sama dia anaknya sih cakep enak sih diajak ngobrol tapi gak tw dia punya pacar apa enggak.ntar gua cuma jadi mainannya dia doank, kita kan anak baru pasti dijadiin bahan taruhan ,huhhhh"

" ya sudah klo elo gak yakin ditolak aja Ren."

" tapi klo elo mau nerima, intinya sih hati -hati aja,"

" iya deh, baiklah gua terima aja ya kan cuma makan aja paling, gak bisa dibilang ngedate juga kan ya, jadi angep aja temen aja kali ya,"

"iya udh yang penting jangan pulang malem-malem awas lho ketahuan ibu kost,"

"iya deh, ibu bijak oke "...

" ledek Rena pada Suri yang seperti penasehat bagi siapa saja,

" bukan merasa paling bijak ren terkadang sifat laki-laki susah untuk dipahami sesaat mereka bisa mudah bilang kalau mereka jatuh cinta, tapi besoknya bakal berubah menyukai orang lain, sering pula mereka laki-laki memberi harapan pada wanita tapi ujungnya ditepisnya juga, kadang hari ini tersenyum untuk siapa, besok berubah tersenyum kepada wanita mana lagi, makanya aku takut jatuh cinta, karena dasarnya aku takut kecewa dan takut suatu saat akan ditinggalkan juga, makanya sebelum pasti jangan mudah jatuh hati takut sakit sebelum waktunya." jelas Suri

kemudian Rena hanya tersenyum geli dan mengacungkan jari jempol menandakan persetujuan.

" kamu tau enggak Ren sifat dasar wanita itu rapuh gampang tersentuh atau lembut gampang terintimidasi tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah jika soal hati maka dari itu aku terkadang takut harus memiliki hati seorang wanita, aku hanya berharap jika memang suatu saat aku ditakdirkan harus jatuh cinta aku hanya berharap bahwa aku tidak pernah jatuh cinta pada orang yang salah,karena Tuhan kita ,,,,hanya memberi kita hidup satu kali, maka aku mau jatuh cinta sekali dan menikah pun juga hanya untuk satu kali,,

senyumnya pun melebar diikuti Rena yang memeluk sahabatnya itu dengan terpana nya,